Duhai pemilik jiwa nan peka dan agung
Aslinya bangsa Indonesia
Berbudi luhur, berbudaya tinggi dengan keindahan hati yang rendah
Penuh takwa dan senyum kesahajaan
Kaulah kembang seni yang terwujud sepanjang zaman
Aku mencintaimu tanpa batas waktu
Aku mengagumimu hingga nafasku tercerai dari tubuhku
Aku menyayangimu dibalik inspirasi-inspirasi yang tertaburkan
Aku ingin menyebutmu pula sebagai Bunga Akhir Abad!
***
Lamunanku seketika menerawang jauh ke alam lampau. Dimana Kartini masih berkiprah, berjuang mewujudkan cita-citanya. Penderitaan pingitan yang mengawali pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasannya mengenai bangsanya yang tertindas. Perjuangannya bukan semata hanya untuk kaumnya saja. Tetapi secara luas, bagi seluruh rakyatnya. Penderitaan rakyat Indonesia yang amat dicintainya itu telah Kartini ketahui sejak kecil, saat sang ayah membawanya ke desa terpencil, saat bertemu dengan anak penggembala sapi yang sedang mencari rumput hingga tubuhnya tak terlihat.
Kartini selain seorang penulis handal, ia juga ternyata bisa melukis, membatik. Karena tulisan-tulisannya, Kartini terkenal hingga ke manca negara.
Semua yang agung dan indah dalam hidup adalah puisi. Cinta, kesungguhan, kesetiaan, kepercayaan, seni - semua yang meningkatkan jiwa, yang memuliakan dan memperindah adalah puisi. Rakyat Jawa dan puisi sangat erat berkaitan. orang Jawa yang paling rendah pun masih puitis.
*Penggalan surat Kartini kepada Stella, 15 Agustus 1902.
Kartini yang lembut.....
Namun dibalik kelembutannya, tersimpan sebuah batu karang yang megah dan kokoh. Pendiriannya begitu mantap. Ia ingin kesusahannya menjadi abdinya. Meskipun ia sangat menolak poligami, tetapi ia tak bisa menolak saat ia harus hidup serumah dengan 3 garwa ampil.
Kartini yang mulia......
Ia selalu rendah hati. Ia tidak akan pernah mau jika ada orang yang lebih tua merangkak di hadapannya! Gagasan-gagasannya tetap hidup hingga sekarang. Ia pelopor perjuangan bangsa. Perintis persatuan bangsa. Ah... Dibalik kesederhanaannya, sungguh tersimpan mutiara yang indah.
Kartini bukan sekadar pelopor pejuang wanita. Lebih daripada sebutan sebagai pahlawan emansipasi wanita. Dialah sang perintis ide persatuan sebelum Budi Utomo. Ia mengagungkan kesejajaran, tetapi ia pula yang mengajarkan tentang kodrat sebagai seorang wanita. Dialah sang penggagas "Keluarga Berencana" Di dalam kutipan suratnya kepada Ny. Abendanon, 3 Januari 1902 : "... Bahwa orang tidak berhak membuat anak, kalau ia tidak sanggup membiayai hidupnya..."
Kartini, damailah kau dengan keadilan hakiki di sana. Sebab, di sanalah kau akan menemukan keadilan yang kau dambakan itu. Di dunia ini kau sudah jemu dengan ketidak adilan dan kesewenang-wenangan.... Bahagialah seperti yang pernah kau ucapkan. Amin...
Semoga kau senantiasa hidup di dada para wanita-wanita Indonesia! Tetap menjadikanmu sebagai inspirasi dalam kehidupannya; selamanya.... Amin...
3 komentar:
Semoga ruh perjuangan kartini untuk kaumnya tetap menggema disetiap insan bangsa...happy Blogging!
selamat hari kartini *padahal udah lewat* ;p
menjelang hari kartini lagi..2013
Posting Komentar