Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 30 Agustus 2011

Lebaran Sebentar Lagi

Mmhh... Jadi inget lagu Bimbo... Hehehe... Perbedaan waktu dalam perayaan hari lebaran merupakan sesuatu hal untuk saling menghormati. Damai dan indah, tercipta dalam suasana nan fitri ini.

Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati aku ingin mengucapkan 
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1432H. 

Aku meminta maaf kepada teman-temanku terkasih, jika melalui postinganku maupun komentar-komentar yang telah aku buat di blog temen-temenku terkasih ada yang tidak berkenan di hati.

Semoga kita semua senantiasa diberikan rahmat dan kasihNya dengan berlimpah-limpah. Amin.

Minggu, 28 Agustus 2011

Ekspresi dan Eksistensi di Twitter

Twitter bagi banyak orang adalah sebuah media sebagai bentuk eksistensi bagi dirinya. Bahkan ada yang tidak bisa melepaskan dunia twitnya barang sedetik pun. Banyak juga yang memiliki akun FB langsung berpindah aktif ke akun twitter. Fenomena seperti itu wajar-wajar saja menurutku.

"Lebih rame di twitter. Kita bisa langsung menimpali orang yang mention ke kita. Kayak chatting. Simpel. Itu yang paling aku suka," Kata Icha, seorang mahasiswi FISIP - 23th.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pergaulan seseorang bisa dimulai dari jejaring sosial semacam ini. Tergantung orang yang menggunakannya. Tak sedikit pula yang menikmati twitter sebagai bentuk ekspresi dirinya ketika dia senang, bahagia, kecewa, atau terluka. Itu sebagai bukti, bahwa hati manusia tidak cukup bisa untuk menampung apa yang dialaminya.

Bagiku, twitter sebagai bentuk ekspresi dan tempat untuk menulis penggalan-penggalan kata yang semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang kebetulan membacanya, dan ketika tulisanku kemudian banyak di retwit oleh para pengguna twitter lainnya, hatiku menjadi senang. Ada kepuasan batin tersendiri, bahwa ternyata tulisanku bisa menjadi bagian dari mereka, meski mereka tidak mengenalku. Ada semacam penghargaan bagiku karena orang-orang yang me-retwit tulisanku, menurutku sungguh rendah hati.

Twitter bagiku juga sebagai media online untuk mempererat silaturahmi, karena kebanyakan temen-temenku yang di twitter itu adalah temen blogku. Tapi ada pula yang belum aku kenal. Sesekali say hello sama mereka (temen blogku) di twitter, sehingga aku dapat mengetahui kabar mereka. Selain itu juga aku dapat mengetahui informasi apapun melalui time line yang aku ikuti.

Itulah twitter di mataku dan bagaimana aku memanfaatkannya. Tiap orang pasti berbeda dalam memaknai twitter. Itu sah-sah saja dan itu adalah hak masing-masing orang dalam menggunakannya.

Tapi, tetap saja.... Diantara banyaknya media sosial, blog ternyata lebih asik ketimbang FB maupun twitter. Tak usah ditanya kenapa :D
Karena aku hanya ingin menjadikannya sebagai sesuatu hal yang saling mendukung dan saling melengkapi untuk hal-hal yang positif, tentunya.

Sabtu, 27 Agustus 2011

ISSEMU Bandung : Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala UNPAR

Kenapa ya aku koq berasa terharu dengan petualangan empat anak muda ini. Mereka adalah mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) - Bandung yang tergabung dalam Mahitala (Mahasiswa Pencinta Alam).

Ada rasa bangga yang sungguh menyelinap saat aku melihat mereka di acara Kick Andy hari Jumat malam kemarin. Kesederhanaan masih terpancar di wajah mereka. Bersahaja.

Adalah sang ketua kelompok : Sofyan Arief Fesa (Ian-28th), tapi aku pengen panggil dia Fesa :D
Fesa adalah mahasiswa Magister Management Unpar, 2009.
Ada juga Broery Andrew Sihombing (mahasiswa Jurusan Fisika 2006, 22th), Xaverius Frans (mahasiswa Jurusan Akuntansi 2005, 24th), Janatan Ginting (mahasiswa Jurusan Akuntansi 2007, 22th).

Ada beberapa hal yang menarik bagiku ketika Fesa, Broery, Frans, dan Atan berkisah tentang pengalaman mereka saat mendaki tujuh gunung tertinggi dunia. Tujuh atap dunia. Tujuh tiang dunia.

Puncak Carztensz Pyramid - Indonesia

Dia merupakan jenis gunung kapur dan curam. Mendakinya harus pake teknik climbing dengan menggunakan fixed rope, semacam tali.
Ada empat puncak yang belum dikasih nama, yang akhirnya puncak-puncak itu diberi nama oleh mereka, karena merekalah yang pertama kali menggapai puncak-puncaknya. Nama-nama puncaknya yaitu : Puncak Merah Putih, Puncak Garuda, Puncak Mahitala, dan Puncak Unpar.

Saat di Aconcagua - Argentina

Mereka harus menghadapi Badai El-Viento Blanco, badai putih semacam badai jet strim. Pada saat tiba di gunung ini, ada semacam kengerian, namanya juga Aconcagua, yang artinya devil. Gunung setan yang mencekam. Norman Edwin dan Didik, para pendaki legendaris itu harus menghembuskan nafasnya di sini; di sebuah pendakian yang dijalaninya.

Kemudian saat di Elbrus - Rusia

Pertama mendarat, di sana ga ada yang bisa berbahasa inggris. Beruntung wkatu itu ketemu sama warga negara Indonesia, sehingga bisa banyak bertanya dan memperoleh informasi tentang Elbrus.
Mereka berhasil membuka jalur pendakian baru lewat utara, dan jalur itu dinamakan Indonesian Route.

Saat di Vinson Massif - Antartika
.
Ke camp pertama menggunakan pesawat, dan harganya mencapai 250 juta untuk per orangnya. Gile mahal sangat :D
Ga sembarang pendaki yang bisa mendaki ke gunung yang satu ini. Selain karena tempat ini terisolir, Vinson Massif hanya membatasi 200 pendaki saja per tahunnya. Tujuannya adalah agar kondisi pegunungan tetap lestari dan tetap terjaga.

Saat buang air besar ga boleh di tempat sembarangan *bukan cuma di Antartika saja yang ga boleh sembarangan :D
Artinya, kalo di tempat lain kan bisa pup di balik batu. Nah, di Antartika, kalo mau pup, pupnya itu harus ditempatin di kantong plastik (kantong plastiknya sudah disediain di sana), dan ga boleh ditinggal di sana. Harus dibawa pulang! Kata Atan, yang pasti, bawaan makin berat. Tapi ga bau koq :D
Kalo pipis, itu harus ditampung dulu di botol, kemudian harus nyari semacam lubang di sana, dan baru deh kalo udah nemu lubangnya, isi dari botol itu ditumpahin.

Di Antartika matahari bersinar 24 jam. Mereka pake jam waktu Chile. Jadi kalo pas jam sebelas malem, ya mereka bobo meski matahari bersinar dengan terang. Suhu bisa nyampe minus 30 derajat (dua kali suhu freezer di kulkas kita).

Saat di Everest - Nepal

Ada beberapa bahaya jika mendaki ke Gunung Everest ini.
Yang pertama itu adalah bahaya ice fall, akan banyaknya rekahan batu, jurang salju, frossbite, trus penyakit yang disingkat AMS yang bisa nyerang ke paru-paru : bisa kerendem air (hace), dan menyerang ke otak, karena ada semacam cairan masuk ke otak (hape).

Frossbite biasanya menyerang ujung jari tangan, ujung hidung, ujung telinga. Gejala awalnya ujung-ujung jari terasa dingin banget yang menyebabkan pembuluh darah menyempit ga bisa mengalirkan darahnya ke ujung-ujung jari-jari tersebut, sehingga membusuk dan harus diamputasi. Tidak ada pengobatan lain!
Pencegahannya dengan aklimatisasi atau penyesuaian terhadap udara dan lingkungannya. Dengan naik ke gunung itu, kemudian turun lagi, dan besoknya naik lagi hingga ke puncaknya.

Denali - Alaska

Di sini, para pendaki harus membawa beban masing-masing seberat 50kg. Saat landai, beban bisa ditarik dengan tali, sedangkan saat curam, beban harus dibawa di pundak.


Kendala lain saat mendaki Puncak Denali, dimana kakinya beneran setengah napak saat mendakinya. Bayangin, 70 derajat! Belum lagi white out *ga tau nulisnya bener apa ga :D
White out itu, ga bisa ngebedain antara salju atau awan. Fatal banget kan kalo salah satu dari mereka ada yang nginjek awan? Jadi beneran harus extra super hati-hati deh pokoknya.



***

Kira-kira seperti itulah, yang bisa aku tangkap dari kisah mereka di acara Kick Andy.
Mmhhh... Setelah menyimak kisah di atas, aku seperti mendapatkan sebuah wawasan tentang sebuah petualangan yang mempertaruhkan nyawa. Sebuah petualangan yang berawal dari mimpi -bahkan untuk bermimpi pun tak berani- karena tak ada duit :D

Kini, berkat para sponsor yang peduli, mereka telah berhasil mengibarkan bendera merah putih di atap-atapnya dunia. Biaya pendakian yang menghabiskan sekitar 7M itu tidak sia-sia. Mereka telah kembali pulang dengan selamat dan sehat sentosa. Kembali ke kampus dengan membawa pengalaman yang sangat berharga. Mereka tetap rendah hati, seperti yang pernah aku lihat, Fesa dan Frans ngobrol dengan ramahnya bersama seorang pekarya di salah satu koridor fakultas di kampus.

Teruslah berjuang pahlawanku, dan tetaplah rendah hati. Mendakilah ke gunung-gunung dengan cinta dan kerendahan hatimu. Bukan dengan kata-kata menaklukan alam, tetapi dengan kesungguhanmu bahwa kau berani mencintainya dengan sepenuh hati, agar kau dapat lebih santun dalam segala hal, dan terutama lebih dekat lagi dengan Tuhan Sang Empunya Alam Raya ini.
Sekali lagi, jejakkanlah kaki-kakimu demi cinta dan pengetahuan. Gaungkanlah Indonesia Raya dimana-mana :)

Salam Lestari!
I'm very proud of you, and I love you very much...



* Buku petualangan mereka yang pertama adalah Sudirman Range Trail - 99rb.
Buku kedua mereka : Pucuk Es di Ujung Dunia - 125rb.
Moga aku bisa beli bukunya :D

Jumat, 26 Agustus 2011

Tolong Pinjami Aku Keriuhan Sepimu

Ksatriaku,
Lama kau terdiam di situ
Tegap membisu, serupa sebongkah batu karang di luas lautan
Kau seolah tengah menyerap segala keriuhan menjadi sumber keheningan yang paling sepi

Ksatriaku,
Tolong pinjami aku keriuhan sepimu
Bolehkah aku menyusuri segenap diammu?
Bolehkah aku menerjemahkan segenap keteguhan batu karangmu?

Ksatriaku,
Jika boleh, pinjami aku sepimu dan ijinkan aku menjadi bagiannya
Lihatlah taman salju ini
Ia ada tulus buatmu
Ia selalu setia menanti kepingan sepimu; menanti jejak-jejak kakimu

Ksatriaku, pangeranku...
Jadikanlah aku menjadi sepimu
Sentuhlah aku dengan hatimu
Agar aku kian memahami keriuhanmu, yang bagimu adalah sepotong sunyi yang paling puisi
Sepotong sunyi yang paling sempurna

Hingga, suatu saat kelak...
Sepiku menjadi untaian kata terindah bagimu, dan sepimu menjadi sebuah keriuhan cinta bagiku

Kamis, 25 Agustus 2011

Menyapa Hening dan Mendengarkannya



Sungguh, langit malam ini cukup terang
Padahal tak ada bulan, walau sabit
Hanya kelip bintang dan hembus angin dingin yang menunggui malam..

Namun, keheningan tak kan pernah membuatku kesepian.. 
Sebab, ia datang dengan membawa banyak hal
Diantaranya pengajaran bagiku...!

Pengajaran yang sangat bermakna adalah bahwa hening sanggup memberitahukan pada diriku sendiri siapa aku yang sesungguhnya..

Dengarkanlah hening saat ia berbicara! 
Kemudian, ajaklah ia bercanda! 
Lepaskanlah belenggu diri, dan nikmatilah kebebasanmu yang sejati!

Rabu, 24 Agustus 2011

Saat Rasa Itu Datang Tiba-tiba

Saat rasa itu datang tiba-tiba, tentu saja tanpa direncanakan. Ada gundah, ada selinap debar, ada semacam keindahan.
Ada percikan-percikan ingatan pada seseorang yang sempat mengisi relung hati, dengan seluruh permukaannya. Ada air mata yang menyiksa. Mengiris kedua belah pipiku. Bahkan lebih dari pada itu semua, air mataku bisa menghadirkan sembilu hingga ke dasarnya jiwa. Bayang-bayang senyumnya terasa merobek jantung!

Sejenak, tanpa aku sadari... Aku telah menengok jejalanan itu. Penuh canda tawa. Lagu Shania Twain, From This Moment, mengalun lirih dari bibirku dan bibirnya. Bernyanyi kecil sambil bergandengan tangan. Tak peduli hujan yang mengguyur. Indahnya cinta dua hati. Tanpa sentuhan fisik, tanpa pelukan, tanpa satu kali pun kecupan di bibir. Hanya ada jemari yang saling bertaut. Kecupan halus yang hanya sesaat di kening. Itu saja. Tidak lebih! Namun indahnya sanggup menciptakan dua sayap bagiku, membuatku melayang terbang menuju perjalanan ke bintang-bintang.

Cinta, inikah kabarmu saat-saat ini? Inikah yang ingin kau kisahkan padaku? Tentang sebuah jejalanan yang pernah aku tapaki bersamanya? Baiklah... Aku tak bisa menolak. Aku hanya bisa luruh dan pasrah. Aku nikmati semuanya! Aku..... Aku.....

Salahkah aku?
Bukan bentuk excuse dariku. Tetapi, aku juga sadari bahwa setiap manusia yang pernah memiliki pesona di jejalan yang pernah dilaluinya - sesuatu yang paling disayanginya - maka pasti akan merasakan hal itu, suatu waktu, dan dimana saat itu datang, ia tidak dapat diduga sama sekali. Aku pikir, itu sangat manusiawi.

Berjuang melawan arus rasa yang tetiba datang itu tidak gampang. Tapi aku harus berjuang dan berjuang. Agar hal-hal terbaik boleh aku alami. Berjuang untuk tidak membuat rasa itu kembali berkembang. Menyadari dengan sepenuh hati bahwa jejalan yang pernah dilalui hanyalah cukup sampai di situ. 
Menoleh sejenak wewangi kembang yang pernah aku hirup, rindangnya pepohonan yang dibawahnya dapat kuberteduh, kupu-kupu beterbangan berwarna warni di sekitarnya. Cukuplah aku menoleh hanya sejenak. Bolehkah?

Maafkan aku, embun pagiku... Maafkan aku, wahai rasa itu. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, tanpa melukai kalian, termasuk melukai hatiku sendiri.
Maafkan aku, cinta. Maafkan aku, yang sejenak telah menengok seseorang yang pernah berkata, "Will you mary me?" sekaligus memberi pernyataan, "Biarlah, di surga kelak kita kan menjadi sepasang kekasih yang paling berbahagia; sebagai sepasang suami isteri...."


*Terima kasih, indahku...Kau tetap yang paling tabah singgah dan mengendap di hatiku, entah sampai kapan. Aku tak kan pernah bisa mengetahuinya, dan aku pun tak kan pernah berusaha untuk mengetahuinya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Ragaku dan Sepotong Ampunan

Ya Allah...
Izinkan aku untuk memohon ampunanMu
Dengan berpuasa dan merendahkan hati lebih khusuk
Membakar segala keinginan duniawi
Menjadikannya amal dan cintaku padaMu

Ya Allah...
Izinkan aku untuk mempergunakan energi ini
Dalam ragaku yang fana dan kusam
Untuk tenggelam dalam bening ceruk ampunanMu
Menengadahkan wajahku dengan doa-doa dan pengharapan

Ya Allah...
Leburkanlah ragaku yang penuh noda
Robeklah batinku yang penuh kesakitan ini
Dengan ikhlas, aku berpuasa
Demi sepotong ampunanMu; memberi oksigen baru yang murni dan segar

Ya Allah...
Semoga Engkau berkenan
Memberikan sepotong ampunanMu
Hanya sepotong, namun sungguh sempurna bagiku
Menguatkan aku dengan kesucian dan ketulusan di sepanjang hayatku


* Puisi ini diambil dari thread karyaku di Forum Kompas, dan gagal menjadi salah satu pemenang di lomba puisi puasa :D

Senin, 22 Agustus 2011

Masih Tentang Kopi : Akhir Sebuah Petualangan Vera Bersama Kopi

Bicara tentang kopi, dan berhenti di Vol.2, ternyata masih ada kisah lain tentang kopi. Tapi mungkin apa yang aku share ini kali akan ada manfaatnya buat temen-temen sekalian, yang kebetulan baca di blog ini. Jadi aku pikir tak ada salahnya juga jika bikin lagi satu postingan tentang kopi. *Lagian sapa yang bakal nyalahin :P
Semoga ga bosen ya :D

***

Jumat minggu kemaren setelah kami mengadakan acara buka bersama di sebuah resto makanan sunda, Vera yang memang sudah merasakan tenggorokannya ga enak sejak siang itu akhirnya pas hari Senin, dia ga masuk kerja. Dia batuk berkepanjangan, dimulai dari hari Jumat malem sehabis pulang dari acara bukber.
Hari Selasa, dia juga masih belum bisa masuk. Dia juga bilang bahwa dia ga bisa dateng buat upacara tujuh belasan di kampus, esok harinya.

Cerita tentang 'liburannya' yang hari Rabu itu, seperti biasa, dia nyeduh kopi 4 gelas. Lalu di sela-sela batuknya, dia merasakan lambungnya seperti kebakar; panas banget, menjalar sampai ke mulutnya. Lalu, ia juga muntah-muntah.

Hari kamisnya, dia berencana mau masuk kerja. Udah mandi dan mau dandan. Tapi tiba-tiba, dia merasakan pusing banget, katanya sih barang-barang yang diliatnya kaya kebalik semuanya. Nama penyakitnya vertigo. 

Pergi ke dokter deket rumah, pas pusingnya agak reda. Waktu diperiksa, stetoskop itu dipasang. Belum lagi perutnya ditekan oleh dokter muda itu, dokter itu langsung mengatakan, "Aduh, ibu... Maagnya parah ni,"

"Koq tau, dok?" Tanya Vera.

"Tau dong bu. Stetoskopnya langsung bunyi KRUUUKKKK keras banget, padahal masih disentuhkan, belum sampai ditekan tangan saya" Kata dokter itu dengan lembut.

"Gas lambung ibu tinggi sekali, nah waktu ibu batuk, kan perutnya bergejolak. Jadinya ibu muntah-muntah. Tolong ibu jangan makan dulu : nasi goreng, duren, sayuran ijo kaya kacang panjang, kangkung, dan kol. Mie dan kopi juga jangan ya bu," Lanjut dokter itu.

Wew, semua makanan kesukaan Vera dilarang semua, kecuali sayuran, karena dia memang ga doyan yang namanya sayuran. Terlebih lagi dengan KOPI.

"Vertigo itu bukan penyakit. Dia itu efek. Misalnya penyakit darah rendah, darah tinggi, efeknya adalah vertigo. Maag juga. Terus, dari mata juga bisa. Terus migrain. Vertigo gampang sekali nyerang kita, jika kita lagi migrain. Saran saya ya bu, mendingan berhenti total dengan yang namanya minum kopi. Karena sekali saja atau sedikit saja pencetus itu dimakan, misalnya nasi goreng, maka akibatnya bisa fatal. Itu kalo ibu masih saja minum kopi. Nanti nyesel lho bu....." Papar dokter itu panjang lebar.
Sejak saat itu, Vera bener-bener kapok. Ia berjanji tak akan pernah lagi minum kopi. Kopi yang dicintainya, kopi yang disayanginya. Ia harus rela melepaskan cafein itu, dan ia sadar bahwa ucapan dokter itu akan diturutinya; selamanya.

"Aku mau nyari kopi luwak ah..." Celetuk Vera.

"Jangan ah. Apa kamu ga kapok?" Ibunya berkata dengan sedikit membentak.

Minggu, 21 Agustus 2011

Lluvia

Sayang, tolong ajari aku agar rindu ini tak bergelayut berkepanjangan
Tolong ajari aku menerjemahkan sinar bintang malam ini
Tolong ajari aku membaca senyummu, mengeja belaian jemarimu
Tolong ajari aku mendengarkan segala tuturmu
Tolong ajari aku menyebutkan namamu selalu dalam setiap doaku

Tolong bisikkan kata "Lluvia" untukku
Saat kita menghitung pilar-pilarnya yang jatuh dari langit
Mengabadikan banyak mahkota-mahkotanya yang terbentuk seketika di bumi
Merasakannya jatuh di atas kepala kita
Indah dan damai...

Lluvia adalah sebuah awal rinduku
Lluvia adalah cintaku padamu
Lluvia adalah senyummu
Lluvia adalah mata teduhmu
Lluvia adalah kau dan aku

Maka, tolong bisikkan kembali "Lluvia" untukku

Jumat, 19 Agustus 2011

Ketika Nazaruddin Berkata Lupa

Tiba-tiba Nazaruddin nampak lemah. Ia seolah menyerah. Hatinya benar-benar tertekan dan hancur jika isteri dan anaknya dibawa-bawa dalam kasusnya.

Sejatinya memang demikian. Seorang koruptor tidak cukup jera jika hanya dirinya sendiri yang dihukum.
Kapan ya negara kita bikin undang-undang bahwa bagi para koruptor, akan dihukum pula isteri dan anaknya? Kalo koruptornya cewek, ya suami dan anaknya. Kalo belom ato udah ga punya suami ya ibu bapaknya. Singkat kata seluruh keluarganya lah. Karena sudah kodratnya manusia akan merasa lebih sayang pada orang-orang terdekatnya daripada kepada dirinya sendiri yang sudah berbuat kesalahan.

Seandainya aku jadi pemimpin negeri ini, aku akan pasang badan buat Nazaruddin. Aku tidak akan pernah membiarkan dia mengatakan "LUPA". Apalagi, aku sebagai pemimpin nomor satu di negeri ini sangat membenci koruptor, dan berjanji akan memberangus habis korupsi di negeri yang kupimpin.
Aku, akan melindungi Nazaruddin dari cengkraman orang-orang yang mengintimidasinya. Bisa? Ya harusnya bisa dong! Karena pemimpin yang baik, harus bisa mengayomi setiap rakyatnya. Bukan malah berlindung di balik punggung rakyatnya ketika ia terpojok, ato membentuk satgas saat menghadapi masalah apa pun.

Eheheh..itu kalo aku jadi pemimpin.. Dengan rasa syukur... Berhubung aku cuma jadi rakyat jelata saja, yang setiap saat disuguhi sinetron aduhai dari para 'tokoh' negeri ini, ya udah, aku nulis aja deh :D
Boleh kan aku menuliskan pendapatku?


* Sesekali nulis politik yang sampai kapan pun ga bakalan bisa aku mengerti, dan aku pun memang ga mau ngerti, karena sekali lagi, ini cuma pendapatku saja :D

Five Cm, Has Been Sent! | Nilla : "I'm Fine, Thanks"

Barusan, aku udah mengirimkan novel 5 Cm, bagi 5 orang yang beruntung mendapatkannya. Jujur, itu hasil dari juri berdua, aku hanya menyampaikan nama-nama itu, dan sekarang novelnya sudah sebagian besar aku kirimkan. Semoga dalam waktu dekat sudah ada di tangan temen-temen terkasihku.

Kemarin, aku sempat membaca salah satu komentar yang menanyakan tentang kabar Nilla, dan sekarang ijinkanlah aku untuk menyampaikan kabar seorang Nilla Gustian, bahwa keadaannya sehat-sehat saja. Alhamdulillah, ga kurang suatu apa pun juga. Kenapa aku sampaikan kabar tentang Nilla? Ya, ini semua semata untuk menjawab perhatian dari temen-temen. Meskipun untuk sementara waktu blognya di non aktifkan, bukan berarti apa-apa. Katanya sih cuma karena lagi males aja :D
Dia lagi pengen bertapa... 

Oke, semoga ini bisa menjawab pertanyaan dari temen-temen yang kebetulan membaca postingan ini; di blog ini yang ingin mengetahui kabar dari Nilla, meskipun tidak menanyakannya langsung lewat kotak komentar.
Thanks a lot ya.. :)

Rabu, 17 Agustus 2011

MTMers' By Survey | Ini Dia, MTMers' Sejati!



~ Maksudnya selama berpacaran? Pasti ada kalanya kita menyakiti atau disakiti. Walaupun mungkin sebenarnya kita dan pasangan ga bermaksud untuk menyakiti – Duhita, 27 th.

~ Mayoritas ga bisa – Fitri, 25th.

~ Kalo mencintainya karena Allah, Insya Allah ga akan melukai. Kita malah cenderung ingin dia maju. Karena ingin menyempurnakan dia bukan mencari sempurnanya dia – Nurmalia, 26 th.

~ Waduh, namanya juga manusia, ga ada yang sempurna.. Aku aja kadang merasa dicintai namun sekaligus dilukai... dan tanpa sadar juga, kita bisa melukai seseorang – Nani, 25 th.

~ Ga bisa, keduanya selalu terlibat... udah hukum alamnya keduanya selalu bersama haha – Nova Wantira, 24 th.

~ Ga bisa. Kata temenku, Dodi Novarian, kita tidak hidup di negeri dongeng – Pungky, 25 th.

~ Hmm... karena kalo kita udah mencintai seseorang atau sesuatu, pasti selalu ingin ngasih yang terbaik. Ga mungkin nyakitin. Gitu kalo menurut aku – Juzan, 26 th.

~ Bisa... Mencintai tanpa melukai... Cinta tulus pasti ga akan melukai – Felita, 25 th.

~ Bisa. Tapi yang kita cintai suatu waktu mungkin terlukai tanpa kita sadari – Eky Sidiq, 22 th.

~ Kalo orang yang pernah terluka, pasti semua jawabannya BISA – Alan, 28 th.

~ Menurut aku, mencintai pasti melukai. Makanya cinta ga cuma bisa bikin bahagia, tapi bisa meremukkan hati – Aida Maria, 27 th.

***


Itu dia, hasil survey kecil-kecilan yang secara iseng aku lakukan. Jawaban yang jujur dan spontan dari kalangan usia 20-an tahun. Jawaban orang-orang yang sedang mengecap kehidupan cintanya masing-masing.

***

Oke, sekarang giliran mengumumkan siapa saja temen-temenku terkasih yang beruntung mendapatkan novelnya Donny Dhirgantoro yang berjudul 5 Cm.
Jujur, aku bingung untuk menentukan siapa pemenangnya. Semuanya bagus, dengan tulisan yang mengena. Ini jujur aku sampaikan, meski terkesan klise, dan saking bingungnya, aku sampai mendelete salah satu peserta untuk membantu aku dalam menilai, dan dia ikhlas dihapus sebagai peserta, demi membantu aku yang kebingungan ini. Mungkin diantara temen-temenku terkasih sudah ada yang mengenal dia. Mau tau siapa yang aku delete sebagai peserta? Dia adalah Nilla Gustian, yang karena satu dan lain hal, maka untuk sementara waktu, blognya di non aktifkan.

Setelah dapet Nilla, ternyata kebingunganku ga berhenti sampai di situ. Aku gaet lagi satu orang yang bagiku, dia adalah seorang kakak, sahabat, teman, dan figur. Dia bagaikan kakak sulungku yang kedua, karena usianya yang seumuran dengan kakak kandungku yang sulung. Dia bukan seorang blogger, jauh dari sentuhan dunia maya, selain hanya email saja yang dia punya. Sosok sahabat dan teman yang sekaligus aku segani itu bernama FA. Wiranto. Sungguh, bagiku dia bukan orang sembarangan :)

Komentarnya begini :

Membaca tulisan tentang cinta memang asyik.
Ungkapan kata-kata tampak indah yang bukan sekadar bersilat lidah.
Terbersit pengalaman, kental permenungan dan pemaknaan.

Inilah Tragedi Cinta
Ada rasa takut mencinta
Karena takut menimbulkan luka
Mungkin karena cinta itu tipikal dunia fana yang tak sempurna

........dan yang beruntung adalah........

2. Dee
3. Mood

Selamat bagi yang beruntung. Bagi yang namanya disebutkan di atas, dimohon untuk memberitahukan alamatnya via email ke : dianawardani(at)yahoo.com.

Sebetulnya pertanyaan itu dibuat untuk aku juga, sebagai bahan renungan. Tapi tentu saja jawabanku ga akan aku publikasikan di sini, alias off the record.. Semoga ga ada yang bilang curang ke aku ya :D

Terima kasih bagi para partisipan yang aku banggakan, yang dengan rendah hati sudah merelakan waktunya yang sangat berharga dengan mencatatkan diri sebagai peserta di ajang kecil-kecilan yang aku selenggarakan ini. Sebetulnya jawaban yang temen-temen tulis tidak ada yang salah. Hanya saja karena terbatas, jadi ada seleksinya. Kalo boleh jujur, aku pengen bagiin novelnya buat seluruh MTMers’ sekalian.

Selanjutnya, jika boleh aku berharap pada temen-temenku terkasih, untuk mengukir dengan indah, apa pun jawaban jujur dari temen-temen yang sudah ditulis di acara ini, yang nantinya bisa diimplementasikan dan didedikasikan untuk kehidupan yang temen-temen jalani. Mungkin, kita baru bisa dibilang mencintai, jika kita sudah benar-benar kehilangan hati kita sendiri karenanya (nya = cinta).

Saat aku menjawab : BISA. Mencintai tanpa melukai, dengan mengetahui apa yang tidak disukai dan apa yang disukainya. Bisa saja hal yang disukainya itu bentuknya sederhana. Maka, aku melakukan apa yang disukainya dengan tulus untuk membahagiakannya. Membuatnya tenang dan selalu menjaga hal-hal yang tidak disukainya agar tidak tersentuh olehku.

Itu berarti, bahwa aku sebaiknya tidak hanya mencatat jawaban itu dalam hati saja, melainkan diabadikan dalam bentuk sikap, demi orang yang aku cintai dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah bijak dan indahnya, bukan? Namun sekali lagi aku tekankan, bukan sekadar jawaban semata. Tapi, abadikanlah bijak itu, indah itu, dalam warna sikap, untuk orang yang kita cintai dengan tulus ikhlas.
Halah... bukan off the record lagi dong ya... Tapi itu kan misal :D

Dalam kesempatan ini, ijinkanlah aku untuk berterima kasih kepada yang terkasih Nilla Gustian, dan yang terkasih Mas Wiranto yang telah meluangkan waktunya dengan ikhlas demi aku :D
Tak lupa buat adikku terkasih Isti Lisdianni yang udah membantu aku mengumpulkan jawaban surveynya. It’s a very wonderful job, beib.. :D
Juga sekali lagi, tentunya kepada para MTMers’ yang sejenak melepaskan aktivitasnya untuk mengikuti acara ini.

Mohon maaf bila ada salah-salah kata, dan sampai jumpa pada penyelenggaraan acaraku selanjutnya. Sekarang, saatnya aku untuk mengikuti upacara bendera. Pasti temen-temen juga pada mau upacara kan? Atau bahkan sudah ada yang selesai upacara? :D

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, dan selamat memperingati Hari Ulang Tahun RI ke 66. Dirgahayu Negeriku Tercinta. Merdeka! Semoga kemerdekaan yang sudah diraih ini adalah memang milik kita semua, bukan hanya milik para koruptor semata. Halah, ga nyambung ya :D
Aku tetap dan akan selalu mencintaimu bagaimana pun keadaannya, dan apa adanya. Dengan wujud karya-karya yang bisa aku persembahkan bagimu. Semoga berkenan ya, Ibu Pertiwi... :)

Salam Mencintai Tanpa Melukai....

Selasa, 16 Agustus 2011

Satu Senyum

Siang berdebu dan terik
Mentari sepertinya tanpa ampun melelehkan segenap bumi ini
Fatamorgana silih berganti
Dalam setiap sudut pandang mata

Ketika satu hati menatap satu senyum
Sengat mentari sejenak terlupa
Demi menyelami senyum itu
Sebuah senyum tulus ibu.............

Kukenangkan engkau, ibu
Dari bilik jantung hingga mengalir ke seluruh jaringan di tubuhku
Kukenangkan senyummu, ibu
Sebagai cermin kesetiaan dan ketabahanmu

View My Webcam : LDR cases Vol.4

"Aku heran sama kamu Bel... Belom pernah sekali pun ketemu, tapi koq kamu udah yang kaya terhipnotis gitu sama si Riko. Apa karena secara rutin kamu selalu dibeliin pulsa sama dia?" Cerocos Rina tiba-tiba. Rina tau betul seluk beluk dan kondisi hubungan antara Bella - Rico.

"Ih, ga gitu juga kali Rin... Ga tau ya, aku juga baru sekarang ini ngerasain hal seperti ini. Aku aja aneh, apalagi kamu..." Sergah Bella setengah teriak.

"Sori ya Bel. Tapi kalo boleh aku saranin.... Mmmhhh.... Kamu pernah webcam-an blom sama dia?"

"Blom Rin. Ga kepikir. Emang kenapa?"

"Ga pa pa sih.. Tapi coba sekali aja deh webcam-an sama dia... Sapa tau aja pas kamu liat dia, kamu jadi beda perasaannya," Ujar Rina dengan mimik yang serius.

***
Tiga hari kemudian...

"Rinaaaaa..." Panggil Bella sambil terengah-engah saat melihat Rina melintas di lorong fakultasnya.
"Hei, kamu Bel... Ada apa? Koq kaya ada sesuatu yang pengen kamu ceritain?" Jawab Rina balik nanya.

"Iya ni Rin. Aku sedih. Sedih banget..." Ujar Bella lirih. Nampak matanya berkaca-kaca.

"Laahhh... Ada apa ni? Yuk kita ke kantin aja, sekalian cerita. Kamu ga ada kelas kan?" Rina mencoba mengerti sahabatnya ini.

Sesampainya di kantin....

"Gini Rin. Aku udah nyoba apa yang kamu saranin. Dan ternyata...........Whuuaaaa.... Dia udah tua Rin. Aku ga mauuuuu...." Bella berkata-kata seperti menjerit.

"Selain udah tua secara fisik, aku juga ga suka sama tipenya. Tadinya aku mau telpon kamu saat itu juga, tapi aku pikir lagi, hari ini kan aku ketemu kamu. Jadi sekalian aku ceritain langsung," Lanjut Bella dengan air mata yang sudah menetes. Ia tak kuasa menahan apa yang dirasakannya.

"Waduh.... Terus gimana percakapan kalian kemaren?" Tanya Rina prihatin.

"Ya, aku biasa aja sih, ngobrol agak lama sama dia. Kan ga enak. Masa setelah tau wajah dia, aku langsung pamit off. Aduh, gimana dong Rin...?"

"Oke, sekarang kamu udah tau dia. Meski dari jarak jauh, tapi kamu udah bisa liat dia waktu gerak. Senyumnya gimana, dan yang lainnya, dan cuma kamu doang yang tau. Kamu bilang aja baik-baik sama dia, bahwa hubungan ini ga bisa diterusin. Kamu pasti lebih tau alesannya apa. Misal ni, kamu sebenernya ga betah buat ngejalanin LDR, atau apa pun. Asal yang logis-logis aja ya. Sebenernya bisa aja sih, kalo kamu mau ngilang gitu aja. Kamu bisa ganti nomer kamu, ato kamu blok nomernya. Beres deh. Semua terserah sama kamu. Yang penting, pake cara yang bikin kamu enjoy dan nyaman aja...." Papar Rina panjang lebar.

"Untung aja kamu taunya sekarang-sekarang. Bukannya nanti-nanti. Coba kalo kejadian kaya gini pas kalian ketemu langsung. Mending kalo kamu suka dan dia juga suka sama kamu. Nah, kalo salah satu ga suka? Bisa berabe lagi kan? Udah, sekarang ambil hikmahnya. Ga usah sedih. Harusnya kamu bersyukur..." Lanjut Rina sambil meneguk minumannya.

"Iya Rin. Makasih banyak ya. Meski sekarang aku masih shock, tapi aku ga akan kapok koq maen di social media mana pun juga." Kata Bella mulai tersenyum.

"Yup... Sama-sama Bel. Asal kamu bisa jaga emosi dan selalu ati-ati ya. Jangan kayak gini lagi... Hehehehe..." Nasihat Rina.

Senin, 15 Agustus 2011

Terasi, Garam, Silet, dan Warung

Sudah lama sekali aku mempertanyakan hal ini : Mengapa warung selalu menolak para pembelinya jika hendak membeli terasi, garam, silet (pilih salah satu), saat mulai maghrib tiba?

Entahlah, apa alasannya sehingga warung (aku ga tau, apakah setiap warung memberlakukan hal itu atau tidak), yang pasti, warung kecilku memberlakukan hal itu :D 
Selalu bilang ga ada, jika pada waktu maghrib atau malem ada yang mau beli terasi atau garam, atau silet.

Mmhhh... Berasa lucu juga, menjalankan tapi ga tau alesannya. Tapi, aku pernah denger dari orang tua dulu secara turun menurun, katanya PAMALI kalo warung menyediakan atau menjual ketiga barang tersebut pada waktu malem (dimulai dari maghrib). Begitu juga pembelinya. PAMALI jika pada saat-saat maghrib membeli salah satu dari barang-barang itu. Tau sendiri kan, kalo orang tua jaman dulu melarang, hampir seratus persen ga ngasih alesannya kenapa. Seperti misalnya lagi ni, aku juga pernah mendengar bahwa wanita yang sedang haid, ga boleh keramas. Terus lagi misalnya pada wanita yang sedang hamil, banyak sekali larangannya.

Mitos itu dilakukan demi kebaikan kita semua. Itu, yang selalu dikatakan para orang tua. Tradisional. Konvensional. Tapi selama itu tidak melanggar agama, merugikan orang lain dan diri sendiri, aku pikir tak ada salahnya jika dituruti. Meski sampai saat ini aku masih mempertanyakannya, apa kabar dengan toserba yang tetep menjual terasi, garam, dan silet di waktu malam, ketimbang beli di warung yang selalu bilang ga ada jika ada pembeli yang membutuhkan terasi, garam, atau silet di malam hari? Mungkin kalo toserba mah beda lagi kali ya... :D

*Menurutku, hal ini merupakan salah satu kearifan lokal yang sebaiknya tetap dijaga sampai nanti. Biarlah ia tetap menjadi misteri tersendiri, yang memang merupakan bagian dari kehidupan ini... Meski jujur ya, aku masih ingin mengetahui alesannya :D

Minggu, 14 Agustus 2011

Kopi : Vol.2 | End of Vol.2

Kopi dan Virus Bandel

Kopi memang membuat segar bagi para pecandunya. Klop dengan Vera, Widya bisa ngabisin 3 gelas kopi dalam sehari, bukan kopi hitam. Di sini Vera memiliki teman sepecanduan :D
Bedanya, selain mempunyai penyakit maag yang suka kambuh gegara minum kopi, Widya mempunyai penyakit darah tinggi yang dibawa dari neneknya.

Suatu ketika, penyakit maagnya Widya kambuh.

"Dokter, saya udah nyoba buat ga minum kopi selama 3 hari. Tadi saya minum kopi lagi. Sekarang maag saya kambuh lagi sakitnya. Bahkan yang kali ini dibarengi sama diare..." Keluh Widya menerangkan apa yang dirasakannya.

"Nah tuh...! Udah tau ibu bakal sakit maag. Tapi masih saja minum kopi. Sekarang saya cuma mau kasih obat 1 strip (sepuluh tablet) saja buat ibu," Ujar sang dokter tanpa menyembunyikan kekesalannya pada Widya.

Sebenarnya, sebelum dokter itu memarahi Widya, Wina juga pernah negur Widya agar ga kebanyakan minum kopi. Tapi, bisa ditebak, kalo teguran Wina selalu ga diwaro (dianggep-red.) sama Widya. Begitu pun dengan Vera yang juga sudah ditegur berkali-kali oleh ibunya tentang kebiasaannya minum kopi, tapi tetep ga mempan. Buktinya, Vera masih saja minum kopi sampai detik ini.

"Tapi bentar lagi aku kan pulang sore, Na. Aku mau minum kopi lagi ah..." Ujar Widya di sela-sela dia bercerita tentang kemarahan dokter itu padanya.

"Ya terserah sih. Kan yang ngerasain sakitnya juga bukan aku koq," timpal Wina dengan senyumannya, tapi membuat Widya langsung terdiam, tak bisa berkata-kata lagi akibat ucapan Wina.

Memang, kopi itu bener-bener candu ya. Ia bisa menghadirkan sekaligus menguatkan 'virus kebandelan akut' bagi para 'pengikutnya' agar mereka tetap minum kopi.



Kopi dan Prestige

Waktu Wina ke UI Depok, ia melihat satu bangunan di seberang danau, yang dikasih 'judul' branded yang berhubungan dengan kopi. Namanya S**r***k. Temen-temen tau kan huruf-huruf yang tersembunyi dibalik bintang-bintang itu? Pasti tau dong, harus tau :D
Tempat itu selain bisa buat belajar dan nongkrong, bisa sambil minum kopi branded itu. Wina ga tau berapa harga dari secangkir kopi yang disajikan di situ, karena Wina kan ga suka kopi, jadi ga mampir ke dalemnya :D

Bicara tentang S**r***k, Vera pernah bercerita tentang pendetanya yang studi di USA. Pendetanya itu sempet heran dengan harga secangkir kopi yang disajikan di sana. Kalo dirupiahin, waktu itu harganya sekitar tujuh puluh lima ribu rupiah (Vera ga cerita tahun berapa pendetanya belajar di USA, mungkin kalo sekarang harganya bisa jauh lebih mahal lagi).

Pendeta itu menikmati setetes demi setetes kopi itu. Karena ia juga bertujuan untuk menikmati fasilitas hotspot yang ada di kafe itu. Kebayang aja minum secangkir kopi buat seharian penuh :D

Keheranan pendetanya Vera memang cukup beralasan, karena ia tau seluk beluk kopi yang disajikan di kafe itu. Bahwa, kopi yang branded itu, berasal dari Brastagi! Pohon kopi setinggi pohon teh itu hidup dan terhampar indah di sepanjang Jalan Brastagi, dengan udara dingin dan sejuk yang keharuman dan kenikmatannya bisa dinikmati hampir di seluruh dunia. Kopi yang mau ga mau, diakui atau tidak, bisa menaikkan prestige bagi para penikmatnya; siapa pun dia. Ehm... Bangga kan? Kalo aku sih bangga... Dan itu, pasti!

Jumat, 12 Agustus 2011

Kopi : Vol.1

"Aku selalu minum kopi pada pagi hari pas bangun tidur. Segelas (200 ml) dari satu sachet kopi, tapi bukan yang kopi hitam... Cara nyeduhnya ga melulu air panas. Tapi dicampur air dingin, jadi hangat-hangat kuku, lalu langsung deh glek glek glek sampai tandas... Abis itu aku bikin lagi, dengan air panas murni, tanpa campuran air dingin. Itulah yang aku sebut sebagai 'kopi sruput' untuk gelas keduaku. Aku minum kopi keduaku sambil melakukan aktivitas di dapur, menyiapkan segala sesuatu yang rutin pada pagi hari dan untuk nemeni sarapan roti..." Papar Vera menceritakan kebiasaan ngopinya.

"Nah, abis pulang kantor, aku ngopi lagi. Sore-sore ditemani makanan ringan. Trus malem sebelum tidur aku minum kopi lagi. Jadi total sehari bisa sampai 4 gelas..." Lanjut Vera.

***

Itulah Vera yang sudah kena candu kopi. Ia amat sangat bergantung pada kopi. Jika tak minum kopi sehari saja, ia akan merasa lemas tak bergairah. Bahkan, ia tak bisa jika sehari hanya minum satu gelas saja.

Akibat kopi, maagnya kena. Ia sakit dan akhirnya ke dokter. Lalu dokter menyarankannya agar tak minum kopi lagi.

"Untuk berapa lama dok, saya harus berhenti minum kopi?"

"Dua tahun...." Jawab dokter singkat.

Mulai dari sana ia mencoba mengikuti saran dokter dengan berhenti minum kopi sama sekali, namun ia hanya bisa bertahan untuk tidak minum kopi selama dua minggu saja.

***

Sebetulnya bagi pecinta kopi, ada kopi yang konon KATANYA tidak akan menyebabkan sakit maag meski kita kerap mengkonsumsinya. Adalah kopi Aroma, yang kopinya disimpan bertahun-tahun dengan biji kopi pilihan. Biji kopinya disortir hingga yang bener-bener baguslah yang diambil. Tapi maaf, aku belum mencoba ke tempatnya Kopi Aroma di Jl. Banceuy, karena aku mah ga suka kopi. Minum kopi cuma kalo lagi pengeeennnnnn banget :D

BERHALA

Kehidupan dengan semesta raya yang berliku, padang-padang savana, hutan belantara dengan mata air yang jernih dan segala hewan yang hidup di air, di udara, dan di bumi...

Dari sanalah kita memulai sebuah pelajaran hidup untuk mencintai apa yang kita lihat, apa yang kita rasa, apa yang kita dengar, dan hasil dari apa yang kita pelajari...

Tuhan, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur melalui apapun yang melintas di dalam kehidupan kita. Lewat satu ageman, atau agama, kita boleh menjadi seseorang yang mampu berinteraksi dengan Tuhan, karena di sana Tuhan mengajarkan kita untuk beribadah padaNya dengan setulus hati.

Berhala...tentu tak disukai oleh Tuhan. Tahukah kamu, bahwa Tuhan itu amat pencemburu...? BELIAU tak menginginkan kita untuk menyembah tuhan lain, selain BELIAU...

Berhala dalam kehidupan ini antara lain adalah UANG, JABATAN, KEMASYURAN, KEKAYAAN, KECANTIKAN, dan hal-hal lain yang bersifat duniawi. Bukan tidak boleh kita mempunyai uang, jabatan, kemasyuran, kekayaan, dan kecantikan tadi. Tetapi, pergunakanlah mereka dengan rendah hati dan bijak, agar apa yang kita punya itu sungguh bermanfaat bukan hanya bagi kita sendiri.

Kamis, 11 Agustus 2011

Daun Itu Gugur Satu

Satu pohon rindang
Berdaun lebat
Telah banyak bunga dan buah yang dihasilkannya
Satu-satu daun itu menguning....

Satu lagi daunnya gugur
Belum genap hijau itu berubah kuning
Namun, Sang Tinta telah menuliskan sebuah akhir untuknya
Melayang perlahan, dan tersungkur ke bumi

Seketika awan itu memayungimu
Menyaksikan kau masuk ke perut bumi
Aku terpekur dengan doa-doa terucap lirih
Daun itu, adalah selembar jiwa yang perlahan berjalan menuju ke hadiratNya



*Selamat jalan Pak Ade Hermawan... Tuhan menyambutmu dalam kebahagiaan sejati... Amin....

Rabu, 10 Agustus 2011

Bunga Rinduku


Ah, bunga rinduku ternyata telah kuncup
Menunggu mekar; semekar-mekarnya
Kan kusimpan di bilik jantungku
Dan kutebar kelak, saat bertemu
Tebar debar serupa geriap bintang...

Senin, 08 Agustus 2011

3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

Gambar diambil di sini


Sebuah miniseri tentang cinta segitiga dengan latar belakang perbedaan keyakinan. Adalah Rosyid seorang yang sederhana dan apa adanya. Meskipun ia suka menulis puisi dan novel, namun ia dianggap oleh Delia, kekasihnya sebagai seorang yang ga romantis. 

Rosyid yang muslim, menjalin hubungan dengan Delia yang katolik. Bukan karena itu juga kemudian orang tua Rosyid kemudian menjodohkannya dengan seorang wanita lembut berkerudung. Namun, karena khawatir Rosyid salah langkah atau sesat. Tentu saja  Rosyid menolak perjodohan itu. Karena selain Rosyid sudah mempunyai pacar yang kelak tidak disetujui oleh orang tua Rosyid maupun orang tua Delia.

Akankah berakhir bahagia? Simak saja kisahnya di televisi yang ditayangkan oleh MNC TV setiap hari Sabtu - Kamis Pukul 03.30 - 04.30 subuh selama bulan Ramadhan. Kalo ga salah ya... :D

Bukan maksud aku buat ngiklanin miniseri yang sebenernya sudah dibuat filmnya ini. Tapi beneran deh. Ini film bagus banget. Ga fanatik. Banyak banget yang bisa diambil. Citra anak muda masa kini yang dijiwai dengan sikap orang tua kita jaman dulu. Bayangin aja, jangankan ada adegan pelukan. Pas mereka jadian, misalnya. Sentuhan tangan pun ga ada. Aku suka banget. Pernah ada adegan Delia mau nyentuh rambut Rosyid -salah satu yang disukai oleh Delia dari Rosyid- tapi dilarang oleh Rosyid seraya berkata, "Eit.. Belum waktunya, belum waktunya...." Ujarnya sambil ngehindar. Ceweknya cuma ketawa. Waktu itu adegannya di dalam mobil.
Pokoknya, kisah ini paduan dari rasa haru, sedih, bahagia, lucu. Campur baur deh, tapi asik banget. 

Minggu, 07 Agustus 2011

Dalam Tidur Siang ini Aku Bertemu Engkau

Persahabatan indah
Selamat siang cinta yang senantiasa mengendap di hatiku
Senyumku mengadukmu selembut angin sore ini
Silakan menjadi energi tercantik dalam puasaku hari ini
Berkenanlah menjadi inspirasi bagi rohku
Menjadi berkat bagi tubuhku

Bahkan, dalam tidur siang ini aku bertemu engkau
Menguntai percakapan manis dalam sebuah perjalanan
Mengucurkan inti sari dari kerendahan hati
Menyatukan hakekat persahabatan terindah dan termurni

Untukmu cintaku, yang telah hadir di mimpiku siang ini, terima kasih :)

Jumat, 05 Agustus 2011

MTMers' | Pengumuman Mencintai Tanpa Melukai

*Dengan gaya announcer profesional, dengan ini diumumkan* : 

Ditujukan kepada para peserta Mencintai Tanpa Melukai, untuk melihat namanya di DI SINI agar mengetahui apakah namanya sudah tercatat atau belum.
Bagi yang namanya belum tercatat, mohon menuliskannya pada kotak komentar di bawah postingan ini beserta link-nya.

Ehm.......
Sepertinya hadiahnya akan bertambah 2, jadi untuk 5 orang pemenang, dan BUKAN untuk 3 orang pemenang seperti yang sudah saya tentukan di awal. Ga papa berubah yaaa.... :D

Mohon maaf untuk peserta yang blognya kena suspend dan tidak bisa aku kunjungi, jika hingga 1 (satu) hari sebelum waktu diumumkannya pemenang, dan blognya masih saja belum bisa diakses, maka dengan sangat menyesal, dianggap gugur. Maaf banget ya...

Sebuah Siklus : Cinta itu (TIDAK) Buta!

Entah sudah berapa lama kau terdiam menyelami hidup yang kau namakan panggung sandiwara?
Di ujungnya pagi yang kau semai dengan air mata, lalu kembali lagi ke ujung pagi hanya kau isi dengan air mata?
Kau persalahkan CINTA yang tak pernah berdosa sama sekali!

Aku tak kan lagi memberimu sebuah pengertian
Tolong camkan ini : kau, tak kan pernah merasakan sebuah siklus di pusaran kehidupan ini; apa pun itu, jika tanpa CINTA!
Aku tak pernah rela jika kebutaanmu adalah berasal dari CINTA, seperti yang pernah kau katakan

Sebab, CINTA mempunyai mata setajam elang
Memiliki rasa sepeka seluruh indera
Mempunyai hati seputih salju; yang di antara kesemuanya itu, sesungguhnya, ia tak pernah ada tujuan membutakan matamu!

Kamis, 04 Agustus 2011

Ketika Perkataan dapat Menyelamatkan Seseorang

"Na, tolong aku dong.... Aku beneran bingung ni..." Ujar Cici tiba-tiba.

"Ada apa Ci..?"

"Kira-kira dua bulan lalu pas aku ke dokter langgananku, dia bilang mau ngenalin aku sama temennya, dan aku udah dua kali makan malem sama temennya itu. Dia seorang pengusaha sukses katanya, dan dia bilang kalo dia ga bakalan nuntut apa pun dariku. Dia bakal nerima aku apa adanya. Tapi dia udah tua Na... Jadinya, si papa ga setuju, juga ade dan kakak-kakakku," Papar Cici tanpa jeda. Wina hanya bisa mendengarkannya sampai Cici habis bercerita. Wina seperti sedang mencoba untuk mencerna setiap perkataan Cici dengan sebaik mungkin.

"Mmhh.. Pasti dia duda ya Ci..." Tebak Wina

"Iya Na... Dia udah punya anak tiga, dan sudah punya cucu pula. Dia duda ditinggal meninggal isterinya enam tahun yang lalu Na." Ujar Cici lagi.

"Trus, selama pertemuan itu, selama dua bulan itu, dengan udah dua kali makan malem, perasaan Cici gimana?" Tanya Wina pelan-pelan.

"Ga tau atuh Na.. Aku bingung. Aku juga kan belum tentu jadi isterinya dia."

"Tapi, kalo Cici emang udah ga suka sama dia, Cici bisa menentukannya dari sekarang. Kalo menurutku sih, mending dengerin kata-kata papa. Biasanya, orang tua suka punya feeling. Punya intuisi tajam buat anak-anaknya. Udah kerasa sama aku soalnya Ci, sama kejadianku yang udah-udah. Seleksi orang tua sangat berguna bagiku. Tapi aku ngomong kaya gini, bukannya untuk ngehalangin lho. Ga ada maksud sama sekali! Semua kembali lagi sama keputusan Cici, karena kan Cici yang bakal ngejalanin....." Ujar Wina panjang kali lebar. 

"Terima kasih ya Na.. Apa yang kamu bilang itu akan menjadi bahan pertimbangan untukku," Ujar Cici, dengan wajah yang masih bingung.

***

Senin pagi. Senin yang cerah dan segar, dengan langit biru terang. Cici berjalan ke meja Wina. Ia kembali bercerita bahwa ia sudah menemui seseorang yang dinilai mengerti tentang 'balonnya'. Dan dengan sumringah, Cici bercerita bahwa Ibu Sofi tidak pernah mengetahui hal-hal buruk tentang 'balon' Cici. Ibu Sofi dan suaminya juga mendukung Cici untuk berhubungan lebih lanjut dengan sang duda itu.

"Mmmhhh... Kalo gitu, aku bisa ambil kesimpulan sekarang. Bahwa Cici, ternyata sedikit banyak sudah ada minat sama dia. Bener kan Ci? Waktu itu aku ga tau kalo Cici suka. Karena Cici bilang Ga tau..hehehe" Wina berujar sambil menatap dalam ke mata Cici.

"Mungkin iya Na..." Jawab Cici pelan. Ia sepertinya malu pada Wina.

"Cieeeeeee...." Ledek Wina.

"Wina, ah..."

"Kalo memang Cici suka, ya ikuti kata hati Cici. Jangan pernah ragu lagi. Ga usah dengerin kata-kata orang lain. Jalani sepenuh hati," Kata Wina sok bijaksana. Cici hanya bisa terdiam.

***

Rabu sore sepulang kerja, hape Wina bergetar dan seketika lagu I Love The Way You Lie bergema di kamarnya. 

"Hallo..."

"Na, aku ngeganggu ga?"

"Ga.. Ada apa Ci, tumben telepon aku... Hehehe.."

"Terima kasih banget ya Na... Makasih bangettttt..... Pokoknya makasih banget...."

"Cici kenapa sih? Cerita dong. Makasih apaan?" Tanya Wina penasaran.

"Na, ternyata apa yang kamu bilang itu bener. Barusan Ibu Sofi nelepon aku, bahwa untuk sementara jangan mau diajak-ajak sama dia, Na. Bu Sofi juga minta aku ke rumahnya buat dengerin apa yang Bu Sofi tau tentang dia. Nah, setelah aku tau semuanya, baru terserah aku. Mau lanjut atau ga... Makasih ya Na..." Cerocos Cici.

"Oh, itu to....heheheh..."

"Feeling kamu bener Na. Pas Ibu Sofi nelepon aku tadi, aku langsung inget sama kamu. Sama kata-kata kamu. Kamu memang adikku tersayang. Sahabatku tercinta. Nanti mah, kalo aku ada apa-apa, aku mau lapor sama kamu dulu ah," Ujar Cici dengan antusias.

"Lapor? Emang aku komandan Cici? Hahahah... Ada-ada aja deh Cici...." Jawab Wina ringan. Padahal, Wina hanyalah seorang komandan kasur, karena sore-sore dia sering banget udah tertidur pulas.

"Sekali lagi, makasih banget ya Na. Aku sekarang plong. Ibu Sofi udah memperkuat apa yang udah kamu bilang. Jadi, aku ga ragu lagi sekarang,"

"Iya Ci... Sama-sama... Syukurlah kalo Cici udah plong dan ga ragu lagi. Aku ikut seneng...." Jawab Wina dengan senyum yang mengembang. Hanya tembok yang ngeliat manisnya senyum Wina.

***

Wina puas. Batin Wina bahagia. Bahwa apa yang dikatakannya memang murni demi persahabatan. Bukan bermaksud menghalangi sahabatnya untuk meraih keinginan dan mimpi-mimpinya. Sebisa mungkin Wina akan terus menjadi yang terbaik untuk siapa pun. Kalo bisa ia ingin dapat menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya; selalu.

Selasa, 02 Agustus 2011

My Special Thanx

Untukmu yang terbatas jarak
Menggenggam selaksa kehangatan
Tak kau simpan sendiri
Namun kau leburkan bagiku

Untukmu yang tersenyum manis sekali
Lihatlah pesona bintang di malam gelap itu
Satu paling terang cahayanya adalah kau
Sebab, geriap bintang itu masih kalah indah dengan senyum manismu

Sungguh, aku tak mau berlebihan
Sejatinya, aku memang tengah menikmati keindahan ciptaan Tuhan melalui dirimu
Merasakan apa pun yang kau bagi padaku; apa adanya
Mencoba menyentuh jemarimu yang perkasa

Mencoba menyelam di lesung pipimu; dimana dapat kurasakan kesejukan itu
Menengadahkan wajahku untuk belah dagumu; dimana dapat kurasakan perlindunganmu
Menyusuri bibirmu dan meninggalkan jejak di sana
Aku, ingin selamanya tenggelam di bening telagamu; matamu
Bolehkah aku bersembunyi di setiap degup jantungmu?

My special thanx
Untukmu yang selalu mendengarkan aku
Untukmu yang menyediakan waktu untukku
Untukmu yang selalu berusaha mewujudkan keinginanku
Untukmu yang tidak selalu membenarkan aku
Untukmu; air mataku luruh...




* My special thanx for my beloved morning dew

Senin, 01 Agustus 2011

Dua Wajah

Terpekur dalam ketidak berdayaanku
Selalu dan selalu begini keadaannya
Di selasar jiwa yang rapuh aku berdiri
Akankah aku temui sejatinya diri?

Tetiba, dua wajah memberangus sepiku
Sunyi menjadi sebuah kegaduhan
Dalam prahara kemarin sore
Melangkah, diam, atau mati???!!

Samar violin itu bersenandung
Bukan senandungnya cinta, tapi perih
Dua wajah itu tak dapat kuraih
Tak dapat kusentuh; namun sungguh membuatku merana!

Dua wajah......
Aku mengenalinya, tapi aku tak mampu menghindar
Serupa sebuah persimpangan
Harus kulalui, bukan untuk disesali