Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 07 November 2010

Biru Malam dan Rembulan

Malam telah menyapa langit yang dengan santun mengusir senja berikut lembayungnya
Menghadirkan suasana teduh dan geriap
Benarkah malam telah berubah menjadi biru kelam hanya karena rembulan itu...?
Benarkah malam kan selalu berarti rembulan, dan rembulan berarti malam...?

Berjuta tanya tiba-tiba saja terurai lembut menyelimuti malam ini
Berjuta tanya tanpa satu jawab pun
Semua mengalir dan menghadirkan kilauan bening di kelopak mataku
Saat remangnya menggeliatkan aroma wangi kembang suji

Malam selalu hadir penuh makna
Menekuri langkah kaki yang mulai letih
Pelukanmu akan rembulan malam...atau malam yang memeluk rembulan...?
Akankah kau kan terus memaksa rentangan tanganmu untuk tetap memeluknya, meski malam semakin membiru...?

Hatiku tergetar saat aku melihatmu tengadah ke atas langitnya malam ini
Terlihat senyum tulus dan indah namun penuh ragu...
Dan...
Dari sini, dapat kulihat pula betapa bibirmu gemetaran saat memanggil aku : SAYANG...

12 komentar:

Nathan mengatakan... [Reply Comment]

Malam kan slalu mcntai rmblan, mski kdng awan htam menabiri...

Seiri Hanako mengatakan... [Reply Comment]

makin romantis
baca puisi kakak di bawah derai hujan
tambah pisang goreng n sambal terasi
uenakkk....
coba aja
jangan selalu pake coklat ato keju ^^

bintangair mengatakan... [Reply Comment]

romantis banget mbak...
susunan kata yang menyentuh
malam selalu akrab dengan rembulan.
walaupun kadang rembulan berkhianat
tapi malam tetap menanti kehadirannya

kecipratan romannya mbak heheheh

Winny Widyawati mengatakan... [Reply Comment]

Indah sekali puisi ini mbak, saya menikmatinya :)
Terimakasih ya

DenBaGas mengatakan... [Reply Comment]

Salam
Hadir disini menjelang malam-malam mu kawan.
Dan tak lupa menyapa sang rembulan atas malam..

Salam kawan

Suratman Adi mengatakan... [Reply Comment]

Met mlm mba,gmn kbr nya.Wah makin romantis nih.Jd membuat angan ku melayang2 he...he...

Belantara Indonesia mengatakan... [Reply Comment]

abis turun dari barak pengungsian ketemu puisi lagi..hihihihi.salutate!

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

biru malam dan rembulan, tidak ada artinya kegelapan yang cenderung menakutkan, tapi disimak dari puisi ini...hanya keindahan yang terpampang ^_^

om rame mengatakan... [Reply Comment]

rembuLan siang Lebih indah dari rembuLan maLam
bintang maLam Lebih bermakna dari rembuLan maLam
asa terputus tertumpu pada sang pemiLik maLam
siang guLita karena kaLbu membiru
hanya kepada-Nya merentangkan tangan yang teLah memanggiL kita sayang

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@lone fighter...sebesar apakah cinta malam pada sang rembulan itu...?

@seiri hanako...ahahaha..ada ya makan pisang goreng ditambah sambel trasi?hihi..aku br tau lho ri..:d

@bintangair..hehe..gitu ya...:d

@mba winny..thanks mba..:)

@denbagas...sapaanmu pada rembulan dan malam itu demikian santun...

@wong sikampuh...met siang..kabar baek..hehe..wah..jngn melayang2 terus tuh angannya..hihihi

@belantara indonesia..wah..abis dari barak mas..?mereka sehat2 aja kan..?
ketemu puisi lagi..moga ga bosen ya mas..hihihi

@aryadevi...keindahan tergantung yang menikmatinya mas...:)

@om rame...bintang lebih geriap..tak seperti bulan yang terang benderang menerangi malam2..
tangan terentang untuk DIA..akan menyatukan kembali asa yang telah hilang...

Nilla Gustian mengatakan... [Reply Comment]

Rembulan..
Meski siang menghapusnya
Tetapi malam selalu saja memulai melukisnya lagi
Kalau saja sang rembulan tau, betapa banyak mata yang menatapnya pada tiap malam, hanya untuk menyampaikan rindu yang tak terpaut
Mungkin ia tak pernah merasa sendirian di atas sana..

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

Ya...mereka selalu bergantian dengan keindahan yang selalu dibawanya...
Dan...rindu yang tak terpaut ini akan selalu dipersembahkan di setiap malam-malam yang mengisi relung hati...

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]