Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 31 Desember 2011

Terima Kasih Banyak 2011

Subuh paling akhir di tahun dua ribu sebelas
Pagi paling akhir di tahun dua ribu sebelas
Siang paling akhir di tahun dua ribu sebelas
Sore paling akhir di tahun dua ribu sebelas
Senja paling akhir di tahun dua ribu sebelas
Malam paling akhir di tahun dua ribu sebelas

Beruntungnya aku, dapat bercengkerama dengan saat-saat paling akhir pada subuh, pagi, siang, sore, senja, dan malam
Beruntungnya aku, dapat menghirup udara pada saat-saat itu dengan penuh syukur
Beruntungnya aku, dapat meresapkan saat-saat itu diselingi dengan doa-doa yang membumbung tinggi ke atas awanNya

Tak terasa, bulir air mataku mengalir perlahan
Menghadirkan kehangatan sekaligus semacam sebuah perpisahan?
Entah perpisahan apakah ini?
Bolehkah aku rayakan sebentuk perpisahan ini dengan semarakku?
Aku ingin merayakannya dengan cara berbeda yang sederhana

Tak ada yang sanggup kukatakan lagi
Sesuatu yang meletup-letup di dadaku seakan ingin meloncat dari segenap rongga-rongganya jiwa
Dua kata penghantar kebahagiaan dan pembelajaran dari sang waktu yang terkemas oleh bilangan : dua ribu sebelas

Terima kasih atas cintamu
Terima kasih atas air mata yang bergulir tanpa sia-sia
Segenap jerih payah dan doaku telah kau ukir indah di dalam hari-hari yang kau kemas dengan cantik; secantik-cantiknya
Terima kasih atas kebersamaanmu yang sebentar akan berlalu
Menemaniku dengan segenap kasih
Menungguiku untuk pencapaian banyak hal dari keinginanku dengan sabar

Kutitipkan jejak-jejakku dalam naungan semestamu
Inilah, postinganku paling akhir di tahun dua ribu sebelas
Aku kan selalu merindukanmu
Kan kutengok kelak; sekali waktu dalam balutan bilangan yang baru : dua ribu dua belas; jika nafas masih bersemayam di jiwa dan tubuhku


Mengucapkan
SELAMAT TAHUN BARU 2012
Semoga kehidupan yang lebih baik akan selalu bersama kita semua. Sukses pula dalam segala hal. Amin

Minggu, 25 Desember 2011

Selamat Natal 2011

Pagi merebak penuh hikmat saat ini
Langit mulai biru; tidak gelap seperti saat lima belas menit yang lalu
Hujan gerimis kecil mengawali biru pagi
Syahdu menyiram bumi dengan santun dan penuh kasih

Masih diiringi pagi ini berikut seluruh fiturnya, aku ingin mengucapkan :

SELAMAT NATAL

Bagi sahabat-sahabatku yang merayakannya. Semoga keindahan sejati selalu dan selamanya menjadi milik kita; bersyukur dengan segala yang ada, dan dengan rendah hati menikmatinya hanya untuk hal-hal terbaik saja. Amin...

Kamis, 22 Desember 2011

Give Away Sederhana di Akhir Tahun



Sahabatku terkasih, 

Ehm... Sesuai janjiku dan aku ingin memenuhinya, bahwa aku akan mengadakan acara kecil-kecilan sehubungan dengan terbitnya KISAH CINTA EMBUN PAGI DAN TUHAN (KCEPDT) yang merupakan buku pertamaku, maka ijinkanlah aku untuk mengumumkan bagaimana cara mendapatkan buku pertamaku ini. Akan ada 5 orang yang memperolehnya.

Oke, kalo ga ada pertanyaan *emangnya udah ngasih kesempatan buat mau nanya apa? :D* langsung aja ya :

Aku ingin temen-temen menuliskan di blognya masing-masing tentang semacam renungan di tahun 2011 dan resolusi atau harapan di tahun 2012, juga jangan ketinggalan alasan mengapa ingin memperoleh buku pertamaku. Panjang tulisan tidak dibatasi, tapi maksimal 3 halaman A4 :D (ditulis dulu di word kali ya hehe).


Udah jelas kan? Kalo belum jelas, angkat tangannya ya, tapi yang kanan aja, jangan dua-duanya :D

Kalo ada yang nanya kriteria, maka kriterianya adalah tulisan yang paling menginspirasi untuk menghadapi hari-hari mendatang dengan penuh harapan.
Kalo tentang alasan ingin memperoleh buku, tolong tuliskan dengan sejujur-jujurnya. Ga ada kriteria lain. Mau berisi kritikan juga boleh. Tenang, dengan tangan terbuka aku akan terima itu :)
Di postingan yang temen-temen tulis, temen-temen boleh menyertakan gambar cover buku pertamaku. Gambar bisa dikopi dari blog ini :D
Oya, nulisnya jangan pake bahasa 4l4y l3b4y yaaa... Cukup menggunakan bahasa Indonesia, bahasa tercinta kita.

Jika temen-temen udah selesai menuliskan artikelnya, mohon meletakkan link postingan ini setelah akhir paragraf, daftarkan segera link tulisanmu di kotak komentar pada postingan ini.
Tulisan dimulai dari hari ini, tanggal 22 Desember 2011, dan paling lambat tanggal 9 Januari 2012 jam 23.59.
Pengumuman pemenang akan diposting di blog ini tanggal 16 Januari 2012.

Baik. Selamat menulis ya. Partisipasi dari temen-temen sungguh aku nantikan :)
Jika sampai sejauh ini masih ada yang belum jelas, mohon ditanyakan di kotak komentar postingan ini. Terima kasih :)

Selamat Hari Ibu, 
Untuk wanita-wanita Indonesia yang berhati mulia, bijak, penuh senyum, tabah, sabar, penuh kasih, tidak bergunjing, dan selalu berbakti sepenuh hati tanpa mengeluh bagi keluarganya. 
Dalam tatapan teduh dan senyum tulusmu, tersingkap tabir kekuatan dan akhlak bangsa ini.

Kamis, 15 Desember 2011

My First Book : "TAHUN INI TERBIT, ATAU TIDAK SAMA SEKALI!" | Behind the Scene of Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan



Kalimat sederhana yang menjadi kalimat sakti bagiku itu kian terngiang di dalam sanubariku. "Terbit tahun ini, atau tidak sama sekali!" tak berhenti menggema di antara proses penyusunan puisi-puisiku menjadi sebuah buku. Tujuh kata saja, tetapi bisa memendarkan semangatku hingga ke seluruh elemen tubuhku, dan berhasil menguapkan rasa rendah diriku; tepatnya rasa tidak percaya diriku, juga segala bentuk keraguanku.

Aku cari huruf demi huruf agar terangkaikan menjadi sebuah kata yang sederhana. Kunikahkan mereka menjadi semacam alunan melodi yang lugas tapi lembut, mendayu-dayu namun tidaklah cengeng, penuh makna dan cinta. Sesuatu yang indah. Itulah suasana yang ingin aku hadirkan di sana, selain makna dan kenyamanan yang ingin aku tuangkan. Akhirnya, aku pun tenggelam di dalam suasana itu. Mempertemukan kata-kata yang menjadi rangkaian kalimat. Di sanalah aku bertepi, bahkan tinggal dengan segenap jiwaku menjadi nyawa bagi setiap rangkaian kata-katanya. Setidaknya itulah yang sangat aku harapkan. Inilah aku dan puisi-puisi yang tersurat dan tersirat lewat jemariku. Maukah kau menyambangiku untuk meresapinya?

Ya, inilah kisah dari proses pencarian huruf yang berakhir dengan kata yang berpadu menjadi kalimat-kalimat sederhana, yang semoga dapat memberikan sesuatu yang berharga bagi para pembacanya, dan dari pernikahan kata-kata itu, lahirlah buku pertamaku : Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan yang memuat sekitar 70 judul puisi (puisi ada yang diambil dari blog juga), satu judul di antaranya memuat puisi-puisiku yang berbentuk quote. Ada sekitar 47 quotes yang mejeng di buku pertamaku itu.

Dalam proses penyusunan buku ini, terus terang ada semacam rasa ragu dan rendah diri – bukan rendah hati lho :D
Seperti yang sudah aku tulis di atas, bahwa rasa ragu dan rendah diri (baca : tidak percaya diri – red.) itu tiba-tiba menyerangku di tengah proses penyusunannya. Bagaimana tidak? Puisi-puisiku sungguh sangat sederhana. Layakkah jika dia disebut puisi? Yang lantas dijadikan sebuah buku? Banyak teman-teman dekatku bilang layak. Tetapi, pas di tengah perjuanganku, muncul lagi perasaan itu, hingga orang yang mencoba mengerti kegundahanku dan mengapa aku menjadi gundah ini berkata, “Saya usulkan; terbit tahun ini, atau tidak sama sekali!”

Mulai dari sinilah, adrenalinku untuk segera menyelesaikan penyusunan bukuku terpacu. Terima kasih... Mungkin, tanpa kalimat yang kau ucapkan itu, buku pertamaku ga akan pernah lahir sampai kapan pun. Meski ia lahir di penghujung tahun ini, tapi itulah efek dari kalimat yang terngiang terus di telingaku.

Jika teman-teman ingin mengetahui siapa yang memompa adrenalinku, dialah Mas Teguh, seorang dari Semarang. Dia instrukturku sewaktu aku berkelana mencari ilmu di Semarang, beberapa tahun silam, selain Mas FA. Wiranto sang juri yang telah berkenan membantuku di acara MTMers’ beberapa waktu lalu. Masih ingat kan?

Banyak profil orang Semarang yang aku kenal sungguh membuatku bangga, yang sampai sekarang hubungan silaturahim itu tak pernah terputus. Mereka, seolah sudah menjadi saudara-sarudaraku sendiri. Tak ada jarak, tak ada sungkan. Meski, tentu saja aku tetap menjaga etika dan tata krama (karena aku lebih muda dari mereka semua). Deket, tapi tidak kurang ajar. Demikianlah kira-kira hubungankku dengan orang-orang yang telah sekian lama ‘merawatku’ di kota yang belum pernah aku jelajahi sebelumnya ini.

Terima kasih juga untuk siapapun yang terlibat dalam terlahirnya buku pertamaku ini; menguatkanku mulai dari embrio hingga lahirnya. Dengan rendah hati dan penuh ketulusan, buku ini aku persembahkan untukmu, untuk kalian, dan untuk siapapun yang menghargai cinta dan kehidupan. Dan sebagai bentuk rasa syukurku, aku berencana mengadakan give away yang hadiahnya adalah buku pertamaku ini. Akan ada 5 orang yang akan memperoleh buku Kisah Cinta Embun Pagi dan Tuhan. Bagi yang berminat, tunggu aja ya, pengumumannya... :D

Karya-karyaku di buku ini adalah hasil dari inspirasi yang tak pernah lepas dari Embun Pagiku dan Sang Penciptanya. Sebab, dialah rahimnya inspirasi bagiku. Kumpulan puisi yang sudah berbentuk buku ini hanyalah usahaku untuk merealisasikan keinginanku. Jika ada yang berminat memilikinya, itulah efek dari segala upayaku selama ini. Itulah apresiasi bagiku. Sungguh terima kasih aku ucapkan.

Buku ini berisi tentang cinta yang menghubungkan antara manusia dengan alam, manusia dengan sesama, manusia dengan negaranya, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan cinta itu sendiri. Bahwa kebanyakan, manusia selalu mengkambinghitamkan cinta sebagai salah satu bentuk dari keterpurukannya sebagai manusia.
Nah, bagaimana kisahnya? Puisi-puisi ini menuturkannya untuk Anda sekalian. Semoga berkenan.

Informasi bagi yang berminat :
1. Buku hanya bisa diperoleh di toko online, yakni nulisbuku.com
2. Bisa memesannya ke nulisbuku.com  atau lewat inbox akun FB-ku : Adriana ‘Windflowers’ Diana, atau lewat akun twitterku : @adrianawardani, atau lewat email novelty7278@yahoo.co.id
3. Harga Rp.35.000,- (belum termasuk ongkos kirim)

Baik, itulah sekelumit kisah dibalik penyusunan buku pertamaku, sedikit review tentang buku pertamaku, dan rencana tentang give away yang berhadiah buku pertamaku. Semoga ini semua dapat memberi inspirasi bagi teman-teman sekalian. Semoga buku ini boleh menjadi cikal bakal terbitnya buku keduaku dan seterusnya, yang membawa kontribusi untuk banyak pihak, memberi makna bagi kita semua. Amin.

Senin, 12 Desember 2011

Kumpulan Tulisannya Nuel



Di bulan Desember ini, Blog Immanuel's Notes juga merayakan 2nd anniversary yang jatuh pada tanggal 4 Desember 2011. Di dalam perayaannya, dia juga mengadakan give away tentang keberuntungan. Aku pun mengikuti acara give away itu. Sayang, aku ga dapet hadiahnya... ehehehe...  Tapi, aku seneng bisa berpartisipasi di acaranya Nuel :)

Dengan kebijaksanaan dan kerendahan hati yang dimiliki oleh seorang Nuel, sang admin Immanuel's Notes, maka ia pun berniat membukukan semua tulisan para peserta yang ikut memeriahkan perayaan ulang tahun blognya itu. Wah, tentu saja aku seneng. Karena nanti, tulisan sederhanaku tentang sebuah keberuntungan bagiku, akan mejeng di buku itu. Buatku, ini merupakan penghargaan dari Nuel untuk tulisanku. Aku rela serela-relanya jika tulisanku diambil Nuel buat dibukuin... :D
Makasih banyak ya Nuel, untuk kumpulan tulisan itu, dan juga untuk awardnya buatku.

Meskipun terlambat, aku pengen ngucapin buat Blog Immanuel's Notes; Happy 2nd Anniversary ya.... Semoga dengan kehadiranmu, ranah blogsphere semakin ceria dengan gaya penulisan dan cerita-cerita seru yang kamu tuangkan di blogmu. 

Viva Immanuel'sNotes!

Sabtu, 10 Desember 2011

Tali Asih dan Penghargaan dari Iskaruji dot com



Berdiri di atas podium. Setengah berbisik. Test microfon... “Aku kangen kamu... Aku kangen kamu...” Halah... Bukannya kalo test microfon itu biasanya pake kata-kata “Test 1,2,3... Test 1,2,3...”
Ah, itu mah udah biasa banget! Aku nyari yang ga biasanya. Karena aku lagi kangen tingkat tinggi sama seseorang sampai-sampai dia berhasil membuatku demam dan ga masuk kantor. Persis seperti anak kecil yang lagi kangen *SIGH* *BLUSING*
Makanya, test microfonnya bunyinya jadi kayak gitu deh. Kangen aja sombong ya. Tampak norak? Mungkin iya. Tapi aku ga akan menjaga pencitraanku hanya gara-gara aku kangen dia, sang embun pagiku :D

Baik, daripada ngurusin kangen aku yang dimasukin ke microfon, yang mungkin pada akhirnya bisa bikin ada yang ngiri, *emang ada yang ngiri?* maka untuk bijaknya, mending aku mulai saja acara ini. Cukup segini aja selingannya.

Bahwa iskaruji dot com sebentar lagi mencapai usia 1 tahun. Nah, di acara peringatan 1st anniversary itu, Mas Iskandar Aruji, sang admin dari iskaruji dot com, mengadakan semacam perayaan di situsnya itu. Aku waktu itu ikutan nge-review situsnya. Dari review yang aku buat itu, ternyata aku mendapatkan  tali asih atau penghargaan khusus berupa iklan baris di situsnya, senilai Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah untuk masa pajang 3 bulan.
Jadi, nama link blogku yakni meworldwords, mejeng di slot, di bawah setiap postingannya iskaruji dot com.

Dapet anugerah ketiga ini, pastinya aku seneng banget. Bikin aku jadi senyum-senyum ga jelas. Tapi aku beneran senyum-senyum sendiri lho. Artinya, pas senyum-senyum ga jelas itu aku emang lagi beneran sendiri. Jadi ga keliatan sama orang laen kalo aku lagi senyum-senyum ga jelas. Just me and God who knows it :D

Kenapa aku bisa sampe senyum-senyum ga jelas? Pasti ada alesannya dong. Sssttt... Ini aku buka satu rahasiaku ya... Bahwa aku bisa sampe kaya gitu itu, ya disebabkan karena dari sekian banyaknya kontes yang pernah aku ikuti, aku jarang sekali menjadi pemenang. Sekarang, di perayaan 1st anniversary-nya Mas Iskandar, akhirnya aku berhasil meraih penghargaan ketiga, sodara-sodara. Kesian ya... Kesian ga? :D

Belum selesai pemberian dari iskarujidotcom. Ada satu lagi penghargaan khusus dari iskaruji dot com, yaitu The Best Writing Blog 2011. Dia memberiku penghargaan itu karena menurut hasil pengamatannya, aku bukan blog copas. Mending ga posting selama berbulan-bulan, daripada aku disuruh copas. Begitu, kira-kira komentarnya.

Wah, aku terharu sekalli dengan penilaian ini. Jujur lho, aku terharu. Terharu karena dia bisa melihat bahwa apa yang aku sampaikan di blog itu memang bukan hasil copas. Gimana mo dibilang copas, wong blogku itu bernuansa puisi, pengalaman hidup, dan kadang curhat :D

Tapi bukan itu pokok persoalan yang membuatku terharu. Bahwa aku bisa melihat dan merasakan kalo iskaruji dot com sungguh menghargai hasil pemikiranku yang aku tuang di blogku. Sesederhana apapun ulasan tentang suatu hal yang sedang hangat terjadi yang pernah aku tuangkan di blogku, sekecil apapun sesuatu yang aku share di blogsphere, dia bisa mengamati dan menerjemahkannya dengan baik.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini, ijinkanlah aku dengan segenap ketulusan dan kerendahan hatiku untuk mengucapkan terima kasih atas kesediaan Mas Iskaruji memberikan tali asih dan penghargaan khusus buatku. Bagiku, iskaruji dot com telah menjadi sahabat blogsphere yang terbaik, yang bisa memperhatikan hal-hal kecil, bahkan bisa dibilang remeh temeh yang ada di blog ini. Blog ini memang sederhana. Tagline-nya pun embun pagi, sebagai lambang dari kerendahan hati.

Happy 1st anniversary buat iskaruji dot com, yang jatuh pada tanggal 11 Desember 2011. Semoga berkat ke-eksisanmu, bisa menghadirkan sesuatu yang berharga bagi blogsphere, sesederhana matahari yang selalu berkenan terbit dan tenggelam sesuai dengan kodratnya. Semoga iskaruji dot com semakin indah, seindah langit pagi dan senja. Menorehkan berjuta kenangan bagai bintang di langit, pasir di lautan. Bersinar teduh laksana rembulan utuh di malam kelam.

Maju terus iskaruji dot com!

Rabu, 07 Desember 2011

Seandainya Ini Kertas Biasa


Sebagai salah satu pengelola warung mungil, maka aku mempunyai tugas untuk menyortir uang-uang yang menurutku sudah tak layak lagi untuk diedarkan kembali; dijadikan kembalian untuk para pembeli di warungku. Aku ga pernah menolak uang seburuk apapun yang dibawa oleh para pembeli. Asal nomor seri uang itu masih utuh, aku ga bakal menolaknya. Tapi entah mengapa, aku selalu merasa ga tega untuk memberi kembalian dengan uang kertas yang sudah lecek, bau, sobek sana sini dan lembek lepet itu. Oleh karenanya, aku memutuskan untuk menyetorkannya ke bank.

Ada rasa sungkan dan malu juga saat aku menyetorkannya ke bank. Bukan gengsi lho!

Sungkannya, aku ga enak sama pegawai banknya. Dia harus hitung manual (karena saking lepetnya uang itu, jadi udah ga bisa dihitung pake alat penghitung uang). Lagian kan uang-uang kertas lepet dan berbau yang kusetorkan itu  nominalnya kebanyakan seribu rupiah dan dua ribu rupiah yang bentar lagi mungkin pecahan yang kusetorkan itu menjadi setara Rp.1,- dan Rp.2,- (redenominasi).

Trus malunya, aku ngerasa bahwa akulah penyebab antrian panjang di belakangku (nunggu petugas bank ngitungin manual). Aku malu sama nasabah lain yang ngeliatku mejeng di paling depan dan mendapatiku: si biang kerok antrian panjang itu.

Tetapi, di lain sisi aku sangat bersyukur memiliki rejeki yang demikian ini. Inilah rejeki aku, meski dia kucel, bau, lepet, penuh debu, bahkan kadang uangnya sudah berubah warna, bagiku dia tetap cantik. Bagaimanapun bentuknya, dialah harta titipan dariNya yang akan kujadikan lagi menjadi modal. Jika sudah demikian, aku lupa dengan rasa sungkan dan malu. Meski terkadang perasaan itu muncul lagi, tapi menurutku itu masih wajar, ga berlebihan.

Aku pernah bilang ke petugas banknya gini, "Mas, maaf ya.... Aku selalu bawa uang-uang cantik ini yang udah bikin repot mas. Seandainya ini kertas biasa, pastinya udah kubuang mas..."
"Oh, gapapa bu. Saya bahkan pernah lho nerima uang-uang yang lebih lecek daripada ini, dan blom ditata sama penyetornya. Kalo ini kan udah diatur, jadi sayanya gampang ngitungnya...." Jawab petugas bank itu sambil tersenyum.
"Wah, ya makasih mas kalo gitu. Masa juga sih ga saya aturin dulu uangnya. Ini aja saya udah ngerasa kalo ngrepotin mas..." Timpalku lagi sambil tersenyum.

Nah, itulah aku si penyetor uang guladig. Guladig dalam bahasa Sunda berarti dekil dan sebangsanya. Pencitraan uang guladig mungkin sudah menempel. Tapi, itu semua kulakukan demi kepuasan para pelanggan warung mungilku. Ya, seandainya ini kertas biasa........ :D

Senin, 05 Desember 2011

Lebih Menghargai Hidup Dengan Bersyukur

Pada suatu sore, di perjalanan dari kantor, alert SMS di hapeku berbunyi. Kemudian aku langsung membacanya. Siapa tahu SMS itu dateng dari orang yang aku sayangi dan aku banggakan :P

Aku baca dengan dahi yang mengernyit. SMS itu ternyata dateng dari temen satu kerjaan, tetapi berbeda unit. Tumben si mbak ini sms sama aku. Ada apa gerangan? Kalimat yang tertera di sana aku baca perlahan. Ternyata isinya sebuah permohonan dukungan darinya darinya agar aku ikut mendoakan adiknya yang terkena kanker payudara stadium 4. Sekarang, kankernya sudah menjalar ke tulang, sehingga ia lumpuh, dan sudah menjalar juga ke pundaknya. Kata dokter, jika virus kanker itu sudah nyampe ke otak, maka ia akan koma.
Temanku ini sungguh sangat mengharapkan sebuah mukjizat dari Tuhan untuk kesembuhan adik tercintanya, dengan menyebarkan SMS ke tiap orang yang dikenalnya.

Aku terdiam. Speechless. Aku gak langsung menjawab SMS itu. Sambil menghela nafas panjang, aku membayangkan sebentuk tubuh yang terbujur di ranjang rumah sakit. Tak berdaya dan menahan kesakitan. Setelah itu, aku mengetikkan huruf demi huruf yang akhirnya terangkaikan menjadi kalimat doa untuk adik tercintanya. Doaku tak panjang. Hanya memintakan yang terbaik untuk adik dari temanku yang bernama Irene itu, juga agar diberikan kekuatan di dalam menghadapi penderitaan fisiknya yang sudah digerogoti kanker. Kemudian, temanku itu membalas SMSku mengucapkan terima kasih atas doaku.

***

Belum lama berselang setelah kabar dari temanku itu, aku dikejutkan lagi dengan kondisi tetanggaku yang sudah koma. Sama, ia pun menderita kanker payudara! Duh, Tuhan.... Betapa sedihnya aku menyaksikan semuanya ini. Kembali aku speechless. Sekarang, kankernya sudah menyerang ke hati hingga membuat sekujur tubuhnya berwarna kuning. Ia juga menderita maag kronis. Aku memang ga deket sama dia, hanya saling tuker senyum jika berpapasan dengannya. Aku, tipikal orang yang males nonggo. Jika pulang kantor, aku lebih memilih diam di rumah. Leyeh-leyeh. Pun saat aku libur. Lebih seneng hibernasi :D 

***

Kejadian lain aku dapat informasinya di twitter. TL ramai membicarakan tentang kisah seorang Tissa yang akan dibukukan. Aku pun menelusuri jejaknya. Ternyata, ia menderita GBS = Guillain Barre Syndrome (GBS), yang sebelumnya Tissa didiagnosa mengidap Myathenia Gravis (MG). Ia juga menderita penciutan paru-paru sebelah, sehingga ia harus dibantu dengan alat ventilator, yang kadang paru-parunya tidak bisa menangkap mesin dari ventilator itu. Tissa juga harus dibantu oleh orang-orang yang berkenan menyumbangkan trombositnya.

Jika teman-teman ingin lebih lanjut mengetahui kondisi Tissa untuk ikut mendoakan Tissa, bisa berkunjung ke blog SEMUA SAYANG TISSA yang ditulis oleh kakaknya.

***

Sebelum tiga kejadian di atas, aku telah dikagetkan dengan kejadian om-nya temen sekantorku. Ia yang sedang berkumpul bersama keluarganya, tengah menikmati kebahagiaan lahir dan batin, karena ia baru saja akur kembali dengan kakak kandungnya, yang tiga tahun lalu mereka terlibat  konflik. Kemudian ia sedang merayakan kenaikan pangkat, dan baru saja membeli sebuah mobil baru. Tapi kebahagiaan duniawi itu tak lama ia kecap. Strooke telah menyerangnya. Telah terjadi pendarahan hebat di otaknya. Mobil barunya pun belum sempat ia kendarai, yang sore itu  malah mengantarkannya  ke rumah sakit, dan akhirnya meninggal dunia pada dini hari sekitar pukul dua. Itulah saat pertama dan terakhir kalinya ia menaiki mobilnya.

***

Tuhan, Engkau yang menciptakan pagi, siang, dan malam. Jadikanlah kami mampu memahami pesan-pesanMu yang tersembunyi di dalamnya. 
Berikanlah yang terbaik dariMu untuk mereka yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Kumohon dengan segala ketulusanku ini Ya Tuhan, berikanlah setitik saja KuasaMu bagi mereka. Amin

Ya, hanya doa itu yang selalu bergema di hatiku. Aku ingin memahami setiap kejadian yang harus aku jumpai lewat sesamaku, bahkan aku rasakan. Bersyukur adalah sikap yang menujukkan betapa berharganya hidup ini. Lebih menghargai hidup dengan bersyukur. Bersyukur bisa membuat lebih peduli dan mencintai sesama, siapapun mereka.


***

Jumat, 02 Desember 2011

Desemberku, Desembermu, Desember Kita Semua

Akhirnya, luruh jua sang cahaya di penghujung warsa ini
Meski kelabu, bahkan memercikkan air hujan namun aku sungguh merasakan kehangatanmu
Kasihmu yang kau turunkan lewat embun dan airmu
Mendambakan bumi yang sangat kau cinta

Perlahan, kau pamit dari deraimu
Mempersilakan mentari menerobos awan-awanmu
Mengajak sang bayu untuk menghalau kelabu dengan lembut
Selamat tinggal November!

Kumaknai seluruh peristiwa yang menghampiriku
Kehilangan, air mata, dan senyum 
Sebagai sebuah wujud irama hidup penuh harmoni
Mari nikmati Sayang
Mari kita nikmati Desember ini; Desemberku, Desembermu, Desember kita semua