Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 September 2010

pedih




Ketika hati tertaut lembut di antara gamang dan miris
Oleh sebuah kelam yang indah menandingi cerahnya langit biru
Menandingi indahnya laut biru dengan deburan ombaknya

Ketika hati tertaut oleh masa yang belum pernah dikenalnya
Tiba-tiba...
Kepedihan begitu nyata melampaui senyum yang tengah merebak
Kepedihan begitu nyata menampakkan dirinya
Tersenyum sinis dan membayangi pelupuk mataku
Mengembun, dan akhirnya jatuh ke bumi...

Pedih...
Bolehkah, kutitipkan hatiku padamu...?
Kan kusiram kau setiap pagi dan sore
Dengan air mata yang kan kujatuhkan buatmu...

Pedih...
Bolehkah, kujenguk selalu asaku yang telah kau bawa pergi...?
Kan kubawakan kau makanan dan minuman yang paling lezat untukmu
Sebagai bukti, bahwa aku mencintai kepedihan ini...
Di setiap hela nafasku...

17 komentar:

narti mengatakan... [Reply Comment]

sama nih mba...lagi pedih... :(

Djangan Pakies mengatakan... [Reply Comment]

mencintai kepedihan ini di setiap hela nafasku ....
waow sebuah untaian yang sangat menyentuh dinding nurani.

Mood mengatakan... [Reply Comment]

Ahkk pedih, Semoga dia lekas pergi ya Mbak.. .

Seiri Hanako mengatakan... [Reply Comment]

aduh kakak koq sedih gini?
semangat ya
karyanya menghanyutkan..

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan... [Reply Comment]

jangan lama lama sedihnya :)

Nathan mengatakan... [Reply Comment]

Pedih...
Aku tahu seberapa semu adamu
Pedih...
Aku tahu takkan pernah mampu kau membunuhku
Pedih...
Pergilah, jauh dari hidupku
Dan bawakan aku
Sekuntum bahagia dari taman-taman surga
Agar aku kembali menyadari
Hidup ini terlalu indah hanya tuk sekedar mengecapmu...

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

hai flower...cuma satu angsa?

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@nartiiya nih..

TriZ mengatakan... [Reply Comment]

pedihmu adalah perjuangan
pedihmu adalah pengorbanan
pedihmu kelak sirna
tergantikan sebuah makna

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@Djangan Pakies yup mas..krn memang harus dihadapi...ga bs ngehindari..:)

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@Mood hehe..amin mas..tp biarin aja sebetahnya dia aja..hihi..

@Seiri Hanako iya ni..kakakmu gi sedih..wkwkwk..seiri jd ikut sedih ya..jangan dong..:)

@secangkir teh dan sekerat roti yup..semoga ga lama...:)

@Lone Fighter pedih memang akan membawakan setangkai kembang kebahagiaan sejati..
ia akan tulus di jalan yang seharusnya..

@Antoninilez yup..satu angsa...cukup satu saja; aku yang merasakan kepedihan ini... di lautan air yang tenang...dengan malamnya yang hening...

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@TriZ yup...semua perjuangan ini harus kulalui, demi sebuah makna...dan tak boleh berhenti menjalani semua perjuangan ini, sebelum aku memang benar2 tidak bisa berjuang...

om rame mengatakan... [Reply Comment]

meLo banget Mbak, saya sedang mengaLami kepedihan nih. waktu ngebLognya terbeLenggu, hehehe...

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@om rame hehehe..jd puisi ini bs cukup mewakili rasa 'terbelenggu' nya om rame ya...hihi..

om rame mengatakan... [Reply Comment]

iyah Mbak, trims yah Mbak. jadi terharu biru nih, hihihi...

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

aku naik sampan, si angsa mau jalan2 sebentar bersamaku?

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

bisakah kau leburkan kepedihan ini dengan air tenang, senyum menawan, dan berkeliling....?

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]