Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 28 Februari 2011

harapanku persembahanku

Hah..? Kau pergi lagi...?

Ada sebuah serat yang tak rela saat aku mendengar kau pergi
Namun aku tak ada daya untuk tidak merelakannya
Aku tak mau mengganggu apapun yang harus terjadi
Ingin kubiarkan ia seperti setulusnya bumi berputar, selain karena titahNYA

Dalam jeda, kau tahu isi mimpi-mimpiku
Dalam jingganya senja kau coba mewujudkannya
Lewati tabir yang tak berkesudahan
Tak resah akan hujan, badai, petir menyambar, bintang berkelip atau tidak...
Matahari tersenyum atau tidak...
Rembulan kan hadir dengan senyumnya yang biru atau tidak...
Angin kan membelai jarak atau tidak...
Semua kau coba tangkap satu sisi gundahku dan mengubahnya menjadi harapan inspirasi

Ruang kalbu ini... Sudut hati ini
Kan senantiasa menyembunyikan dirimu di sana
Kan kusimpan bersama bebungaan dengan daun-daun yang ceria
Membuatmu seperti tidur di atas awan-awan nan lembut 
Menyingkap setiap helai rindu

Kau membuatku menjadi sebebas-bebasnya burung
Terbang dengan kedua sayapku yang rapuh 
Rapuhnya rapuh... Tak kan pernah luruh saat kau mengecup luka dalamku; kecewa dan kelu
Kau buat aku mengerti diriku
Nyaman dalam pelukan langit biru
Dalam singgasanamu kau ayun aku dengan caramu
Tatapan teduhmu dan semburat senyuman tulusmu
Tak takut jatuh, tak takut terjerembab

Ritme hidupmu adalah setiap jengkalnya rejeki
Rejekimu adalah setiap doa sehari-harimu
Doa sehari-harimu adalah setiap nafas kesehatanmu
Kesehatanmu adalah aktivitasmu
Aktivitasmu adalah pilihanmu
Pilihanmu adalah energi, surga dam amalmu
Apapun yang menjadi pilihanmu jadikanlah ia sebagai energi segar, surga bagimu dan jadikanlah ia sebagai setulus-tulusnya amalmu
Yang kan terus menatangmu ke kehidupan selanjutnya


* Untukmu, Persembahanku yang senantiasa berjalan bersama embun pagi.....

14 komentar:

joe mengatakan... [Reply Comment]

Apapun yang menjadi pilihanmu jadikanlah ia sebagai energi

setuju banget

Belantara Indonesia mengatakan... [Reply Comment]

Teruslah bergerak
Hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu.
Teruslah berlari
Hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu.
Teruslah berjalan
Hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu.
Teruslah bertahan
Hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu
Teruslah berjaga
Hingga KELESUAN itu LESU menemanimu.

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

salam damai...lama gak kesini..dan mba rupanya masih rajin berpuisi....

Pojok hobi mengatakan... [Reply Comment]

persembahanmu paling indah adalah puisi2 yang tak ada habisnya
selamat pagi sang puisi

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

pergi kemanakah dia?

*hai flower!
pa kabar?
miz u

Blog Tutorial Blogger mengatakan... [Reply Comment]

salam sobat
berkunjung siang mo baca-baca artikelnya

Arjuna mengatakan... [Reply Comment]

Sungguh tulisan mu sangat indah kubaca sahabat,

touchy,

persembahan yg indag untuk sang kekasih,

:) salam hangat sahabtku

Meutia Halida Khairani mengatakan... [Reply Comment]

apa kabar jg nih mbak. hehe.. as always, puisinya bagus bgt. saya mana bisa bikin yg kayak gitu. dari kisah nyata ya mbak ? :D

Ummi Ubay mengatakan... [Reply Comment]

selalu terkesima kalo baca puisi2 mba diana :)

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

berkunjung mba....

Susan Noerina (Zulfadhli's Family) mengatakan... [Reply Comment]

Seperti biasa puisi Mba Diana selalu indah :-)

Met pagi Mba. Apa kabar?

Sukadi mengatakan... [Reply Comment]

seperti air yang mengalir, semua pasti akan bermuara.. :)

*Met pagi menjelang siang Mbak, semoga sehat selalu... :)

Shohibul Kecubung 3 Warna mengatakan... [Reply Comment]

Embun pagi

menetes lembut di galaxi

memeluk hati

nan lagi sepi

Mood mengatakan... [Reply Comment]

Persembahan yang indah, semoga kita bisa mempersembahkan banyak kebaikan buat orang orang yang kita sayangi.

Salam.. .

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]