Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 28 Oktober 2011

Sumpah Pemuda dalam Kekinian

Rasanya, dulu para pemuda Indonesia bersumpah untuk lebih mencintai tanah air, dan segala unsur yang termasuk di dalamnya.

Tetapi apa yang terjadi sekarang sepertinya hanya sumpah yang terucap dari hati nurani pemuda pada masa itu saja. Tidak untuk kita.

Implementasi kecintaan pada tanah air hanya tercapai oleh segelintir orang saja; yang benar-benar mau menjadi bagiannya Indonesia.

Budaya Indonesia sekarang ini sepertinya telah tergerus oleh segala bentuk budaya yang tidak jelas. Perkembangan jaman menjadi alasannya.

Semoga, kita dapat lebih menjunjung tinggi nilai-nilai yang dulu diemban oleh pahlawan kita, yang dengan tekadnya selalu mengupayakan sikap nasionalismenya yang membakar semangat. Bukan semangat tinggi yang terbentuk hanya untuk tawuran.

5 komentar:

Kutus Kutus Herbal, Bali mengatakan... [Reply Comment]

amiiiin, tetep inget pendahulu kita para pahlawan yang ihlas dan mendoakan mereka tentunya.

Salam

Iskaruji dot com mengatakan... [Reply Comment]

...dan khabar terakhir, pemuda Iqbal menembus paspamres dengan membentangkan tulisan , "Sumpah Serapah 28 Oktober 2011"...miris hati ini...Happy blogging!

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

Boro-boro bisa memaknai Sumpah pemuda, orang klo disuruh nyebutin ikrar sumpah pemuda aja banyak yg gak bisa, terutama point 1 dan ke 3 yg sering diganti dari:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

jadi naskah ngawur dibawah ini:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.

moga bukan cuma sumpah dan ikrar kosong yg hanya kita ingat, hafal, lupakan dan dihafal lagi tahun depannya, tapi bener2 makna sesungguhnya dari Sumpah pemuda yg ikut berbekas di hati kita masing2....

Met Malem Mbak Diana... :) ampe lupa nyapa nih saking seriusnya haha... :)

Tirta Darmantio mengatakan... [Reply Comment]

semangat pemuda tempo dulu memang berbeda dengan sekang yg katrok malah di bilang tren dan sebalik y, namun saya yakin momen sumpah pemuda ini bukan menjadi acr yg simbolis bagi org yg mau berpikir :)

Evet Hestara mengatakan... [Reply Comment]

meskipun ada konspirasi di naskah sumpah pemuda..
saya sebagai pemuda ikut bersumpah untuk memajukan negara ini!

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]