Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 18 Mei 2010

LOVE IS REAL : it's too amazing




Ketika hatiku bertanya tentang cinta... Apakah cinta itu?? Sejenak aku terdiam, kelu, dan...bingung!! Aku sempat terhenyak dengan pertanyaanku sendiri. Betapa tidak?! Di sepanjang hidupku, baru sekarang ini hatiku mempertanyakan cinta, mempertanyakan eksistensi dan kredibilitasnya.
Jadi, selama inikah aku tertidur? Kemana sajakah hati, jiwa, dan pikiranku? Howdi...wake up honey, please!
Diriku sendiripun tak sadar, kemana perginya hati, jiwa, dan pikiranku selama ini. Yang pasti, semuanya kubiarkan seperti apa adanya, seperti yang seharusnya terjadi.

CINTA... Satu kata yang sangat sederhana, tetapi sekaligus rumit. Dia bisa dirasakan kehadirannya, tetapi sangatlah sulit untuk dimengerti.
Kehadirannya misterius, mendebarkan, dan sangat mempesona. Dia senantiasa dinanti-nantikan pada setiap detiknya, tak tergantikan oleh apapun dan oleh siapapun juga. Karena kehadirannya selalu memberi, memberi, dan memberi, tanpa pamrih. Dia sanggup membuatku menjadi istimewa untuk cinta itu sendiri. Sangat mengharukan bagi siapapun yang merasakannya. Bahkan, ketika aku memandang punggungnya saja, aku bisa menangis.

Berawal dari sebuah pagi, ketika Tuhan berkenan menghadirkan cinta itu padaku. DIA menyediakannya lewat sebuah heningnya yang sangat cantik. Dengan udaranya yang sejuk, ditemani gemericik air memecah bebatuan, diiringi kicauan burung-burung yang tulus bernyanyi untukku. Bau rumput hijau yang murni... Embun bening di dedaunan yang seakan ikut tersenyum memandangku, siap memberi kesegaran tiada batas nan alami dan tak lekang oleh waktu. Aneka bunga yang bermekaran penuh warna, memberiku satu sentuhan wawangian yang walau hanya sekilas, namun dia mampu memberi kesan yang sangat mendalam bagiku saat itu.

Cakrawala yang selalu menghias dirinya sendiripun, sekarang dia mempersembahkan sebuah pagi dengan gradasi warna langitnya yang sangat unik. Sementara sang raja dari tata surya masih menyembunyikan dirinya dengan membuat lagi gradasi warna jingga dan kelabu. Bisa dibayangkan jika warna jingga bergradasi ke warna kelabu...mmmhhh...

Hamparan langit nan permai diselingi kabut tipis dengan siluet pegunungan yang gagah perkasa, dengan pepohonan tinggi dan besar di atasnya. Semua yang kulihat dan kurasakan membuat mataku berkaca-kaca, membuat jantungku berdebar halus untuk mensyukuri dan mengaguminya...
Betapa alam semesta ini ternyata mengasihiku... Bahkan, di pagiku ini, aku melihat pantulan senyuman termanisku dan cintaku di langitnya. Betapa semuanya itu sangatlah agung.

Pagi berlalu begitu cepat. Saat aku tersadar, bahwa dia telah beranjak petang. Masih dengan kehadiran cinta, dengan keheningan yang sama, Tuhan memperkenankan aku untuk melihat pelangiNYA. Pelangi tujuh warna, mejikuhibiniu...yang melengkung utuh menghubungkan sepanjang cakrawala dari barat ke timur. Bagai mengajakku melihat ke kedalaman hatiku sendiri bahwa saat ini hidupku penuh warna, yang sangat istimewa dipersembahkan untuk seluruh hidupku. Pelangiku terus mengikutiku, kemanapun aku pergi. Seperti melindungiku... Membuat langkahku terasa lebih mudah dan lebih ringan. Ini semua kuarasakan begitu mulia.

Aku sangat menikmati hari ini dengan detik-detiknya yang menakjubkan. Saat petang merangkak menjadi sebuah senja yang elegan dan eksotis. Masih dengan sisa keheningan yang ada, bulan purnama muncul dengan segala keanggunannya. Bening tersenyum padaku, manis dan teduh. Ditemani geriapnya sinar bintang gemintang, ceria namun rendah hati. Sinarnya mampu membimbingku untuk menemukan sebentuk cincin putih yang benar-benar cemerlang, dan dengan senyumanku, aku sematkan dia di jari manis kananku. Sepertinya dewa dewi malampun ikut mengiringi setiap cahaya yang ada di malam ini dengan nyanyian kahyangan.
Meski sayup kudengar, namun sangat merdu di telingaku, membuat batinku terbang, mungkin hingga ke langit di lapisannya yang ke tujuh.

Malam itu... Bukan malam yang biasa. Dia adalah malam yang ekslusif bagiku. Bahkan, dia telah menjadi malam yang paling terang di sepanjang hidupku, seterang hati yang putih, tulus, dan bersih.
Betapa teduh, betapa syahdu, betapa tenteram dan damai... SEMPURNA!!

Mulai saat itu, hari-hariku menjadi cerah, dan dalam keheningannya, cintaku mengisi rongga-rongganya sendiri. Bagi sebuah cinta, hening tidak berarti hampa. Ceria penuh senyum, gelak tawa, canda, bahkan pelukan dan kecupan mesra, sebagai sentuhan dari satu rasa kangenku untuk cintaku.
Sebuah kecupan di kening, pelukan hangat, membuatku merasa terlindungi dan nyaman. Itulah bentuk kasih sayang yang tulus, dan unlimited.
Betapa cinta itu jujur, menghormati, luhur, dan mulia.

Tak heran, jika cintaku saat itu mampu membuat dunia cemburu. Aku dapat merasakan bahwa cintaku murni. Bersahaja. Sementara aku yakin, dunia belum tentu bisa merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan saat itu.

Dengan rendah hati, harus aku akui bahwa aku belum pernah merasakan cinta yang sehebat ini sebelumnya. Tak pernah kubayangkan bahwa cinta ini terlalu ramah dan manis.

Apakah aku ini seorang budak cinta? Sehingga baru sekarang ini aku merasakan cinta yang sungguh-sungguh real dan murni?
Apakah sebelum saat ini tiba, aku adalah seorang yang terpaksa di dalam menjalani sebuah jalinan, bahkan beberapa jalinan cinta?

Jadi, selama ini, aku ini hanya seorang budak cinta?

B U K A N !

Batinkupun menolaknya. Menggeleng dengan keras. Tapi hanya beberapa saat saja dia menolaknya. Sebuah kontemplasi pun berkata demikian. Bahwa jika sebelum saat ini tiba, mengapa sekarang ini aku begitu merasakan hawa kebebasan yang segar dan mengharukan?
Merasakan dahsyatnya sebuah cinta yang terjalani. Dia mampu memunculkan satu rasaku dengan sendirinya. Tulus, tanpa paksaan demi merasakan cinta itu tumbuh-kembang dari tiap detiknya.

Sekali lagi kubiarkan semua itu mengalir memenuhi ruang batinku, jiwaku, ruang pikiranku, dan otakku...!!
Aku sama sekali tak kuasa menolaknya. Aku tak berdaya, sungguh! Semua terjadi begitu alami, perlahan... Indah mengisi di setiap relung dari cinta itu sendiri.

Terima kasih cinta, karena engkau telah mampu menembus hatiku, yang telah lama membeku oleh segala bentuk kekecewaan hidup, sakit hati, dan terluka. Karena cintaku pula, kepercayaan diri dan keyakinanku tentang sebuah cinta kembali tumbuh.
Mungkin inilah saat yang paling tepat bagimu untuk memperkenalkan dirimu seutuhnya, dan singgah di hatiku.
Meski aku belum tahu, entah untuk berapa lama engkau akan bertahta di hatiku dengan segala bentuk kesejatiannya.
Aku, enggan mempertanyakannya. Aku hanya ingin, cinta ini jangan cepat berlalu.



Bandungku, ini rasa yang sangat menakjubkan.

5 komentar:

non inge mengatakan... [Reply Comment]

wauh... lagi jatuh cinta yah ^^

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

ga juga non..hehehe..cuma inget rasa yang dulu aja..

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

Cinta itu komplek, btul mba, cinta ga bs d mengerti, misterius, cinta itu kadang kaya hantu haha.
Buat mba Diana Wardani, keren banget mba, ayo explore lagi, ga bosen2 aq bilang "Tingkatkan kualitas"

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

bu hendi..makasi ya hehehe..kesian, blm bs bikin account ya..tar dibikinin deh, kl sempet..semangat selalu ya bu...tunggu dia dengan senyum termanismu..

langitjiwa mengatakan... [Reply Comment]

hingga kini aku hny dapat merasakan cinta,setelah aku di bantingnya,aku dapat melihat wujud cinta itu di depanku! percayakah kau bila cinta itu berwujud? aku percaya akan itu.

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]