Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 14 April 2011

Menyikapi Sebuah Fenomena : Antara Ulat Bulu dan Briptu Norman Kamaru

Indonesia dengan berbagai fenomena..
Ulat bulu yang kian mewabah
Benarkah itu sebuah kutukan...?
Benarkah itu sebuah pertanda...?

Ulat bulu yang kecil mungil dan indah, sebab dia berasal dari sesuatu yang indah
Menjadi sangat mengerikan; ketika mereka berkoloni
Membentuk sebuah 'penyerangan'
Hingga kita menamainya : HAMA

Sama dengan rakyat...
Yang tadinya manis, penurut, dan pendiam
Namun jika ia membentuk koloni
Akan menjadi sebuah 'penyerangan' bagi pemerintah; hingga dinamainya sebagai PEMBERONTAK

Namun, jika pemberontak itu berada di dalam lingkup kebenaran
Apakah ia akan tetap disebut sebagai pemberontak?
Pasti jawabannya ada dua versi : Antara IYA dan TIDAK
Sangat bergantung kepada siapa yang menjawab...!!

Di sisi lain

Lahir sosok baru : BRIPTU NORMAN KAMARU
Inipun sebuah fenomena
Begitu banyak yang mengelukannya
Begitu banyak yang menyukainya; bahkan membanggakannya

Apakah ini sebuah prestasi?
Hingga seluruh Indonesia begitu menikmati Chayya-Chayya-nya?
Sampai seluruh program televisi yang ada di negeri ini menyiarkannya berulang-ulang

Apakah karena Indonesia saat ini miskin akan sosok panutan?
Sesosok tegap yang sanggup menjadi pengayom rakyat hingga ke pelosok negeri
Sesosok riang yang lugu dan bekerja tanpa pamrih bagi kepentingan orang banyak
Tak semata karena UANG!
Tetapi nilai dari sebuah pengabdian yang melebihi nilai dari nominal terbesar sekalipun
Nilai luhur dan mulia yang sungguh sangat sulit untuk ditemukan di negeri ini; saat ini; sebagai pemegang kekuasaan

Apakah seorang Briptu Norman Kamaru bisa menjawab kerinduan rakyat Indonesia?
Semua ini bisa terjawab dengan mudah oleh suara hati kita
Kembali pulang pada diri kita masing-masing
Kiranya fenomena ulat bulu dan Norman Kamaru bisa menjadi cermin
Inilah wajah Indonesia saat ini.........!!!

14 komentar:

Meutia Halida Khairani mengatakan... [Reply Comment]

hmm, saya belum gitu ngeh sama hama ulat bulu.. tp kalo briptu norman, saya suka nonton dia di youtube :D

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

Met siank Mbak Diana :D

Untuk masalah Ulat Bulu, terakhir aku denger udah sampe jakarta, Hem... entah apa yg membuat mereka keluar semua dan menjadi hama yg mengganggu, apa karena selama ini kita yang terlalu keras membunuh mereka hingga mereka menunjukkan kekuatannya? entahlah...

Dan untuk Briptu Norman, yg aku heran cuma Lipsing aka koQ sampe dapet Beasiswa S1 toh? tau gitu dari SMP aja aku Lipsing upload ke Youtube, jadi sampe S3 Gratis haha... :D

Semangat N met aktivitas Mbak... :D

inung halaman samping mengatakan... [Reply Comment]

Briptu Norman dan ditarik ke jakarta. Humas Polri Boy Rafli bilang, akan ditempatkan di program kemitraan polri, ini nih untuk mendekatkan polri dengan masyarakat seperti duta Polri gitu deh :)

Soal ulat bulu, kalo ada berita di Tipi, saya segera ganti chanel, hiii... :D

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

flower, ada fenomena satu lagi yakni Gedung DPR...itu gedung awalnya mau 27 lantai tris ganti 36...see? jumlah dua angka itu 9...angka keramat buat SBY...coba kalo ada yg ngusul 23 lantai, pasti orang demokrat gak mau ngotot bangun...coba aja

Elsa mengatakan... [Reply Comment]

alhamdulillaaaah ulat bulunya gak mnyerang lingkungan sekitarku. gak kabayng gimana repotnya kalo diserang wabah ulet bulu yaaa
pasti garuk garuk terus gitu karena gatal

tiwi mengatakan... [Reply Comment]

aku sedih banget mbak, negeri ini sudah menunjukkan tanda2 yg krg menyejukkan, semestinya kt semua*termasuk saya sadar dan bnyk bertobat, mudah2an Tuhan selalu melindungi kita semua...Amin.

Damar mengatakan... [Reply Comment]

pa kabar mbak Diana ... duh kangen maaf telaaat mampir.
Ulasan Mbak Diana sangat bagus tentang fenomena negeri ini, pas dan berasa.
Bahwa di negeri ini segala sesuatu seringkali menjadi gampang berubah. Coba lihat awal kemunculan Briptu Norman di dunia maya, judul dari kebanyak tertulis "polisi gorontalo menggila" nah setelah Kapolri merestui justru sekarang dipuja-puja.
belum lagi fenomena anggota dewan yang bikin orang awam jadi jengah.
kita hanya bisa berharap semoga negara ini dibawa pada kebaikan.

TS Frima mengatakan... [Reply Comment]

dua-duanya menjadi fenomena yang heboh berkat TV. tapi, sayagak suka nonton TV, jadi ya biasa aja :D

Coretan Hidup mengatakan... [Reply Comment]

Benar banget. Berbagai fenomena terjadi dinegeri ini. Kita harus menyikapinya bagaimana? Mungkin saja kita perlu berbenah diri agar kedepannya bangsa ini bisa terhindar dari segala keterpurukan

Tutur Rasaku mengatakan... [Reply Comment]

salam kenal mbak....

idana mengatakan... [Reply Comment]

ulat bulu udah sampai ke daerah saya...tapi mudah2an ngak pernah ketemu...

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

briptu Norman adalah unik, dari situ ada ketertarikan.
Ulat bulu juga menarik, karena berjumlah ribuan..disitu juga ada kehebohan....
Kondisi-kondisi yang berada diluar alur kebiasaan, wajar.
Tentu akan menarik untuk dijual dan belikan.

Tutur Rasaku mengatakan... [Reply Comment]

Ulat bulu? Ih...geli, apalagi aku punya moment yang gak nyaman. Kalau ulat bulu berganti dengan ulat sutera, mungkin asyik ya... kita gak perlu lagi repot2 buat sutera imitasi atau import dari negri lain hehehe.

Briptu Norman sekarang kan dah pulang kampung, kembali jadi briptu yang seharusnya (barangkali, entahlah!)

Adit Mahameru mengatakan... [Reply Comment]

manusia itu saat ini perlu penterjemah untuk hal yang baik yang sulit dimengerti, sementara hal buruk mudah di di mengerti dari segi bahasa dan perilaku, nah jika ada contoh fenomena yang baik atau buruk akan menjadi mudah di benamkan dlm satu rasa, inilah wajah Indonesia dan inilah wajah dunia. ( mubeng2...hahaha) NB: selamat paskah jeng Diana...

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]