Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label me. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label me. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Oktober 2010

welcomed by the rain

Semarang,
Kau sambut aku dengan hujan deras...

Tapi aku tak kan pernah kecewa padamu
Karena aku tahu, bahwa hujan yang menyambutku pertanda kau sayang padaku

Hujan yang tercurah di langitmu, aku suka...

Terima kasih sambutanmu di Lawang Sewu, di Simpang Lima

Dalam rinaimu, aku temukan senyum terindahmu...

I really love you, and I always miss you...!!!

***



Akhirnya..nyampe juga di semarang...pyuhhh legaaa...‎​:pH̶̲̥̅̊ξ²♒H̶̲̥̅̊ξ²:p♒H̶̲̥̅̊ξ²♒H̶̲̥̅̊ξ²:p...
Makasi doanya ya aku selamat sampai tujuan...

Langsung mandi dan...rasanya aku ga mau ngelap air-air yang nempel di badanku...
Rasanya ga nemu sama aer setahun deh *lebay mode on*

Semarang, I'm Coming...!

Sepuluh tahun silam, kau merawatku dengan penuh kasih sayang
Keramahan, atensi, ketulusan, dan keceriaan kau suguhkan dengan segenap jiwamu
Meski udaramu sangat panas, namun kau tetap pesona terindah bagiku
Meski aku jauh untuk beberapa waktu lamanya dengan orang-orang terkasihku
Namun kau sanggup mengubah kerinduanku menjadi sebuah asa yang kian berpendar
Untuk kubawa kembali pulang

Kini, aku akan kembali datang padamu, meski tak selama dulu lagi
Berharap aku dapat melihatmu, tetaplah seperti dulu
Saat pertama kali aku mengenalmu

Aku banyak belajar darimu
Saat di Bendhan Dhuwur, saat di Jatingaleh, saat di Pasar Johar
Segala perjuangan tak kan pernah percuma
Selalu ada celah untuk menyelipkan berbagai hikmahnya

I miss you, Semarang
Still do you love me...?

Seandainya seisi Bandung bisa kubawakan buatmu...
Aku akan lakukan itu..


Berlebihankah...?
Tidak...!!!

Sambutlah aku di Simpang Lima itu
Dengan senyum merekahmu!
Kita makan lagi tahu gimbal kesukaanku...


Sambutlah aku di Lawang Sewu
Dengan berjuta eksotismu
Bukan ingin aku melihat dunia kegaibannya
Namun aku ingin tanganmu terentang untuk memelukku
Menjabat erat kembali tanganku
Meski aku tak kan lama bersamamu

Di Pandanaran kita kan berpisah
Dengan tatapan teduh penuh kerinduan
Di Ungaran semoga kita kan berjumpa kembali
Dengan segala bentuk kesegarannya
Terpatri indah selamanya di setiap rongga kalbu

  Kan kusiram bumimu dengan air mata haruku
Kan kukecup hormat tanahmu
Kupaparkan senyum termanisku kembali di sana
Sebagai bukti bahwa kita tak kan pernah terpisah
Meski jarak kan membelah kita kembali
 *****


Jadi inget waktu tinggal di Semarang untuk waktu yang lumayan lama. 
Waktu itu aku lagi ada di Pasar Jatingaleh seorang diri untuk membeli kebutuhan sehari-hari...
Karena aku pengen 'menjunjung tinggi' bumi  Semarang, maka aku berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa inggil...*padahal aku ga paham banget yg namanya bahasa jawa inggil (tapi mungkin tingkatannya ga inggil banget -inggil tingkat dua kali hehe-)* tapi kuberanikan diri dan bertanya "niki pinten?" Aku inget banget, waktu itu aku nanyain harga satu bungkus panjang kerupuk.
Dan ibu pedagang itu dengan ramahnya menjawab, "gangsal atus mbak..." 
Nah loooo!!...aku bingung...hahaha..brapa itu gangsal atus...? jujur, karena takut kurang uangnya, maka aku beli satu bungkus kerupuk. Padahal tadinya aku mau beli dua. Karena aku suka kerupuk itu, dan sekalian mau dimakan bareng sama temen kost. 
Setelah semua barang terkumpul, dan dia menghitungnya... Ternyata gangsal atus itu lima ratus rupiah....halah...hahaha...
Aduh ibu...kalo harganya lima ratus rupiah sih masih ada sisa dari kembaliannya....hihihi....
Pengalaman sederhana; masalah komunikasi...namun sangat indah dan luar biasa bagiku...Aku punya prinsip bahwa yang penting aku sudah mencoba (bukan untuk sok-sokan) untuk menjadi satu; berbaur dan beradaptasi dengan kebiasaan dan budaya di tempat yang baru secepat mungkin, itu sudah merupakan niat yang tulus dan memberi makna tersendiri dalam hidup. Buktinya, hingga hari ini, kejadian itu tak kan pernah bisa aku lupa...:)

* udah mau siap berangkat ni...tapi aku nyempetin bwt posting hehe...maafin aku ya, kl aku ga BW untuk beberapa saat. Meski mungkin aku akan tetep update. Kalo sempet, aku pasti akan kunjungi temen-temen terkasihku dari sana. Dan kalo sempet mungkin hanya bisa blogging via hape...aku mo kasih komen, bwt blog yg ada kotak komentar klasiknya...:)
Thanks for your coming and I love you all...!!!

Senin, 02 Agustus 2010

Nusantaraku, Keindahanku

Aku tahu...
Negeriku mungkin tak secantik dulu lagi
Kegelisahan dan dekadensi moral senantiasa merongrong Nusantaraku

Aku tahu...
Negeriku mungkin sudah sedikit hilang kesakralannya
Merebak sudah ceceran noda di serambi kenyamanan Nusantaraku

Aku tahu...
Semua cerita tentang sebuah negeri penuh pesona yang terlintasi oleh garis khatulistiwa ini

Aku tahu...
Semua cerita tentang sebuah negeri yang sempat dikabarkan sebagai Benua Atlantis yang hilang ini

Aku tahu... Aku tahu...
Ya... Aku tak mungkin menutup mata dan telingaku
Untuk mendengar dan melihat semua cerita tentang Nusantaraku

Namun di atas semuanya itu
Aku yakin, pelangi di atas langit Nusantaraku akan tetap berpendar
Pelangi yang diciptakan oleh putera-puteri pilihan Sang Maha Wenang, Sang Pemilik Segala Alam Raya ini
bersinar bagai mercusuarnya dunia...!

Di atas rasa sayangku, aku akan tetap berdiri tegap...
Di sini, di bawah kibaran Bendera Merah Putih, apapun yang terjadi

Di atas rasa sayangku, aku akan tetap menjadi bagian di tanah leluhurku ini...
Di tempat tumpahnya darahku, di tempatnya aku mereguk udara segar dengan segenap kasih sayangnya

Maka...
Sangatlah wajar, jika aku berbisik dengan penuh rasa hormat dan hikmat...
Bahwa Nusantaraku, keindahanku

Dan bagiku, keindahannya tak akan pernah lekang oleh waktu, yang tak akan pernah pula tergantikan oleh keindahan yang ada di sudut-sudut negeri lainnya di manapun juga...!!!




Puisi ini diikutsertakan dalam acara Gelar Puisi Aku Cinta Indonesia yang diselenggarakan oleh BlogCamp, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 65, tahun 2010.

Jumat, 30 Juli 2010

inginku



Inginku menari-nari dalam benakmu, 
di sepanjang waktumu yang masih tersisa

Inginku menjadi senyum dalam riak gelombang kehidupanmu, 
kau bawa aku selalu kemanapun kau pergi dan apapun yang sedang kau lakukan

Inginku menjadi bahagia dalam tatanan kosakata yang setiap detik kau ucapkan

Inginku manjadi filter tercantik dalam ruang hatimu yang luas dan penuh cinta...

Inginku menjadi panutan buatmu dalam setiap helaan nafasmu, 
dalam setiap senyummu yang berpadu dengan senyumku; selamanya di dalam sebuah balutan ketulusan....


* untukmu, embun pagiku.....

Senin, 19 Juli 2010

bingkisan hati

Ini bahagiaku yang sekaligus menjadi rasaku

Ini penghargaan dariku buatmu yang sekaligus rasa kagumku

Ini satu ruang rasa yang kubangun hanya buatmu, agar aku dapat setiap waktu menjumpaimu saat rindu menyergapku

Satu ruang yang sederhana, namun hendak kubuat nyaman, senyaman-nyamannya

Agar kaupun merasa indah dan bangga tinggal di dalamnya dan tak ingin kau pergi lagi

Semua yang kulakukan kini, karena kaupun telah memberi sebuah ruang cantik untukku, sebagai bingkisan hati...

Senin, 12 Juli 2010

titik



Aku hanya tahu bahwa aku rindu.Titik.
Aku hanya tahu bahwa aku kangen.Titik.
Aku hanya tahu bahwa aku sayang.Titik.
Aku hanya tahu bahwa aku tak mau kehilangan.Titik.

Aku hanya tahu bahwa semua rasa itu menderaku tanpa henti dan tak bisa kusembunyikan memar lebamnya dari segala deraan itu
Bilur-bilurnyapun sangat jelas terlihat, terlukis di senyumku...bahkan tak jarang pula sanggup membuatku berhenti bernafas untuk sesaat saja

Aku hanya tahu bahwa aku sangat ingin menyentuh senyum itu
Melukiskannya di hatiku dan akan kubawa selalu kemanapun aku pergi

Aku hanya tahu bahwa semua yang kualami ini jujur dan tulus; mengalir dan tak bisa aku membendungnya

Aku hanya tahu bahwa semua yang menyapaku ini adalah kenyataan yang sangat wajar dan natural

Aku...hanya mengerti di batas pengertianku saja

Aku...hanya menjalani semua ini dan tak pernah sedikitpun untuk berpikir tentang apapun yang tersembunyi di baliknya

Aku...hanya benar-benar merasakannya, tak peduli tentangmu dan apapun yang terjadi kelak
Biarlah hari ini cukup dengan kesulitannya untuk sehari ini saja
Membiarkan esok hari dengan kesulitannya tersendiri
Dan membiarkan bahagia datang untuk selamanya...


* aku rindu embun pagiku...dan kaupun tahu itu...pasti...LOL

Jumat, 18 Juni 2010

T O P

* perubahan berawal dari kesadaran...
   dari mana kesadaran itu dibentuk?
- diambil dari salah satu dialog di film Yes Man


Fantastik...!!
Sesuatu yang luar biasa telah terjadi
Sesuatu yang sangat baru bagiku...


Aku.... Jadi suka fotografi...!!!
Sesuatu yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya
Menjadi seorang 'peneliti' kecil, yang semoga bisa bermanfaat buat siapapun...

Aku enjoy melakukannya...walau jujur, capek juga sih hehehe...

Mmmhh...
Dengan tulus dan rendah hati...
Aku ucapkan terima kasih
Buat seseorang yang telah 'mengubahku'
Yang telah menyadarkan dan membukakan mataku
Bahwa yang terbaik dan terindah ternyata senantiasa ada di depan mata kita...



* thanks a lot ya....please keep cool and be lovely...

Kamis, 27 Mei 2010

senyumku, senyummu


saat satu kesempatan itu datang
menjadi sesuatu yang terindah
terukir menjadi senyum yang termanis pula
di antara berjuta keindahan lainnya
di antara wajahmu dan wajahku

aku akan tetap mencoba...
meski perlu perjuangan
atas keterbatasanku di dunia ini
dunia yang penuh tawa dan ceria
ingin tetap ceria dan ceria selamanya..



*this is an arrow results, honey......hehe

Minggu, 09 Mei 2010

Epistaksis


Aha, aku sekarang tahu apa yang aku alami tadi pagi. Mimisan, atau bahasa medisnya epistaksis bisa disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun, bisa karena cuaca, atau kondisi tubuh kita yang lelah. Kalo mimisan disertai demam, bisa diindikasikan demam berdarah (hati-hati ya, sekarang lagi musim-musimnya demam berdarah).
Bisa juga karena secara sistemik, yaitu disebabkan oleh hipertensi.

Hehehe, ga nyangka deh daya tahan tubuhku sedang menurun. Ga kerasa soalnya. Perasaan, aku ga berasa capek deh. Semuanya baek-baek aja. Perawat spesial yang sore itu datang ke rumahku bilang, "minum imbost, dia buat stamina koq. Inget, imbost forte ya," kata kakakku yang juga seorang perawat ini. Makanya, aku bilang dia perawat spesial buatku. Eh, ini bukan maksud aku mengiklankan sebuah merk lho hehe...
Untung aja kakakku dateng, jadi aku bisa banyak nanya sama dia.
Wah, berarti pada intinya aku kurang vitamin dong hehe. Atau, karena aku ga bisa membendung kegelisahanku ya. Seperti saat-saat bintangku melintas di antara embun pagiku. Aku tak kuasa menolak serpihan-serpihannya dari bayangan yang tercipta, dengan begitu saja. Ada yang bilang juga, kalo aku ada kemungkinan mengalami KTT alias kangen tingkat tinggi hahahaha... Lagian, kangen sama sapa ya, hehehe... Jadi malu. Dia memang sok tahu, ngomong sekenanya aja. Tapi, bisa jadi kali ya hahaha... Hayoooo...

Satu pengalaman yang tak akan aku lupakan selamanya. Bagaimana suasana hatiku saat itu, di saat pagi yang begitu dingin (sampai-sampai aku tak menghiraukan embun pagiku), dan bagaimana rasanya panik saat melihat darah yang mengucur deras dari hidungku. Sempet lemes juga, karena saking paniknya. Meski aku coba buat menenangkan hati dan diriku sendiri.

Hikmah yang aku dapatkan adalah bahwa segala sesuatu bisa terjadi di luar kehendak kita, kapanpun dan apapun itu. Baik yang menyenangkan, menyedihkan, sakit dan musibah. Pelajaran dari epistaksis yang senantiasa mengharuskan aku untuk bersyukur dengan segala sesuatu yang aku jalani saat ini dan masa datang.



Bandungku, tolong bantu aku untuk selalu menerima setiap kehendakNya dan merenungkannya...

*PS. Gambar sengaja tidak dibuat relevan dengan tulisan hehehe...

Panik

Terbangunku di pagi ini - ah masih subuh ding, soalnya matahari belum bersinar... Kayaknya sih setengah lima subuh deh...

Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang hangat meleleh di hidungku, segera aku sentuh dengan telapak tangan kiriku. Dan, setelah aku lihat, di tanganku ada darah! Ya, darah segar yang mengalir cepat. Aku panik... Kuambil gulungan tissue di meja yang ada di kamarku.

Aduh, aku mimisan! Seumur hidupku, baru kali ini aku mengalaminya. Apa itu mimisan? Ada apa dengan ragaku?
Rasanya aku pengen nangis... Aku berusaha tenang.

Ya Tuhan.... Mungkin aku berlebihan menghadapi yang terjadi atasku. Ampunilah aku... Terima kasih Tuhan, mimisannya udah berhenti.




Bandungku, aku panik banget pagi ini...

Jumat, 07 Mei 2010

My Beautiful Rain


The story of my beautiful rain
Start from the heart
When I see your face in the deep inside of my soul...

When I see your crowns water fell down to the earth
With your smile, with your smooth windflows, with your peaceful

Can give me one imagine, that you are beloved
Just can see your eyes and smiles
That was can tell me more about you
That you have the power, although your profile is low

Please, don't stop your waters which is fall and flow
Always be my beautiful rain everyday in all my time



My Bandung, please make me fresh, always with your clear waters...

Rabu, 05 Mei 2010

Embun Pagiku : Kemurnian Air Alami, Anugerahku yang Maha Indah


Rasaku pada embunku, yang datang dengan rendah hati, tak dapat diraba dan dilihat, namun dapat kukecap, dan kehadirannya sanggup terasakan oleh inderaku yang lainnya.
Kesejukannya kurasakan bagai air penyambung bagi nyawa dan jiwaku, hingga aku masih ada di sini sampai detik ini.

Tak seperti matahari, yang kehadirannya terkadang terhalangi oleh awan tebal di pagi hari, yang sinarnya kemudian sangat menyengat.

Tak seperti rembulan, yang terkadang bentuknya sabit, sepotong, dan purnama, dan terkadang angin mempermainkannya, dengan menghalau mega hingga menyaputnya, menutupinya, datang dan pergi berlalu...miris, meski masih saja indah.

Tak seperti hujan, yang terkadang disertai badai yang berkepanjangan. Berkolaborasi dengan patahan-patahan es penuh konspirasi.

Tak seperti pelangi, yang sangat indah namun kehadirannya tak menentu dan hanya sesaat saja.

Tak seperti bintangku, yang cahayanya semakin lama semakin redup, pudar, tanpa bisa mengayomi dan memanage sinarnya untuk bumi. Kehadirannya pun seringkali dipengaruhi oleh angin dan awan yamg membuatnya bersembunyi di baliknya, menenggelamkan segala bentuk kerlip cemerlangnya.

Tak seperti musim semiku, yang hanya memberikan senyum di musimnya saja, dan akhirnya menghancurkan pesonanya sendiri di tengah kegundahan yang tak berujung.

Embun pagiku, tak pernah terpengaruh oleh unsur alam lainnya. Embunku malah sanggup memanfaatkannya demi hadirnya. Saat malam mulai larut, dia selalu datang dengan bentuk yang indah bagai permata bening dalam nuansa pagi (bukan acara berita di RCTI lho hehe). Tak peduli hujan, tak peduli angin, tak peduli awan, tak peduli mendung, tak peduli matahari yang kelak membawamu kembali, namun sinarnya sempat membuat embun pagiku menjadi kristal indah. Kebeningan dan ketulusan keindahan yang memancar, membasahi bumi, menyejukkan, dan menentramkan jiwa di dalam keheningannya. Tak ada kata egois. Setiap hari dia selalu berkenan singgah beberapa lamanya bersamaku, bermain, saling tukar senyum dan tawa, bersenda gurau, bahkan bercumbu denganku, hingga dia menghilang di pori-poriku, menyatu dalam tubuh dan jiwaku, serta seluruh pikiranku, seiring mentari yang muncul setelah beberapa saatnya.

Embun pagiku, embun kerendah hatianku. Kecerahanku dalam menyambut setiap pagi. Aku banyak belajar darimu. Meski engkau datang dari langit, namun engkau tak pernah hadir dalam arogansi. Engkau tetap menjadi dirimu dengan karakter yang kuat ingin menyegarkan dan menyejukkan bumi dan seluruh isinya. Engkau, anugerah Ilahi yang paling kukasihi, yang paling rendah hati, yang paling aku banggakan dan aku hargai. Kilaumu akan senantiasa membayangiku, selalu dalam sepanjang waktuku.



bandungku, kuharap engkau juga mengasihi embun pagiku, selalu...

Senin, 26 April 2010

bisikanmu


Rangkaian cerita di batinku, setelah aku mendengar bisikan embun pagiku...
Mengawali di setiap hari baruku, dengan senyuman termanis penuh syukur dan berjuta kedamaian yang berkenan menghampiriku, penuh rendah hati. Tak peduli mataku yang baru saja terpejam, sesaat setelah bermain-main dengan embun pagiku...mesra, penuh tawa, dengan pelukan kesejukannya yang seakan enggan kulepaskan, karena kau akan melebur bersama degup jantungku dan mengalir hingga ke otakku, tulang sumsumku, dan ke dalam sanubariku yang paling dalam.

Sejenak, sesaat setelah aku dengar bisikan embun pagiku, aku terpesona dengan kata-kata indahnya, dan tak terasa air mataku mengalir perlahan menyusuri di setiap lekuk wajahku hingga ke dalam putihnya hatiku. Mendebarkan seluruh jaringan sel-sel darah di tubuhku, mengguncangkannya dengan sangat lembut sehingga membuat lidahku kelu, tak bisa berkata apapun.....yang ada, aku hanya bisa menikmati setiap getaran yang tercipta dengan alami sebagai salah satu wujud anugerah dari Yang Maha Mengerti.

Sejenak sesaat aku dengar bisikan embun pagiku...setelah airnya sanggup membuat dua sungai mungil, diiringi bau rumput yang memukau...
Rasanya ingin aku memelukmu dengan tubuh yang melunglai. Mendekapmu dengan erat dan menumpahkan segala air mataku di sana, hingga aku melebur di dadamu yang luas. Menikmati kesejukan yang berangsur menjadi kehangatan yang samar, tapi sanggup membuatku nyaman.
Rasanya ingin aku menghambur ke arahmu dengan segala dayaku dan menyentuh setiap jengkal keindahanmu dengan tanganku yang membelai lembut. Menyentuh wajahmu, dan menempelkannya ke wajahku, di antara senyum dan tangis haru...
Menikmatinya dengan unsur-unsur alam lainnya. Bersama bulan yang sebentar lagi pamit... Bersama suara kokok ayam jantan yang membelah kesunyian pagi yang masih pekat.

Apakah aku hadir di hatimu, bermain-main dalam otakmu, menemani di jalan pikiranmu, dan berayun-ayun di setiap detak jantungmu yang mengalirkanku di dalam darahmu yang sanggup membuatmu semangat dalam menyambut aktifitasmu di sepanjang hari-harimu, kemarin, hari ini, dan esok?
Aku tak peduli....! Tetapi satu yang pasti, aku akan selalu menikmatimu dalam setiap helaan nafasku, di sepanjang waktuku.




Bandungku, aku sedang menikmati indahnya kemurnian, dengan segenap kesederhanaanku...

Minggu, 25 April 2010

embunku : selalu...


Kembali, air mataku menyirami di seluruh tanah batinku, menyentuh segala tetumbuhan yang berkenan tumbuh di sana, dengan lembut.
Aneka bunga berwarna warni, dan dedaunan yang hijau subur seakan tersenyum menyambutnya.
Segera, keharuman yang mewangi menyeruak penuh keanggunan, penuh sensasi. Semerbak wanginya yang eksotis, memicu segenap rasa yang kian penuh haru.

Aku melihat pelangi melengkung melindungi tanaman cintaku, memayunginya dengan serinya yang elegan. Indah, namun tetap rendah hati.
Matahari yang benderang saat itu, cantik dengan kilau yang tak seperti biasanya. Terangnya teduh, tak menyilaukan mata, dan tak membakar kulitku.

Anginpun menyapa ramah seluruh tanaman di batinku, yang masih basah dan kian segar dengan siraman dari mata air abadi. Dia seolah ingin ikut ambil bagian dalam suasana yang romantis dan getaran-getaran halusnya. Diiringi lagu yang tak akan pernah berhenti, bagai sebuah kelompok orchestra yang megah, melengkapi paduan keindahan dari suatu karya beethoven.

Air yang kian mengalir deras dari mata airnya, seolah tak ingin berhenti menyirami tanah dan bagian-bagian yang tak terjangkau olehnya.

Deraian air dari mata air alami ini, akan senantiasa mengijinkan setiap butiran embunnya menemani di setiap malamku, menyelimutiku, dan akan aku biarkan lenyap melalui pori-poriku, membiarkan dia menyatu bersama aliran darahku...menyusuri setiap nadinya, agar memberiku kesejukan dan kesegaranmu...yang senantiasa membantuku di dalam setiap jengkal karya-karyaku yang sederhana ini...
Terima kasih embunku...



Bandungku, semoga embunku selalu segar dan sejuk menjaga diriku selalu...

Jumat, 16 April 2010

adrenalin

Bicara soal adrenalin memang asik...banyak tantangan yang terlampaui berkat adrenalin kita yang memuncak.
Seperti kisahku saat aku masih kelas dua sekolah dasar. Hari itu, aku tidak pergi ke sekolah karena sakit. Sakitku disebabkan oleh demam tinggi mulai waktu sore hari hingga malam dan kepala yang pusing.

Besok sorenya, ibuku membawaku ke dokter umum yang berjarak sekitar 700 meter dari rumahku. Dengan berjalan kaki, aku digandeng oleh ibuku. Aku ingat, waktu itu sore cukup cerah, dan aku mengenakan baju anget berwarna merah. Aku lebih familiar dengan sebutan baju anget daripada jacket, karena baju angetku yang bertekstur kaya selimut, yang kainnya agak berbulu.

Ibuku, membawaku ke jalan setapak, biar cepet nyampe, karena jalan itu merupakan jalan pintas menuju ke dokter.
Di tengah perjalanan, aku melihat eng-eng, orang-orang menyebutnya demikian. Dia adalah seorang tuna netra dengan tongkat di tangan sebagai penunjuk jalan baginya. Aku, yang masih kecil, takut jika melihat atau berjumpa dengannya. Dia selalu berteriak-teriak sambil berjalan, yang bagiku suaranya sangat menakutkan pada saat itu. Oleh karenanya, jika aku sudah mendengar teriakannya dari jauh dengan suaranya yang khas, aku langsung lari ke dalam rumah, atau jika ada ibuku, aku langsung sembunyi di balik badan ibuku. Hehehe, kalo dipikir ya, apa yang membuatku takut, sementara dia tidak bisa melihat, dan dia ga tau aku sembunyi atau tidak. Tapi itulah kenyataannya. Aku takut karena teriakannya dan profilnya yang menakutkan bagi windflowers kecil.

Saat aku melihat dia, dan hendak berpapasan dengan eng-eng, aku langsung melepaskan tanganku dari genggaman tangan ibuku, dan aku lari sekenceng-kencengnya... Ibuku tak bisa menahanku, meski beliau sempat bilang padaku bahwa, dia ga akan menggangguku. Karena rasa takut yang mendalam, aku tak menghiraukan nasihat ibuku, dan genggaman tangan ibuku pun aku lepaskan. Tak kuhiraukan teriakan ibuku yang memanggi-manggil namaku. Aku lari lumayan agak jauh, dan masuk ke rumah salah satu warga di gang itu, dengan nafas yang tersengal. Keringatpun bercucuran. Mungkin juga wajahku pucat pasi karena selain rasa takutku, juga karena kondisi badanku yang sedang sakit. Ibuku mencariku ke mana-mana. Beliau agak kehilangan jejakku. Sampai saat ibu menemukanku, beliau berkata kepada pemilik rumah, "punten ibu, ini anak saya udah tiba-tiba masuk ke rumah ibu. Maaf ya bu, mangga...permios." Kata ibuku meminta maaf pada pemilik rumah, karena aku udah sembunyi di rumahnya. Sebetulnya aku ga masuk ke dalem rumahnya sih. Hanya di teras yang tertutup benteng rumahnya. Jadi aku tak terlihat oleh eng-eng. Ibu pemilik rumahpun berkata dengan ramah, "ga apa-apa ibu, namanya juga anak-anak." Kata pemilik rumah, setelah ibuku bercerita sedikit mengapa aku sampai di sini.

Setelah saling bertukar senyum, ibuku langsung menggamit tanganku dan menuntunku. Sambil berjalan pulang, aku bilang sama ibuku bahwa aku ga mau ke dokter, karena kepalaku udah ga pusing lagi, dan suhu tubuhkupun sudah normal kembali. Ibuku menuruti keinginanku, setelah beliau menyentuh kening dan leherku dengan tangannya. Memang, tubuhku saat itu dingin, karena aku berkeringat.

Akhirnya aku benar-benar tak jadi ke dokter, karena aku sudah bisa pergi ke sekolah pada esok harinya. Sebuah ketakutanku yang mampu memicu adrenalinku muncul ke permukaan, sehingga bisa menjadi obat bagi sakitku, mampu menciptakan sebuah anti bodi untuk daya tahan yang alami bagi tubuhku, sehingga dia menjadi segar kembali.

Hingga kini eng-eng masih ada dan masih suka berkeliaran, tetapi dia sudah tidak berteriak-teriak lagi, karena mungkin dia sudah tua. Jika kebetulan dia lewat di depan rumahku, aku jadi ingat peristiwa ini, puluhan tahun yang lalu, dan tentu saja aku sudah tidak takut lagi jika melihatnya. Yang ada jadi pengen ketawa, jika ingat kekonyolanku waktu ku kecil dulu.
Terima kasih eng-eng, karena engkau udah jadi berkat bagi kesembuhanku waktu itu, meski aku harus mengumpulkan adrenalinku terlebih dahulu. Aku tak tau namamu yang sebenarnya, tapi aku yakin, doaku buatmu ga akan tertukar dengan yang lainnya.


Bandungku, nostalgiku...hehehe

mutiaraku




Kau hadir disaat aku galau, oleh berbagai pengalaman hidupku
Kau hadir menepis keraguanku, bahwa kau bukan hanya sekedar sebuah ilusi bagiku
Kau hadir di tengah malam gelap dan dingin
Membawa sebentuk cahaya nan indah gemerlap, masuk ke dalam hatiku yang mengharu biru

Setiap tutur katamu, menjadi sebuah doa bagiku, yang mampu menyemangati dan menyadari, bahwa hidup ini penuh warna
Setiap tutur katamu, bukanlah mantra bagiku, yang membuatku malas berjuang menjalani lakon sejatiku
Setiap tutur katamu, adalah rangkaian pengharapanku akan sebuah masa yang sangat cantik
Setiap tutur katamu, adalah pengajaran bagiku, yang senantiasa mendidikku, bahkan terkadang menghajarku demi satu kebaikan yang tersembunyi di baliknya

Tak mudah aku untuk menemukanmu, di antara sebegitu banyaknya lentera yang bersinar, dengan cahaya dan kualitas sinar yang sama
Aku hampir tak bisa membedakannya, hanya dengan hati dan intuisi alami dan tuluslah yang mampu menemukanmu
Merasakan sentuhan senyummu yang mengobati luka
Merasakan belaian tanganmu yang lembut menenangkan nurani
Merasakan kapasitas yang kau tawarkan dengan ke-eksotisanmu

Tak mudah aku menemukanmu, di antara jalan yang berliku, penuh bebatuan, beribu-ribu kilometer jauhnya, penuh tikungan dan tanjakan 45 derajat
Di antara cabang jalan yang harus kupilih, hanya dengan kepekaan inderaku, aku akhirnya menemukanmu
Menemukanmu dalam pekatnya malam dan sejuknya pagi

Kau telah menjadi mutiara bagi kalbuku
Kau telah menjadi mutiara yang berkilau terangnya di seluruh lahan hatiku
Kaulah mutiaraku yang tak lekang oleh waktu
Kaulah mutiaraku yang akan selalu kujaga dengan segenap jiwa dan ragaku, tetapi dengan segenap kesederhanaanku dan ketulusanku
Kaulah mutiara yang paling indah yang pernah aku temui
Kaulah mutiara...mutiara yang selalu tersenyum hanya buatku, meski kau selalu dipandang indah oleh orang-orang yang menjangkau dirimu, melihat pesona senyummu
Kaulah mutiaraku buat selamanya.....


Bandungku, jangan kau ambil mutiaraku....

Rabu, 14 April 2010

this night


i don't know why, that this nite i'm just woke up from my sleeping tight, and suddenly, i just remember you... this is sound a classic thing, i think so, but i can't do anything about my mind and my hard feelings... so, i'm writing here bout my nite for this moment.

i can hear the song of the wind at this moment, and i can enjoy with all my heart, all the things what happening in this time, in my nite. my eyes can't sleep anymore, coz my sleepy was gone, and my feeling can see that you are here, with your charms, your smiles, and your soul.
now, let me guess what you doing too. i'm sure with my feeling, that you're doing some jobs and some tasks, or you aren't have time for yourself to get a quality for rest. but i hope, that now, you were sleeping with your sweet dreams in your great nite.

through the line, i can see what you do, what you thinking about, and what you wants.
through the line, i can feel so happy with you and everything can to do to me. i love this moment. i love how you treat me, anyway.
i can remains all about you that you are the best thing for me.
through the line, i want to pray for the peaceful of the world, especially for you, for your health, your body and your soul, that you might be always do the best from the best there are. can do the best in everything can do, just for yourself, whatever, whenever, and wherever you are.

please make the peoples in your environment always be happy just because of you.
with your smiles, you must to be the nice person for each others.
with your love, you must be lovely.
with your care, you must to be a sensitive person for helping your sesame in every your way, wherever that you are.
with your great capability, once again, you must to be the best, not to be number one, and always keep your responsibility in every step you made.
with your brain and your smart, you must to prove that you can build something priceless for you and for others, for your job at isolated area, and many more districts which need your reach help in all situations.

with my prayers for you, i hope that can make you to be stronger than yesterday, that will accompanying you in every your steps in your life, can make the breath for your words, that you can say, for your behave for your kind behavior, for your thinking about everything, and for your better wisely in all your day, forever... amen...


my bandung, my heart will on and on for the prayers
in the middle of my nite, 01.10 am... at 14042010

Minggu, 11 April 2010

kekasih hati


Senantiasa menemani langkahku di setiap detiknya
Senantiasa ada dalam setiap helaan nafasku
Menyisakan rasa haru yang begitu mendalam, membuatku menitikkan air mata yang bening dan murni
Rasaku benar-benar luruh, seiring air mata yang mengalir pelan, seperti membentuk anak sungai di kedua pipiku
Takkan kubiarkan air mata ini berhenti mengalir
Aku ingin dia terus mengalir...hingga dadaku lega dan menyucikan sanubariku

Di setiap keramaianku kau senantiasa hadir, pun di saat-saat sepiku
Dalam setiap indahnya alam yang sempat kujangkau, kaupun selalu ada berikut senyum yang menawan
Siap memenjarakan hatiku...

Aku tak berdaya menolak semua rasa ini, karena aku tak berani untuk melawannya
Aku tak kuasa menatap sinar matanya yang memancar bagai menghujam jantungku, meski penuh kelembutan
Aku tak berani menghindarinya...
Sungguh, aku tak berani...!!
Jangankan untuk lari menghindari, beringsut satu milipun darimu, aku tak berani
Aku tak punya kuasa apapun untuk lari sejauh mungkin darimu...
Tulang-tulangku terasa rapuh, bagai kena osteoporosis (hiii amit-amit, jangan nyampe deh..!!), jika aku tak menyebut namamu

Aku tak bisa lagi untuk mengingkari semua ini
Tak bisa memungkiri perjalanan rasa yang begitu damai, saat aku bersamamu
Aku ingin kau gandeng tanganku selalu, menuju ke tempat yang katanya indah itu
Aku ingin kau gendong, jika aku mulai letih di perjalanan hidupku, hingga hanya ada sepasang telapak kakimu saja yang kau tinggal sebagai jejakmu
Aku ingin kau jadi pelindungku di saat-saat aku paling membutuhkanmu dalam hari-hariku
Aku ingin kau selalu mengajari aku apapun juga, termasuk segala ilmu pengetahuan dan seluruh balada yang ada di bumi ini kepadaku, dengan kelembutan dan kesabaranmu, juga dengan kebijaksanaanmu
Aku ingin pundak dan dadamu, untuk tempatku menangis di saat aku ingin menangis, karena deraan hidup yang terus membayangiku
Aku ingin kau menjadi tempatku tertawa dan tersenyum
Aku ingin kau menjadi sandaran hatiku dan pelabuhan jiwaku selamanya, hingga ku menemukanmu di dalam tubuh dan jiwa.....


Bandungku, kulihat pelangi di langitmu...

Sabtu, 10 April 2010

berbagi


Kau, telah memberiku hadiah terindah yang mungkin tak kau sadari
Kau, telah membuatku mereguk udara baru yang belum pernah aku reguk sebelumnya
Kau, telah memancingku untuk belajar apapun yang belum aku ketahui sebelumnya
Kau, telah memberiku sepi yang paling berharga bagiku

Aku rasakan semuanya, seperti aku tengah berdua denganmu di malam yang hanya diterangi sinar rembulan dan kedipan bintang-bintang yang ikut bahagia melihat kehadiran kita dalam hamparan alam yang senantiasa memberi nafas buat kau dan aku dengan cinta yang tak bisa diukur dengan kata-kata

Aku alami ini, seperti aku tengah berdua denganmu di dalam semilir angin yang bergelombang halus, dan tatapan mata teduhmu yang memandangku penuh kasih dan kekaguman yang sempurna, membuat jantungku berdegup semakin tak beraturan memompa aliran darahnya menjadi sesuatu yang amat bergejolak di dadaku

Aku rasakan semuanya, seperti saat kau genggam tanganku, lalu kau kecup dengan mesra punggung tanganku dengan seluruh rasa hormat dan apresiasimu padaku, seolah aku ini adalah wanita yang paling mulia di dunia ini, di tengah eksotisnya pantai ini

Aku merasakan semua ini, seperti saat aku berada di dalam dekapanmu yang hangat, sambil berbincang seadanya, namun tetap memiliki local content yang berkualitas untuk diperbincangkan, sambil terkadang kau cubit hidungku disela tawa kita yang memecah suasana romantisnya

Aku merasa, seperti tengah kau ajak aku dengan menggandeng tanganku pergi ke suatu tempat yang amat asing bagiku, namun sangat sejuk dengan keasrian yang alami, merasakan petualangan baru bagi kita berdua, bagai berada di bukit dan lembah yang hijau nyaman berseri

Aku merasakan semua ini, seperti tengah kau ajari aku sesuatu sambil kepalaku bergayut manja di dadamu yang luas dan dengan kelembutanmu mengajarkan aku, selalu membuat dadaku kembali bergemuruh menikmati setiap ucapan dan kelembutan yang seolah hanya ada buatku

Aku merasakan semua ini, seperti sebuah kebebasan yang menghambur ke arahku, karena kau terlihat sangat menghargai kebebasan yang bertanggung jawab dengan satu jiwa yang tak menuntut apapun dan menerimanya dengan setulusnya jiwamu, dibiarkan mengalir alami, sealaminya alam

Aku merasakan semua ini bahwa kau seperti membimbingku ke tempat yang tenang dan teduh untuk menikmati seutuhnya getaran-getaran yang tercipta secara natural tanpa rekayasa dan menyimpannya di dalam hati, kemudian mencurahkannya dalam bentuk perhatian, semangat hidup, kangen, dan selalu berpikiran positif dalam segala hal

Aku merasakan semua ini hanya dengan memejamkan mataku
Melalui senandungnya malam, kau seperti tengah menunggu tidurku, menyelimuti tubuhku dengan cinta kasihmu, mengecup keningku dengan segala tutur katamu yang santun

Aku merasakan semua ini seperti kau sedang berada jauh dari pelukanku, menunaikan kewajiban yang penuh dengan rintangan dan cobaan, tanpa sedikitpun kau mengeluh demi kehidupan yang kaujalani, dan aku hanya bisa berdoa untuk seluruh keselamatanmu

Aku merasakan semua ini bagai aku mengisi lembaranmu, dan kau mengisi lembaranku
Sinergi yang indah, tercipta dengan sendirinya tanpa ada yang memintanya...semua terjadi sangat pelan-pelan
Kau telah membuat tempat bagiku untuk berkreasi dengan kemampuanku yang seadanya, menjadi seperti kemampuan yang sangat luar biasa

Inikah cinta?
Semua yang kurasakan sangat unik tak bisa disamakan dengan apapun juga di dunia ini...

Inikah cinta?
Dengan getaran-getaran yang halus, tak tampak oleh sensor tercanggih sekalipun, namun dapat terasa oleh hati yang peka..

Inikah cinta?
Jika semakin dibagi, maka semakin bertambahlah sesuai dengan kodratnya, karena cinta bukan sepotong roti, yang jika dibagi dia bisa habis

Akan kunikmati sepenuhnya keunikan ini
Karena aku ingin mengerti kapan kau sedih, kapan kau bahagia, ingin mengerti kapan kau malu, ingin mengerti saat kau terluka, dan ingin mengerti kapan kau kangen

Dinamika cinta yang sarat dengan makna, karena keunikan dan keindahan cinta itu justru terletak pada dinamika cinta itu sendiri saat kita berbagi, yang bergerak memenuhi hati, dan oleh karena itu lah mengapa cinta tak dapat diukur

Sekali lagi, aku akan menikmati semua yang kualami kini dan akan kusimpan di dalam hatiku selamanya
Karena cinta adalah sesuatu untuk dinikmati, bukan untuk dipetik...


Bandungku, hatiku penuh bunga

kuncen hatiku

Terbangun dari tidurku malam itu
Saat kabut pekat turun, dan embun pun mulai memerciki dedaunan dan rerumputan ilalang
Meluruhkannya ke bumi dengan sangat rendah hati
Kuhirup udara yang penuh kasih tulus itu
Kukecup air embun itu dan mengecapnya dengan penuh syukur
Angin dan partikel alam yang menemukan kau dan aku.....

Seraut wajah itu kembali membayang
Di antara gugusan bintang yang bertabur, berserak di langit maha luas
Rasi yang tergambar seolah menampilkan wajahmu
Bagai slide silih berganti
Saat kau senang, saat kau sedih

Tak kan kubiarkan pandanganku berlalu dari wajahmu
Tak kan kubiarkan kau lari dari relungku
Tak kan kubiarkan senyum dan sedihmu sirna dari kalbuku
Bukan hanya karena kau indah bagiku
Tetapi lebih dari pada itu, kau telah mampu membuat dirimu hadir di mimpiku, dan larut dalam seluruh cairan tubuhku, otakku, cara berpikirku, dan seluruh panca inderaku
Kau, mengobati dehidrasi tubuh dan jiwaku
Cukup dengan satu sentuhan senyum di wajahmu, yang sangat spesial buatku

Kau, mampu membuatku mengerti dalam setiap helaan nafasku yang sangat berharga ini
Mengisinya dengan petualangan-petualangan kecil namun sangat berarti banyak
Menaburkannya ke dalam media kasih
Menanamnya dengan penuh keyakinan
Bahwa kelak, bunga-bunga yang indah ini akan menjadi buah-buah yang manis
Yang boleh dinikmati oleh banyak orang tanpa mengenal musim...


Bandungku, aku ga bisa terlena lagi di pagimu yang indah ini..sayang jika moment ini dibiarkan berlalu begitu saja, meski mentarimu belumlah muncul