Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 April 2012

Pengumuman Pemenang Giveaway Kartini

Sebelumnya, aku meminta maaf atas keterlambatannya mengumumkan acara sederhana ini. Oke, langsung saja aku umumkan ya...

Ini dia 3 (tiga) orang pemenangnya :

1.  Mba Yunda Hamasah
2.  Mas Iskaruji
3.  Mba Ida

Kepada ketiga pemenang, aku mohon untuk mengirimkan alamatnya ke alamat email novelty7278@yahoo.co.id.
*Mohon maaf lagi, aku ga buat link hidup untuk ketiga pemenang.


Demikianlah pengumuman pemenang ini, selamat kepada para pemenang. Sekali lagi, aku minta maaf jika banyak hal dariku yang tidak berkenan di hati teman-teman. Maaf ya aku dari tadi minta maaf melulu.... :D
Tak lupa aku ucapkan terima kasih yang setulusnya atas kesediaan temen-temen mengikuti acara giveaway ini.

Mari kita tanamkan selalu semangat Kartini, melalui karya kita sehari-hari, sesederhana apapun itu!


Salam Kartini! :)


Senin, 23 April 2012

Tentang Pengumuman Pemenang Giveaway Kartini

Teman-temanku terkasih, dengan rendah hati dan ketulusanku, aku mau mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi mengikuti acara Giveaway dalam rangka memperingati Hari Kartini 2012. Meskipun pesertanya sangat tidak banyak, tetapi aku bersyukur bahwa masih ada yang ingin memeriahkan Hari Kartini. Mungkin juga sebenarnya banyak yang ingin ikutan, tetapi karena kesibukan sehingga waktu yang tersisa  menjadi super sedikit, jadi ya tidak bisa ikutan. :)

Sedianya pengumuman pemenang akan dipublish tanggal 26 April 2012, tetapi ternyata karena ada sesuatu dan lain hal, pengumuman pemenang diundur menjadi tanggal 30 April 2012. Semoga nanti pada saatnya tidak diundur lagi ya... :D

Mohon maklum yaaa dan semoga kita semua senantiasa diberkati, juga disemangati oleh hal-hal baik, sebaik dan setulus Ibu Kita Kartini.... :)

Sabtu, 21 April 2012

Kartini yang Menginspirasi, Kartini yang Agung

Duhai pemilik jiwa nan peka dan agung 
Aslinya bangsa Indonesia 
Berbudi luhur, berbudaya tinggi dengan keindahan hati yang rendah 
Penuh takwa dan senyum kesahajaan 

Kaulah kembang seni yang terwujud sepanjang zaman 
Aku mencintaimu tanpa batas waktu
Aku mengagumimu hingga nafasku tercerai dari tubuhku 
Aku menyayangimu dibalik inspirasi-inspirasi yang tertaburkan 
Aku ingin menyebutmu pula sebagai Bunga Akhir Abad! 

*** 

Lamunanku seketika menerawang jauh ke alam lampau. Dimana Kartini masih berkiprah, berjuang mewujudkan cita-citanya. Penderitaan pingitan yang mengawali pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasannya mengenai bangsanya yang tertindas. Perjuangannya bukan semata hanya untuk kaumnya saja. Tetapi secara luas, bagi seluruh rakyatnya. Penderitaan rakyat Indonesia yang amat dicintainya itu telah Kartini ketahui sejak kecil, saat sang ayah membawanya ke desa terpencil, saat bertemu dengan anak penggembala sapi yang sedang mencari rumput hingga tubuhnya tak terlihat. Kartini selain seorang penulis handal, ia juga ternyata bisa melukis, membatik. Karena tulisan-tulisannya, Kartini terkenal hingga ke manca negara.

Semua yang agung dan indah dalam hidup adalah puisi. Cinta, kesungguhan, kesetiaan, kepercayaan, seni - semua yang meningkatkan jiwa, yang memuliakan dan memperindah adalah puisi. Rakyat Jawa dan puisi sangat erat berkaitan. orang Jawa yang paling rendah pun masih puitis.

*Penggalan surat Kartini kepada Stella, 15  Agustus 1902.

Kartini yang lembut..... 
Namun dibalik kelembutannya, tersimpan sebuah batu karang yang megah dan kokoh. Pendiriannya begitu mantap. Ia ingin kesusahannya menjadi abdinya. Meskipun ia sangat menolak poligami, tetapi ia tak bisa menolak saat ia harus hidup serumah dengan 3 garwa ampil.

Kartini yang mulia......
Ia selalu rendah hati. Ia tidak akan pernah mau jika ada orang yang lebih tua merangkak di hadapannya! Gagasan-gagasannya tetap hidup hingga sekarang. Ia pelopor perjuangan bangsa. Perintis persatuan bangsa. Ah... Dibalik kesederhanaannya, sungguh tersimpan mutiara yang indah.

Kartini bukan sekadar pelopor pejuang wanita. Lebih daripada sebutan sebagai pahlawan emansipasi wanita. Dialah sang perintis ide persatuan sebelum Budi Utomo. Ia mengagungkan kesejajaran, tetapi ia pula yang mengajarkan tentang kodrat sebagai seorang wanita. Dialah sang penggagas "Keluarga Berencana" Di dalam kutipan suratnya kepada Ny. Abendanon, 3 Januari 1902 : "... Bahwa orang tidak berhak membuat anak, kalau ia tidak sanggup membiayai hidupnya..."

Kartini, damailah kau dengan keadilan hakiki di sana. Sebab, di sanalah kau akan menemukan keadilan yang kau dambakan itu. Di dunia ini kau sudah jemu dengan ketidak adilan dan kesewenang-wenangan.... Bahagialah seperti yang pernah kau ucapkan. Amin...

Semoga kau senantiasa hidup di dada para wanita-wanita Indonesia! Tetap menjadikanmu sebagai inspirasi dalam kehidupannya; selamanya.... Amin...

Daftar Peserta Giveaway Kartini

Terima kasih untuk teman-teman yang telah meluangkan waktunya untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini. Inilah para pesertanya :

1.  Kak Rose
2.  Mba Yunda
3.  Mas Abi Sabila
4.  Mas Iskaruji
5.  Mba Wenny
6.  Mba Ida
7.  Mba Dee
8.  Mba Lia
9.  Mas Verry 

Bagi yang berminat, masih ada waktu hingga pukul 23.50. Ditunggu yaaa... Salam Kartini! :)

Selasa, 17 April 2012

Tentang Sebuah Prinsip

Prinsip itu semacam nafas. Ia  merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini. Ia adalah pegangan hidup, panduan langkah untuk menjaga diri dari setiap peristiwa yang menghampiri, berseliweran pada setiap waktu.

Bahwasanya telah terjadi banyak pergeseran nilai dalam kehidupan ini. Jika jaman ibu bapakku dulu, pacaran itu adalah jalan bareng tanpa sentuhan fisik. Jalan bareng naik sepeda masing-masing sepulang dari kantor. Tak perlu banyak cakap. Hanya bareng, sudah membuat jantung berdebar lebih daripada biasanya, dan itu, sudah lebih dari cukup buat mereka.

Bukan zaman yang berubah, memang. Manusia sendirilah yang telah andil mengubah semua yang telah ada. Tidak menyalahkan siapa pun juga. Karena mungkin memang Sang Waktu telah menuliskannya demikian untuk kita yang hidup di era sekarang ini.

Tadi pagi, aku ngobrol dengan katakanlah adekku. Ia sedang menyusun skripsi. Tinggal sebentar lagi, ia akan meraih gelar sarjana hukum. Sebelum pagi tadi, beberapa waktu lalu ia sudah bercerita padaku tentang kegalauannya. Galau; mau terus pacaran sama Dion atau tidak. Adekku ini sangat cantik. Rika membeberkan segala kelebihan yang dimiliki Dion. Dibanding kelemahannya, Dion ternyata punya banyak lebihnya. Oleh karena itulah, adekku ini masih melanjutkan hubungannya dengan Dion. Aku, sebisa mungkin memberikan pandanganku kepadanya. Bahwa, cowok sekarang ini udah jarang banget yang baik. Jika Rika mau pindah ke lain hati, tolong liat lagi kebaikan Dion, karena jumlah cowok seperti Dion itu sekarang udah langka banget. Belum tentu nanti setelah Rika punya yang baru, akan sebaik Dion. Rawatlah Dion, sebelum Rika yakin memutuskannya. Jujur, waktu itu ada semacam perasaan tidak rela kalo Rika harus putus dari Dion.

Dan, pagi ini pun menjadi saksi putusnya Rika dengan Dion. Rika menilai bahwa Dion telah melanggar prinsip yang selama ini menjadi nafas buat Rika dan Dion pun mengetahui prinsip itu. Sebelumnya Rika telah memaparkan dengan gamblang, saat ia menerima cinta Dion, dan Dion menyanggupinya. Tahun ketujuh inilah, Dion rupanya sudah tidak tahan menutupi hasratnya, sehingga prinsip Rika dilabraknya begitu saja.

Terang aja Rika sewot. Sekarang, Rika bener-bener udah ga mau lagi pacaran sama Dion! Segala kelebihan yang Dion punya hilang semua. Keputusannya udah bener-bener bulet buat ninggalin Dion. Udah ga pake galau-galau lagi deh pokoknya. Karena Dion ingin melakukan yang belum semestinya dilakukannya. Rika bilang, meskipun sekarang gaya pacaran bebas *kayak gaya renang aja :D* seperti itu udah ga aneh lagi, tapi aku tetep ga mau. Dion udah melanggar prinsipku yang paling prinsip! Begitu kata Rika. Bagi Rika, keinginan Dion itu udah ga bisa ditolelir lagi.

"Jujur, aku sedih mba... Tapi sedihku bukan karena putusnya hubungan kami. Lebih karena aku menyayangkan, koq tega-teganya Dion melanggar prinsip itu. Aku cuma ingin, kalo nanti Dion udah punya pacar lagi, dia ga akan lagi memperlakukan ceweknya seperti kepadaku" Papar Rika di sela-sela curhatnya.
"Bukannya aku sok suci mba. Aku juga nyadar koq kalo aku punya dosa. Tapi hal itu udah menjadi prinsipku, dan aku ga mau melanggarnya." Ujarnya lagi.
Jawabku, "Iya, udah mah kita teh punya banyak dosa ya Ri, ngapain nambah-nambah dosa lagi dengan melanggar prinsipmu itu...."
"Iya mba, jangan dikaitkan dengan larangan agama dulu deh. Sebelum mengaitkannya, aku juga udah ga mau koq berbuat itu"
"Sipppp, dan aku bangga sama kamu....."

Wew, ternyata ya.... Cowok yang udah dinilai baik pun, masih seperti itu... Hadeehhh cape deh... Sekarang, aku justru mendukung Rika untuk putus dari Dion yang sebelumnya aku tak merelakannya.

Selasa, 10 April 2012

Sebuah Giveaway | R.A. Kartini : Bukan Sekadar Pelopor Pejuang Wanita



Bulan ini adalah Bulan April 2012*anak kecil juga tau :P* Ada yang istimewa buatku di bulan ini. Ya, benar! Bulan ini adalah merupakan bulan kelahiran Ibu Kita Kartini. Menurutku, Kartini bukan sekadar pelopor pejuang wanita. Ia lebih daripada itu semua. Tekadnya sungguh terpuji. Ia tidak egois yang hanya mengedepankan rasa prihatinnya saja pada masa itu, tetapi dengan berbagai pergumulan dan kekuatan yang dimilikinya, ia sanggup bertindak. 

Demi peringatan Hari Lahir Raden Ajeng Kartini, aku ingin mempersembahkan giveaway berhadiah buku berjudul Kartini : Sebuah Biografi, Rujukan Figur Pemimpin Teladan. Buku ini merupakan edisi revisi, yang ditulis oleh Sitisoemandari Soeroto, dan Myrtha Soeroto. Edisi yang terdahulu terbit pada tahun 1977, murni ditulis oleh Ibu Sitisoemandari, sedangkan buku yang akan dijadikan hadiah ini adalah merupakan edisi yang telah direvisi oleh Ibu Myrtha Soeroto, puteri dari Ibu Sitisoemandari yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, 2011. Revisi dari buku ini adalah bagaimana kepemimpinan R.A. Kartini sebaiknya dimiliki oleh pemimpin-pemimpin pada era ini sehingga bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih pemimpin di negeri ini. Bagaimana gagasan-gagasan R.A. Kartini dipakai pada masa kini.

Kalo ditanya mengenai latar belakang mengadakan giveaway ini, karena aku melihat bahwa semakin tahun, sepertinya perayaan Hari Kartini di lingkungan kita hanya sebatas perayaan saja. Sebatas seremoni saja, meski diadakan pawai atau karnaval bagi anak-anak kita dengan memakai busana ala Ibu Kartini. Ibu Myrtha sempat bercerita kepadaku, bahwa ia telah sering menawarkan seminar gratis tentang Ibu Kartini, tetapi tidak ada satu pun respon positif untuk mengundangnya. Jadi, pada kesempatan ini, tak ada salahnya jika aku mencoba menyajikan giveaway ini, yang harapannya adalah kita semakin mengenal lebih dalam tentang Ibu Kartini, lebih mencintainya, dan terlebih adalah meneladani apa yang telah Ibu Kartini wariskan kepada kita.

Berkaitan dengan acara itu, aku ingin temen-temen yang berkenan ikut memeriahkan Hari Kartini ini dengan :

- Menuliskan pendapatnya tentang R.A. Kartini di blog masing-masing serentak pada tanggal 21 April 2012 yang pada akhir postingan menyertakan link hidup dari acara giveaway ini
- Tulisan menggunakan Bahasa Indonesia, ga pake alay ya...
- Peserta pria, wanita, bisa berasal dari dalam dan luar negeri, asalkan ada alamat di Indonesia 
- Panjang tulisan bebas, minimal 1 (satu) paragraf
- Kriteria pemenang adalah dari tulisan yang menarik; sejauh mana temen-temen mengenal Ibu Kartini, akan lebih baik lagi jika menuliskan implementasinya di lingkungan dimana temen-temen tinggal
- Pendaftaran di kotak komentar pada postingan ini
- Pengumuman pemenang tanggal 26 April 2012

Dengan demikian acara giveaway ini dibuka. Selamat menulis, dan terima kasih atas partisipasinya.

Salam Kartini :)

Senin, 02 April 2012

Tentang Memberi

Seorang pengamen jalanan menghampiri angkot yang aku tumpangi. Ia berselendangkan gitar, dan bernyanyilah ia di muka pintu angkot. Suaranya ga bagus, tapi juga ga pas di dalam iringan gitarnya. Cukup membuat telinga ga nyaman, memang. Tetapi dengan percaya diri, ia tetap bernyanyi untuk para penumpang angkot.

Seseorang di sampingku mengeluarkan koin dari dompet recehannya, dan ia berikan pada pengamen itu setelah ia menyelesaikan lagunya yang masih menyisakan penggalannya. Ia menganggukkan kepala dan mengucapkan terima kasih. Penumpang di sampingku itu hanya tersenyum saja. Pastinya, seseorang itu memberikan kepadanya sebuah koin, tak lebih karena ia hanya ingin memberikannya. Itu saja. Tak peduli apa yang ia nyanyikan dan bagaimana suaranya. Sepertinya ia menghargai pengorbanannya menembus rintik-rintik hujan. Terus terang, aku belajar dari penumpang mulia di sampingku ini...

Terkadang, aku heran dengan orang-orang yang menghakimi pengamen yang suaranya tak layak diperdengarkan. Bilang suaranya fals dan itulah alasan mengapa ia tak memberikan koin yang ia miliki. Menurutku sih, jika ga akan memberi, ya sudah diem aja. Ga usah bilang apa-apa. Prinsipku, jika aku mau ngasih, ya ngasih. Kalaupun aku ga mau ngasih, ya aku akan diem, ga akan ngomong apapun mengenai performance nya. Kalau aku sih, pengennya ngasih yang agak banyak, jika pengamennya nyanyinya asik dan menggunakan biola atau keyboard hehehe.