Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 26 Agustus 2010

percikan air surgawi




Kesejukan itu...

Ingin aku menyentuhnya, namun aku bagai mengejar angin

Kebeningan itu...

Ingin aku memeluknya, namun lagi-lagi aku bagai memeluk angin

Kristal itu...

Ingin aku mengecupnya, namun hanya sepersekian detik saja ia kemudian menghilang

Kau tak gampang untuk disentuh, apalagi untuk diraih

Kau tak gampang untuk dipeluk, apalagi untuk dimiliki

Kau tak gampang untuk dikecup, apalagi untuk dicumbui

Aku hanya sanggup merasakanmu sebagai pengayomku, penghiburku, penyembuh lukaku, pelindungku...

Aku hanya sanggup membuatmu ada di hatiku, dengan segenap rasa bagai bias pelangi yang enggan luruh; bahkan sampai malam hari sekalipun, sampai di penghujung hari-hariku...

Biarlah dirimu begitu adanya, bagai sebuah kodrat yang hanya bisa dinikmati dan disyukuri, apapun itu...


15 komentar:

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

apakah dia seorang malaikat?
apakah dia seorang yg jauh?
mungkinkah dia akan kembali?
menjadi nyata, bukan begitu buram, absurdi...

NOOR'S mengatakan... [Reply Comment]

Kesejukan dan keheningan ? itu yang juga selalu saya cari bu...puisi indah

Salam hangat & sehat selalu...

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

cuma memeluk angin....... Eum apa yach aku gak bisa ng'bales Puisi sih tapi.... biarpun masih abstrak dan gak pasti ya dinikmati dan disyukuri aja deh...

Semangat n happy blogging

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

like this...

inung halaman samping mengatakan... [Reply Comment]

Mungkin inilah saat cinta dan kasih kita diuji seberapa ikhlas hati ini :) memeluk angin? I like dis phrase :)

deasy mengatakan... [Reply Comment]

aq hanya sanggup membuatmu ada di hatiku" aq suka penggalan yg itu".. seperti biasa.. i adore ur poems mb"

non inge mengatakan... [Reply Comment]

sebuah rasa yang indah mba'...
bermakna banget >.<

Nilla Gustian mengatakan... [Reply Comment]

Inikah kasih sejati kak? Atau cinta yang sederhana namun tak terdefinisi dan tak mengharap balas?

Maknanya dalam sekali.... :)

narti mengatakan... [Reply Comment]

dalem sekali...sangat bermakna.

Mood mengatakan... [Reply Comment]

Bagus puisinya. .
Merindukan surga ya ?

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

Bwt temen2ku terkasih...persepsi temen2 mengenai postinganku di atas ini semuanya benar...tergantung dr sudut mana kita mengambil pointnya..krn di sana memang ada keikhlasan, cinta sejati, kesejukan yang didambakan setiap insan di dunia ini, surga yg indah..juga malaikat tanpa sayap yg akan selalu ada di hati...thanks a lot bwt apresiasinya ya...:)

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

berkunjung mba semoga kecipratan air surga ^_^

Senja Di Batas Cakrawala mengatakan... [Reply Comment]

Nice Post, dan aku sangat suka dengan goresan ini.

" Aku hanya sanggup merasakanmu sebagai pengayomku, penghiburku, penyembuh lukaku, pelindungku.. "

Benar mbak, Dia seperti angin, tak pernah mampu disentuh, tapi akan selalu dirasakan keberadaannya, dimanapun itu asal kita mau mengenal dan mendekati Nya.

Salam ~ Widi

Erianto Anas mengatakan... [Reply Comment]

Ketika gerak,langkah dan kata
telah kehilangan arti,

Itula petanda
Pada akhirnya,
Kita hadir bukan untuk dicintai
Kecuali hanya untuk mencintai!
Sepenuh hati....

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@mas anas..yup mas..saling mencintai dng sepenuh hati...:)

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]