Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 16 Agustus 2011

Satu Senyum

Siang berdebu dan terik
Mentari sepertinya tanpa ampun melelehkan segenap bumi ini
Fatamorgana silih berganti
Dalam setiap sudut pandang mata

Ketika satu hati menatap satu senyum
Sengat mentari sejenak terlupa
Demi menyelami senyum itu
Sebuah senyum tulus ibu.............

Kukenangkan engkau, ibu
Dari bilik jantung hingga mengalir ke seluruh jaringan di tubuhku
Kukenangkan senyummu, ibu
Sebagai cermin kesetiaan dan ketabahanmu

9 komentar:

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

Siip.... emank yang namanya Ibu mau jujur atau gak, gak mungkin sekalipun kita gak pernah mikirin beliau hhe... apalagi pas denger lagu2 yg temanya ibu kaya Kerispatih mungkin, langsung deh speechless datang ahhaa... :)

berarti besok gantian puisi buat Ibu pertiwi donk Mbak????

narti mengatakan... [Reply Comment]

MOM IS THE BEST!

Senja Di Batas Cakrawala mengatakan... [Reply Comment]

salam hormat, sayang dan doaku, bersama senyumku buat mu ibu

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan... [Reply Comment]

i love my momma

Anonim mengatakan... [Reply Comment]

Ada rindu yang menyejukkan diantara senyum itu...nice share and happy blogging!

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

Ada rindu yang menyejukkan diantara senyum itu...nice share and happy blogging!

ketty husnia mengatakan... [Reply Comment]

salam buat Ibunya ya mbak,..ultah ya??
besok puisi merdeka ya mbak,..?

Mood mengatakan... [Reply Comment]

Kangeeen ibu :D

Ada senyum ibu yang kuingat saat membaca puisi ini.

Salam.. .

Sukadi mengatakan... [Reply Comment]

dalam cinta yang tanpa batas, mencurahkan cinta berbalut rindu...
terimakasih Ibu.. :)

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]