Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 24 Juni 2011

EXPLAIN : LDR Cases Vol.2

Penggalan kisah sebelumnya *case one*  :

Givan yang seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi, harus berpisah dengan Riri, karena Givan telah lulus dan sesuai permintaan ayahnya, ia harus kembali pulang, untuk meneruskan usaha ayahnya yang bergerak di bidang properti. Mau tidak mau, suka tidak suka, mereka (harus) terpaksa masuk dalam jerat LDR.

***

Malam itu Riri tak bisa tidur dengan nyenyak. Ia gelisah luar biasa. Jantungnya berdegup tak beraturan. Ia mendeskripsikan keadaan itu dengan sebutan 'panik'.

Sudah tujuh bulan ia terpisah jarak dengan Givan, kekasihnya. Pada awal-awal perpisahannya, Givan sering menelepon Riri. Setiap dua minggu sekali ia rutin mengunjungi Riri di kota ini. Kebersamaan di antara debur angin kencang dan hiruk pikuk pagi dan petang. Mereka mencoba menciptakan suasana seindah mungkin. Mencoba memperkecil arti jarak yang nyata-nyata membentang di hadapan mereka.

Sudah tiga bulan Givan tak mengunjungi Riri. Suaranya pun hanya sesekali terdengar di telinga Riri. Kesibukanlah yang menjadi alasan Givan. Meski setiap akhir perbincangan Givan selalu berbisik, "I love you honey," namun Riri mulai gamang dengan hubungan ini.

Itulah yang membuat Riri tak dapat tidur dengan nyaman. Ia sering kali terbangun dengan tiba-tiba di pekatnya malam yang dingin. Seperti malam ini. Inilah 'malam panik' yang ke sekian kalinya ia alami. Ingin sekali ia menelepon Givan. Tapi ia takut mengganggu.

"Ah, musik ini sudah berkali-kali terdengar di kupingku, tapi berkali-kali pula ia malah membuatku panik," gumam Riri. Ia kemudian meraih ponselnya yang tak jauh dari tempatnya berbaring. Sebaris kalimat telah ia kirimkan kepada Givan. Tak ada jawaban. Tapi status dari sms itu "delivered". Sebaris kalimat yang telah terkirim adalah "Selamat malam, sayang... Jangan lupa jaga sehatnya ya..."

Kalimat sapaan yang hangat telah terbaca oleh Givan. Namun, ia hanya membacanya sepintas. Kalau sudah begini, Givan tak bisa diganggu oleh apa pun juga. Ia terlalu tenggelam dalam berbagai kesibukannya. Rupanya, mandat dari ayahnya telah benar-benar ia jalankan dengan sebaik-baiknya. Itulah yang Riri ketahui tentang Givan. Riri, bukan seorang perempuan yang susah dikasih ngerti. Ia sangat kooperatif. Apa pun yang dilakukan Givan, ia yakin bahwa semuanya baik.

Riri semakin letih dengan yang dihadapinya. Saat kangen, ia tak bisa melihat dan menyentuh kekasihnya. Namun Riri seorang penyemangat sejati. Meski hatinya hancur lebur, ia selalu berusaha tersenyum saat menerima telepon dari Givan, meski ia sudah terlelap dalam sekali, hingga ia serasa ngelindur saat berbicara, sekedar demi mendengar suara Givan dari seberang sana.

Bukan sekali dua kali Riri mendapati Givan ingkar pada janjinya jika hendak menemuinya. Sudah sering, bahkan Riri sudah tak bisa mengingatnya.

Sebenarnya, banyak hal yang ingin ditanyakan pada Givan jika bertemu. Namun, ia selalu mengurungkan niatnya untuk mempertanyakan hal yang mungkin bagi Givan itu adalah hal yang tak penting. Ya, Riri terlalu takut merusak suasana pertemuan yang sangat jarang ia alami bersama kekasihnya.

Belum lagi masalah cewek yang menyukai Givan. Tak salah, jika Riri mempunyai rasa ketakutan yang terkadang berlebihan. Secara, Givan adalah seorang yang berdarah campuran China dari ayah, dan Jerman dari ibu. Posturnya yang tinggi besar dan gagah, dengan hidung mancung seksi dan kulitnya bule campur putih. Kebayang kan...?


Bagaimanakah cara Riri menyiasati segenap perasaannya, mengatasi negative thinking yang kadang menyelusup membakar hatinya, dan saat-saat PMS yang kerap membuatnya over sensitive yang rutin menderanya?
Bagaimanakah kelanjutan LDR yang Riri bina bersama Givan? 

Simak di Seri Explain berikutnya.....

6 komentar:

narti mengatakan... [Reply Comment]

LDR memang banyak ujiannya
tapi jika mampu melaluinya, indah ada didepan sana.

vol.1 bentuk tulisannya gak begini ya mba? banyak kalimat2 yg 'mengena'

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@mba narti..kan ini seri explain mba..hehehe

TS Frima mengatakan... [Reply Comment]

umm.. saya jadi dapat gambaran ternyata long distance bisa semenyiksa itu buat cewek...

A. Moses Levitt mengatakan... [Reply Comment]

Flower, kangen....
akhir2 ini gue sibuk privat les dan kumpulin buku buat perpustakaan...

Kabar baik, pa kbr u??

Ummi Ubay mengatakan... [Reply Comment]

wahhh kisah LDR...
kudu baca yang pertama dulu nih hehe

fonega mengatakan... [Reply Comment]

ditunggu kelanjutannya, hoho bocoran critanya donk :P

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]