Berjalan di atas aspal di kota Yogya *pake bis tentunya :P* membuatku tenggelam di dalamnya. Aku nikmati segenap pemandangan yang ada dengan hati yang membiru..
Tepat di sebuah perempatan, *aku lupa nama persis dari perempatan itu* bis terjebak traffic light berwarna merah. Di atas lampu merah-kuning-hijau itu terdapat detik angka untuk menunggu. Di bawah angka detik, aku baca tulisan berjalan kira-kira begini : "Untuk Motor Nyalakan Lampu Utama Siang Malam"
Memang sudah cukup lama himbauan yang aku baca itu ada. Bahwa lampu motor harus dinyalakan saat dikendarai, tak peduli waktu gelap atau terang.
Aku sempat tertegun dan mempertanyakannya. Untuk apa lampu utama dinyalakan pada siang hari? Toh, motor tetap bisa terlihat oleh pengendara lain di waktu siang.
Aku jadi berpikir. Oh, mungkin inilah wajah Indonesiaku yang sesungguhnya. Lampu utama tetap harus dinyalakan. Aku jadi inget semua yang terjadi di negeri ini. Hukum sudah demikian parahnya. Sampai-sampai pengadilan itu bisa disuap dengan uang. Para koruptor kabur seenak udelnya sendiri, dan masih banyak kasus lainnya.
Inikah tandanya, bahwa lampu itu harus tetap dinyalakan bukan hanya dalam gelap? Untuk menerangi sesuatu yang jelas-jelas sudah terlihat. Terpampang dengan kontras di depan mata dengan keadaan terang benderang. Menerangi sesuatu di tempat terang sama dengan hal yang sia-sia. Percuma. Meski yang salah terlihat, namun tetap tak terlihat meski sudah jelas di depan mata.
Itulah................ *bisa ngisi titik-titiknya kan...? :D
Itulah................ *bisa ngisi titik-titiknya kan...? :D
2 komentar:
aturan yang aneh itu mungkin sengaja diciptakan sebagai celah nyari duit. :p
tapi motor kamen rider juga lampunya nyala siang-siang :D
salut deh sama cara kamu memaknai hal sederhana seperti soal nyalain lampu motor itu dengan perspektif yang filosofis *halah :Da
Posting Komentar