Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 31 Agustus 2010

ilalang


Kau selalu ceria digoda angin nan lalu
Kala itu, di sore hari 
Membawa segumpal rinduku padanya
Benarkah kau makhluk yang tak berguna?
Hanya karena jenismu yang mudah diinjak, diludahi, bahkan dibakar?

Ilalang...
Aku belajar darimu
Kau begitu tulus dan ramah
Meski semua cobaan yang datang padamu
Siapakah yang menyiram dirimu sehingga kau tumbuh dengan segarnya?

Selain alam, kau seolah tak punya hak untuk bersuara
Hanya alamlah yang mendengarkanmu
Hanya anginlah sahabatmu
Hanya binatang malam, serangga lainnya, dan matahari juga hujan yang ada bagimu

Segala bintang gemintang dan rembulan serta mentari...
Mereka kan menaungimu selamanya
Selagi tak ada kaki-kaki dan tangan-tangan yang membunuhmu....
Satu lagi, pelajaran darimu....
Bahwa, kau selalu setia pada kodratmu...

9 komentar:

Mpey mengatakan... [Reply Comment]

Bila aku tak bisa menjadi pohon yang besar dan kokoh, tak apalah aku jadi ilalang. Tapi aku ingin jadi ilalang yang tumbuh dipinggiran danau, yang bisa menguatkan tanggulnya.


Nice poem mbak ku ....

titoHeyzi mengatakan... [Reply Comment]

mbak diana...
ga nyangka dari ilalang bisa buat puisi yg menyentuh, semua mahluk hidup termasuk tanaman wajib kita lestarikan..

padang ilalang juga tempat yg romantis loh... hehe

narti mengatakan... [Reply Comment]

kalau ada ilalang kadang dibersihkan, kalau gk ada nyari...
kangen bermain di ilalang yg masih alami...
nice poem!

sda mengatakan... [Reply Comment]

gambarnya cantik banget tuh...
jadi pengen keceh2...kayaknya damai banget kalau disana...
puisinya sangat menyentuh mba...penuh rasa syukur.

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

aku jadi inget kultum sebelum buka puasa klo baca kata2 Mpey wkwkwk.....

iya ya... tanpa disiram dan kadang diinjak org ilalang masih tampak menunjukkan kekuatannya......

Semangat n have a nice day!!!

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

hai mbak...saya pernah membaca sebuah buku motivasi dan di awal buku itu tertulis: pada ilalang dengan segelap cinta...
ilalang begitu penting buat orang kampung memasak n atap rumah...

NOOR'S mengatakan... [Reply Comment]

Ilalang...walau liar, tak terurus dan tak tersentuh, ia tetap berguna...ia selalu memberi walau sering disia-siakan. Makasih..banyak pelajaran yang bisa diambil dari puisi ibu...

Salam hangat & sehat selalu...

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@ all...ya..itulah sang ilalang...yg lemah gemulai tertiup angin, begitu pasrah dng kodratnya...sepenuhnya, ia serahkan pada alamnya...:)

Nilla Gustian mengatakan... [Reply Comment]

Aku ingin jadi ilalang itu......yang lemah gemulai tertiup angin, begitu pasrah dengan kodratnya...sepenuhnya, ia serahkan pada alamnya...:)

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]