Kejadian ini pernah dialami oleh seorang tetanggaku, sebut saja Ibu Imas.
Suatu hari, ini kejadiannya juga pas di bulan ramadhan beberapa tahun silam. Ia pergi ke daerah Pasar Baru untuk membeli pesanan baju untuk lebaran.
Penampilannya sebenarnya sederhana. Tak banyak perhiasan yang dikenakannya, kecuali sepasang giwang plenis, kalung, dan gelang. Lumrah, wajar, dan umum kan...?
Kemudian tiba di tikungan jalan, tiba-tiba dari arah berlawanan, muncul seorang lelaki dan dengan mudahnya menjambret kalung Bu Imas.dengan kasarnya.
Tentu saja Bu Imas kaget, tersentak dan agak terhuyung.
Lalu apa yang dilakukan oleh Bu Imas...?
Ternyata ni, Bu Imas balik mengolok-olok kepada sang pencopet dengan girang, riang, puas, dan sebangsanya...
Dengan gayanya yang genit dia menjulurkan lidahnya kepada pencopet itu sambil berkata, "wew...sukurin itu mah bukan emas asli...!" Begitu ia katakan hingga tiga kali, dan... Selanjutnya...
Sang pencopet itu tentu saja geram, serta dengan pandangan nanar, ia yang telah agak jauh ini balik berlari ke arah Bu Imas dan melemparkan kalung Bu Imas ke arah yang tak jauh dari tempat Bu Imas mengolok-oloknya, dan dengan sekaligus mendaratkan satu pukulan telak ke pipi Bu Imas...
Tak menunggu lama, Bu Imas yang meringis kesakitan itu dengan penuh perjuangan, karena beribu bintang telah ada di atas kepalanya, ia mengambil kalungnya. Sang pencopet yang menggelepar karena geram itupun telah lari menjauh, sementara Bu Imas yang tak kuat menahan sakit itupun luruh, terkulai, dan pingsan.....
Produk Baru dari BATIK POP
14 jam yang lalu