Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 Januari 2012

Tiba-tiba Suara di Seberang Sana berkata, "Halo, Anak Ibu Kecelakaan...!!!"

Mentari pagi tersenyum riang menemani angin yang lumayan kencang di Hari Jumat 27 Januari 2012. Aku yang waktu itu berada di kantor pos kampus untuk mengirim beberapa hutang bukuku yang belum terkirim, mendapat informasi dari temanku yang juga berada di kantor pos waktu itu, bahwa telah terjadi kecelakaan maut yang menimpa seorang gadis belia, berumur 19 tahun. Cewek yang semalam baru saja merayakan ulang tahunnya, dan pagi itu ia menyiapkan kue tart untuk dibawa ke kantornya, kini telah tiada. Tragis. Sangat tragis, karena kepalanya terlindas ban belakang dari bis itu. Bis yang tak melaju kencang, karena baru saja menaikkan para penumpang.

Motor yang oleng karena tersalip oleh bis kota itu akhirnya jatuh. BRAKKK!!! Motor dan dirinya terpisah. Badannya jatuh ke arah jalan raya, sehingga ia masuk ke kolong bis itu. Kue tart pun berceceran. Cukup sekian usia gadis mungil berusia belasan tahun itu. Aku cukup sedih. Apalagi saat tersiar kabar bahwa matanya ternyata hilang satu.

Berbarengan dengan kejadian itu, tetangga sebelah rumahku berteriak histeris saat ia menerima telepon. Suara di telepon itu mengabarkan bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. Tetanggaku menangis sambil tak henti-hentinya berteriak memanggil nama anaknya. Suaminya yang tengah mandi pun terkejut demi mendengar jeritan isterinya memanggil nama anak perempuan satu-satunya itu. Hingga tak disadarinya, ia berlari ke ruang tengah masih dalam kondisi telanjang bulat! Tak ada yang menertawakannya saat itu. Yang ada hanya kepanikan yang luar biasa mencekam. 

Saatnya berbagi tugas. Salah satu kakaknya, disuruh mencari ke rumah sakit yang disebutkan, kemudian kakak yang lainnya meneleponnya. Hape Reni tidak aktif, karena Reni sedang ujian di kampusnya. Semakin saja menambah kalut dan kacau pikiran kedua orang tuanya. Saudara lainnya pergi ke kampusnya. Alhamdulillah...... Reni ternyata sehat-sehat saja. Ia sedang tertawa-tawa dengan teman-temannya sambil membahas ujian yang baru saja usai.

Senyum kelegaan merebak di hati Ibu Iis dan suaminya. Saat Reni menginjakkan kakinya di teras rumah, ibunya menyambut dan memeluknya. Hangat penuh haru. Siapa yang tak panik? Sementara ada kabar terjadi kecelakaan di jalan raya, tiba-tiba suara di seberang sana berkata, "Halo, anak ibu kecelakaan...!!! Sekarang dia sudah ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Sudah ada dua buah alat yang ditempelkan di kepala anak ibu. Sekarang kita butuh satu lagi alat tersebut, dan ibu harus menyerahkan uangnya segera....!"
"Anak saya, Reni, pak..."
"Iya, dia memang bernama Reni..."

***

Pengalaman yang cukup menggemparkan pada hari-hari kemarin. Masih bagus, si penerima telepon itu tidak menderita penyakit jantung. Penipuan kini telah merambah ke berbagai lini. Berbagai cara ditempuh. Sebagaimana korupsi yang tengah merajalela di negeri ini. Sepatutnya kita tetap waspada dan jangan lengah barang sedetik pun. Biarkan detik-detik mengambil jatah usia kita, karena memang demikianlah kodrat dari Sang Waktu bagi kita, tetapi tidak untuk menghilangkan kewaspadaan kita. Di mana pun kita berada, dan semoga Tuhan selalu menyertai langkah-langkah kita. Amin

Jumat, 27 Januari 2012

Talenta yang ( Sengaja ) Dikuburkan

Apa jadinya jika seseorang dengan sengaja menguburkan talenta yang sudah dengan cantiknya diberikan oleh Tuhan Sang Pemberi bagi umatNya? Ia tak ubahnya bagai batu yang bisanya hanya diam. Lebih bagus diamnya batu, karena ia sudah ditakdirkan menjadi batu. Ia terasa lebih mulia daripada insan yang dengan sengaja menguburkan talentanya.

Menguburkan talenta sama artinya dengan tidak mau berbagi dan tidak ikut andil dalam sebuah kebersamaan. Banyak faktor penyebabnya mengapa seseorang sengaja menggali tanah dan menguburkan kemampuan yang dimilikinya. Bisa jadi, karena dia terlalu kecewa. Terlalu mendendam dengan keadaan, atau terlalu egois agar orang lain mau merasakan apa yang dirasakannya; kekecewaannya. Memperbesar kekecewaan yang dirasakan, akan mempermalukan diri sendiri dan secara berangsur, akhirnya akan mencelakai dirinya pula.

Mari kita persempit lagi konteksnya. Di saat orang satu unit kerja unjuk kemampuan untuk berpartisipasi dalam acara kekeluargaan di tempat kerja, dalam bidang olah raga dan musik, ia tidak mau ikut menyumbangkan kemampuannya. Sehingga orang-orang yang mengenalnya bahkan mengetahui bahwa ia mampu, akan mempertanyakan keberadaannya. Nah, dari sanalah sebenarnya ia telah mempermalukan dirinya sendiri, tanpa disadarinya. Tanpa perlu teman-temannya menjelaskannya, ia sudah membuka tabirnya sendiri. Tabir yang sesungguhnya telah diperlihatkannya. Sebuah sejarah 'kelam' tentang dirinya, telah dibuatnya.

Memang, masing-masing orang memiliki caranya sendiri di dalam menghadapi gejolak rasa yang menerpanya. Kecewa dan marah tidak dilarang, selama tidak merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Tetap memilih bangga dengan kekecewaan dan kemarahannya, atau memilih move on dari perasaan yang merugikan diri sendiri, karena biasanya benih-benih itu akan muncul menjadi perasaan dendam yang berakar dan berkepanjangan. Tentunya, masing-masing memiliki resikonya.

Jika telah terjerembab dengan suasana penuh dendam seperti ini, maka untuk memulai kembali membuat sejarah cerah yang baru akan terasa sulit. Langkah akan semakin sempit dan berat, meski ia berpijak pada luasnya bumi dan luasnya cakrawala biru yang memberinya oksigen utuh penuh yang melegakan nafas hidup. Bertindaklah smart. Lebih bijak untuk tidak terjebak pada perasaan-perasaan yang tidak perlu. Tentu akan membuat Tuhan tetap menjaga senyum manisNya bagi kita, sehingga langkah apa pun yang kita tempuh akan terasa mudah, sekalipun berat. Sebab Tuhan menitipkan senyum dan hukumNya lewat alam dan orang-orang di sekitar kita.

Kamis, 26 Januari 2012

If You Were Mine : a novel by Clara Canceriana | Review




Membaca novel If You Were Mine, karya Clara Canceriana yang seorang blogger juga, bisa mengaduk emosi. Kadang sedih dan terharu, kadang timbul perasaan sebel pada satu tokohnya. 

Gaya bahasanya halus dan mudah dicerna sehingga meskipun banyak istilah tentang fashion yang bagiku sungguh-sungguh baru, tetapi tetap bisa aku mengerti dengan baik.

Adalah seorang Jessica yang menyukai Ken. Ken merupakan adik dari Keegan yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Salah satu amanat yang harus dilakukan oleh Ken adalah menjaga Jessica, salah satunya dengan mengantar dan menjemput Jessica ke tempat kerjanya. Dari sanalah, benih-benih sayang dan cinta timbul di hati Jessica, sementara Ken hanya menganggap kakak terhadap Jessica. Di tengah-tengah gejolak rasa yang dimiliki oleh Jessica, muncul sosok Winda, teman Jessica yang juga menyukai Ken. Bedanya dengan Jessica, Winda ini teramat agresif dalam mengungkapkan perasaannya terhadap Ken.

Nah, konflik dari cerita yang disuguhkan oleh seorang Clara sungguh menggemaskan. Bagaimana Jessica menghadapi segenap perasaannya Ken dengan melihat perlakuan Winda kepada Ken. Bagaimana Jessica harus mandiri sekaligus terluka setelah Ken lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Winda.

Mmmh... Pokoknya, menurutku novel ini recommended buat dimiliki... :))

*** 

Informasi buku

Judul : If You Were Mine : selalu untuk selamanya
Penulis : Clara Canceriana
Penerbit : Gagas Media
Edisi : Cetakan 1, 2011
Deskripsi fisik : vi, 286p.; 19 Cm

Selasa, 24 Januari 2012

Perih : Pengen Nangis, Pengen Nonjok, Pengen Marah

Entah terbuat dari apa hati manusia yang satu itu. Jika dulu, aku mengenalnya sebagai teman dekat. Sejarah tak bisa ditutupi. Tak bisa dipungkiri, meski aku hapus berulang-ulang. Selama sembilan bulan (kayak mengandung aja ya), aku mencoba menanam cinta dan kesetiaan buatnya. Tapi itu dulu. Dulu banget. Namun apa lacur, jika Tuhan akhirnya tidak memberikan sedikit ruang lagi buat dia, bahkan di sudut hatiku yang paling pojok sekali pun. Aku sudah cukup lega bisa lepas darinya. I think, I just have good feeling for that time.

Satu kisah yang kudengar amat miris dan melukai hatiku sebagai seorang wanita. Kukira, baik wanita atau pria yang mendengarnya; siapa pun dia, pastilah memiliki satu pemikiran denganku. Sejauh-jauhnya kami, tetapi tetap saja ada informasi mengalir ke telingaku yang sejujurnya aku tak ingin mendengarnya.

Dua anak telah dimilikinya. Suatu saat, teman-teman sekantornya ngebecandain bahwa isterinya akan hamil lagi anak yang ketiga. Tetapi, dia dengan semangatnya bilang : "Amit-amit!"
Aku juga ga ngerti, kenapa temen-temennya ngeledekin seperti itu. Mungkin karena sikapnya yang bener-bener ga mau punya anak lagi, jadinya semakin diledekin. Dia ga mau punya anak lagi, karena dia udah ada rencana sendiri. Jadi, jika anaknya lahir ketiga, maka rencana yang sudah dia bangun akan hancur berantakan.

Dan Tuhan ternyata memberikan kenyataan bahwa isterinya harus hamil lagi. Dua bulan sudah usia kandungannya, dan setelah diperiksa dokter, ternyata tidak ada denyut jantung. Setelah diberitahu bahwa ada sesuatu yang terjadi pada bayinya, dia malah dengan santai berkata, "Ah, biarin aja...."
Aku terbengong-bengong mendengarnya. Satu nyawa hendak melayang, dan nyawa itu diam di rahim isterinya. Tetapi dia dengan enteng bilang BIARIN aja.. Hadeeehhhhh...

Tuhan akhirnya mengambil kembali janin yang ditanam di rahim isterinya. Isterinya keguguran dan terjadi perdarahan. Sekilas, Tuhan sepertinya telah mengabulkan doanya untuk tidak memiliki anak lagi. Tetapi, perlakuannya terhadap isterinya, sungguh telah membuatku terluka dan geram. Setelah kejadian itu, temen-temen sekantornya menyarankan agar dia cepet pulang untuk membawa isterinya ke dokter untuk dikuret. Eh, dia ga mau balik juga. Dia berencana akan membawa isterinya ke dokter besok harinya. Wuiiihhh!!! Manusia keji kali ya, dia... Padahal uang pasti dia punya, karena dia bukan seorang pengangguran. Heran. Seribu bahkan satu miliar keherananku memenuhi benak dan jiwaku. Alhamdulillah, dia kemudian tidak dijadikanNya teman bagi keseluruhan hidupku. Aku sungguh bersyukur.

Seandainya aku kenal dengan isterinya, dan aku dekat dengannya. Pastilah aku akan menguatkan, menghibur, dan memberi sedikit pencerahan buatnya. Aku beneran perih. Jika aku ada di posisinya, aku mendingan kabur sekalian. Aku akan bawa anak-anakku bersamaku; sebelum dia berjanji akan mengubah sikapnya. Setidaknya kepelitan dan ketidak peduliannya bisa diubah. Sedikit saja. Meski aku sadar, bahwa tak seorang pun bisa mengubah orang lain, selain orang itu sendiri yang mau mengubahkannya.

Beneran kemarin itu perasaanku sedang perih seperih-perihnya. Antara pengen nangis, pengen nonjok, pengen marah, meski aku ga tahu, ke arah mana aku melampiaskan semuanya, selain pada blogku tercinta ini. Di sinilah muara dari jiwaku berada.

*Aku menulis hal ini, semoga dapat menjadi contoh. Bukan tujuanku untuk menjelekkan seseorang, tetapi ingin mengingatkan kepada diriku, bahwa kita hendaknya menerima apa pun sebagai anugerah bagi kehidupan kita.

Selasa, 17 Januari 2012

Bisik Ranting Kering

Keluh, sebuah keluh tanpa akhir
Mengancam lelembut dan isi jagat raya ini
Perih, mengiris jiwa menjadi lelayu abadi
Tak ada matahari lembut suam kuku
Tetapi keras menghentak dedaunan

Bisik ranting kering
Membuatku berpaling muka dan terluka
Bisik ranting kering
Menyemai masa penuh kegelapan
Penuh tikus-tikus hitam menyeringai; menggerogoti lumbung padi milik siapa pun

Tersentak pilu, bila aku mendengar patahan-patahan ranting itu
Bisik ranting kering sang pembawa sasmita!

Senin, 16 Januari 2012

Pengiriman Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan

Dear temen-temenku yang memperoleh buku Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan, mohon maaf untuk keterlambatan pengiriman buku KCEPDT. Karena sesuatu dan lain hal, baru tadi pagi saya mengirimkannya. Itu pun masih ada dua yang belum terkirimkan, karena aku masih harus memesannya. Kebetulan, stok buku di aku udah habis :D

Mohon kesabarannya untuk Mas Iskaruji dan Dee. Buku kalian masih dalam proses pemesanan. Jadi sampai hari ini bukunya belum bisa aku kirimkan.  Maafkan daku ya.. ehehehe..

Terima kasih atas pengertian dan kesabarannya.

Kamis, 12 Januari 2012

Dear Mama #1


Ehm... Berbarengan dengan diterbitkannya buku pertamaku Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan, aku mencoba juga mengirimkan tulisanku ke salah satu project dari nulisbuku(dot)com yang dikoordinir oleh Mba Lala Purwono dan Mba Meity Iskandar.

Tulisan yang berbentuk surat ini kemudian dikumpulkan, dan kebetulan tulisan surat cinta kepada ibuku ini ada di buku Dear Mama Jilid 1 dari 10 jilid. Senangnya... ehehehe...

Buku Dear Mama ini merupakan kumpulan surat cinta yang ditujukan pada ibu kita. Salah satu temen blog kita, Inge, juga mejeng di Dear Mama Jilid 10, bersatu dengan tulisan sang koordinator : Mba Lala Purwono dan Mba Meity Iskandar.

Jika teman-teman ada yang berminat dengan buku ini, bisa hubungi nulisbuku(dot)com dengan harga : Rp.40.000,- belum termasuk ongos kirim.


*Ungkapkanlah cintamu lewat huruf-huruf yang kau rangkai dengan sepenuh hati :)

Selasa, 10 Januari 2012

Kabar dari Give Away KCEPDT | Kisah CInta Embun Pagi dan Tuhan

Temen-temenku terkasih, khususnya bagi yang ikut acara kecilku. Aku tak bisa mengucap satu patah kata pun, selain kata terima kasih. Dari jumlah peserta yang ada,   bisa dilihat DI SINI, aku bisa melihat animo dari temen-temenku di dunia maya ini. Dari sana pula, aku bisa memprediksi minat dari buku yang aku buat.

Aha, mungkin baru ini kali ya, nemu acara give away kaya gini...hihihi...ga papa.. :D

Tadinya, aku akan memperpanjang kembali masa penutupannya (perpanjangan hingga satu minggu), yang jatuh pada hari kemarin, Senin 9 Januari 2012. Tetapi niat itu aku urungkan, karena bagiku, jumlah ini sudah mempunyai nilai tersendiri yang paling berharga. Inilah, asli dari niat. Inilah murni dari temen-temen, mengapa ingin mengikuti acara kecilku ini. Dan, inilah persahabatan, karena temen-temen sudah berkenan meluangkan waktunya untuk sekadar mengikuti acara yang boleh aku bilang sangat kecil. Temen-temen sudah berkenan menuliskan resolusinya dan berkenan untuk dibaca bahkan dibagikan kepada temen-temen blogger lainnya.

Untuk itu, mari kita saling mendoakan resolusi dari temen-temen peserta give awayku ini. Membiarkan resolusi-resolusi yang sudah berujud doa itu terbang mengepakkan dirinya ke langit biru, ke haribaanNya. Resolusi yang mulia dan tulus dari temen-temenku, semoga dapat terwujud. Resolusi yang serius dan tidak egois; artinya, resolusi yang terciptakan diharapkan bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri saja, namun sungguh sanggup menebar kebaikan bagi orang-orang terdekat yang kita cintai, juga bagi sesama kita. Terlebih bagi alam lingkungan di mana kita tinggal.

Sebagai wujud keikutsertaan temen-temen terkasih yang sekali lagi berkenan meluangkan waktu berharganya untuk menuliskan resolusinya untukku dan bagi orang lain, sebagai rasa kasih aku kepada temen-temen yang sudah dengan ikhlas mengikuti acaraku ini, sebagai wujud keindahan pada awal tahun ini, maka mohonku, ijinkanlah keputusanku ini; bahwa seluruh peserta give awayku, masing-masing akan mendapatkan satu buah buku karyaku sendiri, yang aku publish secara self publishing melalui nulisbuku.com. Sebuah karya yang sangat sederhana dan kecil, namun semoga dapat memberi makna bagi para pembacanya. Memberi efek teduh, penuh syukur, penuh kesejukan dan cinta seperti embun pagi. Sebuah karya yang sungguh keluar dari hati.

Selanjutnya, aku mohon kesediaan dari temen-temenku terkasih untuk mengirimkan nama, nomor telepon, dan alamatnya ke alamat emailku : novelty7278@yahoo.co.id untuk pengiriman bukunya.

Mohon maaf, jika ada salah-salah kata. Mohon maaf, karena pengumuman pemenang dan jumlah pemenangnya tidak sesuai lagi dengan ketentuan  pertama kali. Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati temen-temen. Sampai jumpa lagi pada acara give awayku selanjutnya....!  :D
Salam, dan sukses selalu bagi kita semua. Amin... :) 

Jumat, 06 Januari 2012

Saat Seseorang Tak Mau Diganggu

Aku terkadang merasa bersalah - kadang aja lho ya - sama orang yang beneran susah diajak ngobrol; bahkan untuk sekadar membaca sebaris doang isi dari SMS atau BBM.
Merasa bersalahnya bahwa aku ternyata sudah cukup mengganggu. Padahal, cuma SMS atau BBM doang gitu. Aku ga ketemu sama orang itu. Just say hello atau nanyain kabar.

Kupikir, apa yang aku lakukan ini sebagai bentuk perhatian dari aku. Etapi malah dianggap mengganggu. Hufftt..
Padahalnya lagi, aku tuh ga pernah ngajak-ngajakin ke mana-mana, apalagi ke tempat dugem ato pesta pora yang memabukkan, yang cukup menguras waktu dan tenaga, juga isi dompetnya. Alhamdulillah, sampai saat ini aku blom tau tempat-tempat semacam diskotik hihihi... Ini hanya ungkapan saja.

Mmmhh... Mungkin, seperti itulah style seseorang jika sedang menghadapi masalah. Katanya, ia ingin mengurai satu persatu masalah yang sedang dihadapinya. Jadi, mohon dimaklumi dan dipahami, karena ingin konsentrasi dan fokus sama berbagai macam permasalahannya yang ga diceritain ke aku.

Fine!
Ya udah, mending aku ngobrol aja sama blogspot. Menuangkan segala sesuatu yang tengah menghinggapi pikiranku. Emang, yang punya masalah cuma dia doang ya?
Ya, tapi aku juga tetap menghargai bagaimana cara dia menghadapi permasalahannya. Emang seharusnya seperti itu; menghargainya, bukan mengganggunya dengan bentuk sekecil apa pun... :D

Buat temenku... Baik-baik ya... Syukur-syukur kalo kamu baca postinganku. Makanya nulis, nulis, nulis... Karena, seperti yang pernah aku dengar, bahwa MENULIS ITU MENYEMBUHKAN....

Kamis, 05 Januari 2012

Common, Beib!

Hei, you...!
Tolong tunjukkan padaku, satu keping logam mulia yang paling mulia dari cintamu
Tolong tunjukkan padaku, satu saja cerita tulus, indah, dan penuh perjuangan di sepanjang waktuku ini
Tolong tunjukkan padaku, satu lengkung senyum termanis di pagi hari hingga terbenamnya mentari

Common Beib...
Aku merindukanmu bukan untuk mencuri hartamu
Aku mencintaimu bukan untuk mengeruk kekayaanmu
Aku menyayangimu bukan untuk kau puja puji 
Sungguh, aku tak sedang menjilatmu!

Aku, hanya ingin menuliskan tentang keindahanmu saja
Aku, hanya ingin menjadi saksi bahwa kau begitu menyimpan pesona yang teramat sangat
Aku, hanya ingin menikmati sepoi-sepoi angin di bibir pantaimu yang paling laut
Sekali lagi, aku hanya ingin menuliskan tentang kebesaran namamu, wahai Indonesia...!

Common Beib...
Jangan kau musnahkan orang-orang yang telah mempermalukanmu
Jangan kau lukai orang-orang yang telah membuatmu sangat terluka dengan berbagai kejadian yang pernah tergores
Biarkan mereka menemui ajalnya sendiri
Tersenyumlah kau hanya untukku dan bagi dunia yang telah tulus mencintaimu; sebagai salah satu bentuk penghiburanmu untuk sekian banyak penderitaanmu


* I LOVE YOU MUCH, BEIB!

Rabu, 04 Januari 2012

Indonesiaku, Negeri Sandal Japit?

Duh, Gusti...
Ada apa lagi dengan Indonesiaku?
Belum kelar masalah lalu, sudah lahir kembali masalah baru
Hanya karena sepasang sandal milik anggota polri yang rahib
Belum lagi masalah kecil lainnya yang dibuat menjadi besar!

Duh, Gusti....
Mohon ijinkan aku untuk selalu melihat indah dan eloknya Indonesiaku
Meski semakin hari, kulihat Indonesiaku semakin renta, compang-camping seolah tanpa makna
Hanya bergulir sedikit saja senyum, kemudian air mata datang kian deras

Duh, Gustiku...
Aku ingin tetap mencintai Indonesiaku apa pun, dan bagaimanapun bentuknya
Aku ingin senantiasa bernafas di dalam semestanya
Melanjutkan karya-karyaku yang masih tersisa...

Dan, di atas semuanya, semoga Engkau berkenan

Selasa, 03 Januari 2012

Daftar Peserta Give Away Sederhana di Akhir Tahun

Terima kasih dengan tulus dan rendah hati aku ucapkan buat temen-temen yang sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti acara sederhanaku ini, memeriahkan dengan tulus penuh dukungan dan persahabatan. Menuliskan sesuatu yang bermanfaat bagi perkembangan diri di tahun yang baru beberapa hari kita hirup udaranya, 2012.

Nama para pesertanya adalah :

1. Mas Aryadevi, dengan judul : Cinta Embun dan Tuhan
2. Mas Iskaruji, dengan judul : Kisah Cinta Embun Pagi dan Sang Pencipta
3. Dee, dengan judul : Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan (KCEPDT) | Inspirasi Cinta Selaksa Makna
4. Nilla Gustian, dengan judul : Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan
5. Abi Sabila, dengan judul : Ini Resolusiku, Mana Resolusimu? 
6.  Mba Ketty Husnia, dengan judul : Kisah Cinta Unik - Embun dan Tuhan
7. Puteri Amirillis, dengan judul : Resolusi yang Memacu Semangat
8. Yunda Hamasah, dengan judul : Embun, Berbagilah Selalu