Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 29 Agustus 2010

defensive

Saat lembayung senja merona dan membelai sukmaku dengan sentuhannya yang khas

Saat angin dengan segala kelembutannya membuai kepalaku dengan mengibar-ngibarkan rambutku

Saat semua ciptaanNya kembali pulang beriringan menuju tempat mengaso

Saat aku mengucap syukur untuk hari ini, atas segala penyertaanNya, sehingga aku sanggup mempersembahkan segala karyaku dengan baik

Saat-saat inilah, yang membuatku sanggup menghadapi kembali hari esok dengan kesulitannya tersendiri

Saat-saat inilah, yang membuatku merasa berarti; duduk bersimpuh, bertelut dalam keheningannya meminta kekuatan dariNya meski hanya setitik saja, namun cukuplah bagiku; bahkan lebih...

Saat-saat inilah yang membuatku peka dengan kegala keajaiban yang ditawarkanNya

Dan...
Saat-saat ini pulalah, yang membuatku sanggup untuk tetap bertahan meski terkadang niatku yang baik ini tak selamanya keterima baik pula, meski aku harus merasakan sakit, kalut, perih, pedih, pahit, terluka, gamang, dan ragu...

13 komentar:

non inge mengatakan... [Reply Comment]

selalu berucap syukur untuk semua yang terjadi walau kadang tak sesuai apa yang kita harapkan, dengan demikian semoga kita dapat lebih menikmati setiap berjalannya waktu ^^

narti mengatakan... [Reply Comment]

dalem banget...
itulah kehidupan...yang pasti hadapi dengan penuh rasa syukur.

deasy mengatakan... [Reply Comment]

kuat untuk tetap bertahan adaah pilihan.. as usual.. i adore ur contempation, poems,,and all here Mb".. so inspiring! Thanks

titoHeyzi mengatakan... [Reply Comment]

lagi bersusah hati y mbak diana??
semoga bisa mengatasi semua masalah dengan ikhlas dan sabar...

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

keep spirit..keep fighting jeng....gmn kalo komen jgn di popo up tapi di bawah posting?.hehehee..usul lho

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

jika benar mba gamang dan ragu, kami tetap menyemangati kok ^_^^^^

Nilla Gustian mengatakan... [Reply Comment]

karena di saat-saat itulah kita menyungkurkan kening dalam keheningan dengan segenap kepasrahan. Untuk kemudian kembali berjalan bahkan berlari esok hari :)

om rame mengatakan... [Reply Comment]

masa2 suLit seperti ini, kadang membingunkan apa yg harus diLakukan. kecuaLi, meLakukan apa yg harus diLakukan. berserah diri kepada-Nya.

Anggasona mengatakan... [Reply Comment]

semangat ya mb, hehe :) dan sllu bersyukur saja...

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

hidup bersyukur...:)

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

makasi temen2 terkasihku...:)

Erianto Anas mengatakan... [Reply Comment]

Mungkinkah
Semua ini sebuah ketegaran dalam getir...
Mereguk tangis, sbl mengepalkan tinju..
Tangis yg nikmat ...
Tangis yg dibaliknya sebuah pencerahan ....

* puisi ini menggambarkan suasana hati yang sedang getir, tapi dari kegetiran itu lahir sebuah ketegaran mental. Semoga tafsiran saya tidak salah mbak....

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

mas anas...hehehe..tau aja deh...:)

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]