Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 17 Juli 2010

melepas egoku

Satu hati berkalang rindu, jemu aku tahankan segala rasa ini

Tapi semua seolah membisu memandangku lekat; hanya memandangku tanpa ekspresi

Satu gugusan bintang di langit tak peduli perihnya aku memendam segala tentangmu

Kau malah menari-nari di atas langit biru bersih itu, berkawan bersama bintang-bintang yang menerangi malam ini dengan seterang-terangnya

Aku...hanya bisa memandang keindahanmu bersama bintang-bintang itu dari tempat ku berpijak; di sini di bumi yang paling rendah

Aku...hanya bisa berbisik sendu bahwa mencintaimu harus rela melepas egoku karena kau tak selamanya bisa berada bersamaku, mereguk hari-hari dengan utuh dan lengkap

Aku...hanya bisa bergumam pilu bahwa mencintaimu haruslah mandiri; tak kan pernah ada kata manja

Aku...hanya bisa mendesah bangga, bahwa mencintaimu haruslah smart dan mampu menjadi filter untukmu; menjadi aura positif bagimu di kala terpuruk dan kalut, menjadi udara segar di kala jiwamu luruh dan terkulai, menjadi penyejuk hatimu di kala kau gelisah saat keadaan mempermainkan emosimu hingga memuncak hendak meledakkan segala amarahmu, mampu membawamu tetap rendah hati dan membumi meski kesuksesan tengah melambungkanmu, mampu mengingatkan untuk selalu bersyukur dan berbagi kasih dengan sesama

Aku...hanya bisa merajuk dalam hati, manakala aku tersadar bahwa mencintaimu dengan segenap hatiku, ternyata mampu menumbuhkan ketulusan, kesabaran, dan keindahan tersendiri bagi lahir dan batinku

Menjadikan pancaran terindah bagi cinta itu sendiri; meneduhkan dan penuh kasih...

Mengubahkan butiran-butiran air mataku menjadi permata-permata yang tercantik saat ku menyambutmu kembali

Menjadikan senyumku senantiasa hadir dalam dukaku sekalipun; menguatkan iman dan batinku yang membuatku selalu percaya bahwa dirimu akan selalu baik-baik saja; memberi yang terbaik dan terindah hanya bagi dirimu dan diriku selamanya...

14 komentar:

non inge mengatakan... [Reply Comment]

melepas ego demi dia yang dicintai >.<
indah ^^

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

seperti butir butir pasir dilaut...banyaknya masalah karena ego...yang bisa menguasai seperti kristal, menyatu jadi terbiasa dan bukan apa apa

salam ^_^

joe mengatakan... [Reply Comment]

wah puitis sekali, bagai membaca sebuah puisi panjang ...

inung halaman samping mengatakan... [Reply Comment]

mantap, endingnya mbak tetap tersenyum, melepas ego emang lumayan berat di awal tapi setelah ikhlas jadi plong serasa permen bolong qe3 keep smiling, mbak ;)

johan mengatakan... [Reply Comment]

terjebak dengan ke egoan...

Nathan mengatakan... [Reply Comment]

selamya aku kan hanya mnjadi akar pinus tua yg hnya bsa mngagumi psona chyamu dr kdlman tnah ini...

fb mengatakan... [Reply Comment]

Wah kata-katanya puitis..

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

Wah itu yang tersusah dan penting ga perduli sama ego demisi dia hhe... maknyuz banget nie Puisi hhe....

Happy weekend..

NENSA MOON mengatakan... [Reply Comment]

Kebahagiaan dalam mencintai adalah tatkala segala ego berhasil dihapuskan dari seluruh lubang ambisimu...

johan mengatakan... [Reply Comment]

berkunjung malam minggu

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

kunjungan,tkar link yuk?

Anak Nelayan mengatakan... [Reply Comment]

mampir sobat..salam kenal

Ozzys Blog mengatakan... [Reply Comment]

yang terpenting adalah melakukan yang terbaik yang kita bisa, mungkin gitu saja deh

Anonim mengatakan... [Reply Comment]

memang hrs ku lepaskan egoku, tp kadang ga adil, ah mba din tlsanx mnggambarkan isi hati ku deh jd ktauan haha, keren bnget mba

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]