Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 30 Juli 2010

inginku



Inginku menari-nari dalam benakmu, 
di sepanjang waktumu yang masih tersisa

Inginku menjadi senyum dalam riak gelombang kehidupanmu, 
kau bawa aku selalu kemanapun kau pergi dan apapun yang sedang kau lakukan

Inginku menjadi bahagia dalam tatanan kosakata yang setiap detik kau ucapkan

Inginku manjadi filter tercantik dalam ruang hatimu yang luas dan penuh cinta...

Inginku menjadi panutan buatmu dalam setiap helaan nafasmu, 
dalam setiap senyummu yang berpadu dengan senyumku; selamanya di dalam sebuah balutan ketulusan....


* untukmu, embun pagiku.....

Kamis, 29 Juli 2010

Wonderful Kind

 
When my eyes seeing the darkness, and I am in, there's one thing can be remembered, is the wonderful kind from my beloved persons who live in my environs and everywhere they are...

When my heart have the hard desperate, I just can remember how the peoples care of me with a wonderful kind of their ways...

When my soul like in an empty square, I just remember that God is never leave me alone. He always send me an angel to guide me and set me free...ya, I will find a wonderful kind from my guardian angel...

Life...always teaches me with my all experiences; whatever they are, and I would learn it in my good and bad. Enjoy this life with devoutly, but without envious heart and with a wonderful kind for us...

Other people who loved me and whoever they are, they can teach me too with their experiences. 
The key of life is thanks giving and I still believe that the miracles can help me in my odyssey; pure and simple

Thanks a lot from the bottom of my heart.... 

Award ketujuh-ku




Terima kasih buat Seiri Hanako, yang telah berkenan memberikan award ini untukku, awardnyapun dibikin sendiri lho... :)

Bagi teman-teman yang mau mengambilnya, silakan diambil ya...

Terima kasih untuk persahabatan ini...

Rabu, 28 Juli 2010

award keenam-ku


Ini kali, awardnya dateng dari Nilla Gustian, makasih ya dek...:) dan ini kali, awardnya ga ada pe-er nya, tapi aku pengen bagiin pada sahabat-sahabatku :

1.  Tropisliving
2.  Attayaya
3.  Bundadontworry
4.  Beranda Kata
5.  Sukadi Brotoadmojo
6.  Chikarei
7.  Julicavero
8.  Ferdinand
9.  Djangan Pakies
10. Ladyonthemirror

Terima kasih, kepada  temen-temen yang menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke blog nan sederhana ini... Happy blogging yaaaa....^_^

Selasa, 27 Juli 2010

tak perlu satu kata pun

 

 Aku menunggumu bagai menanti rembulan yang terbit
Utuh penuh sinarnya yang jatuh di antara dedaunan
Teduh, tak menyilaukan mata, melainkan memberi kedamaian dan ketenangan hati

Aku memandangmu bagai melihat kerlip bintang
Indah, dengan geriapnya yang cerdas
Gemerlap menghiasi langit yang bersih dan terang, meski malam kian menjelang

Aku mendengar suaramu bagai mendengar senandung rindu
Penuh kasih berseri memberi satu nuansa yang sangat berbeda
Tanpa ada keraguan bahwa dirimu bagai serpihan surga di genggaman

Semakin aku menyadarinya
Bahwa mencintaimu tak perlu satu kata pun
Biar hening yang tercipta hanya dengan rendah hati
Bagai rembulan dan bintang yang selalu menemani malam hingga dia beranjak...

award keempat dan kelima-ku


 

Award ke empat dan kelima ini aku dapet dari dua sahabatku Indri Yuliani dan Hearthuman, terima kasih ya....

Dan awardku yang ini masih bertema award backlink, dan bagi sahabat yang menerima award ini, harus membagikannya kepada lima sahabat blogger lainnya, dan meletakkan link-link berikut di blog atau di artikelnya :

1.  Kotak Kecil Sang Pemimpi
2.  Sang Khalifah
3.  Sivi's World
4.  Yuliani Indri Lestari
5.  Windflowers

Caranya...
- hapus link no.1 dari daftar
- semua link dinaikkan 1 level (link no.2 jadi no.1, yang no.3 jadi no.2, yang no.4 jadi no.3, yang no.5 naik jadi no.4, dan yang paling bawah kosong).
- isi tempat no.5 dengan link kamu (penerima award ini) dijalankan, okey...!

Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah :

posisi 5, jumlah backlink = 5
posisi 4, jumlah backlink = 25
posisi 3, jumlah backlink = 125
posisi 2, jumlah backlink = 625
posisi 1, jumlah backlink = 3,125




Ni dia tagnya...

1.  Berapa blog yang kamu punya, dan berapa umurnya?
     Aku punya dua blog, yang ini umurnya udah hampir empat bulan, dan yang satu lagi blog tentang 
     makanan
     Bandung, yang umurnya kurang lebih hampir dua bulan.

2.  Sejak kapan kamu mengenal dunia blog?
     Sejak setahun yang lalu, cuma jadi follower di satu blog (kenalannya ga  inten jg sih wkt itu 
     hehehe...), dan baru kepikiran untuk bikin blog setahun kemudian (thn 2010).

3.  Apa kekurangan dan kelebihan blog kamu?
     Waduh...kalo ditanya kekurangan mungkin banyak banget ya dibandingin kelebihannya, dan 
     maaf banget, aku ga bisa jawab di sini  hehehe...*trus dimana dong hihi...*
     Tapi satu yang pasti, aku ingin blog ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang yang   
     membacanya...

4.  Berikan award ini plus tagnya ke 5 sahabat blogger lainnya ya... ^_^

Untuk itu, aku ingin memberikan kedua award ini pada sahabat :

1.  Nuranuraniku
2.  Cerita Hujan
3.  Winny
4.  Athifah Dahsyamar
5.  Justmeilani

Salam blogger...and happy blogging...^___^

Senin, 26 Juli 2010

Inikah Cara Kita Mencintainya : sebuah ode buat edelweis

 



Bunga cantik, seakan menjaga dirinya dengan segala kesakralannya

Dia hanya ada di puncak-puncak gunung, hidup dan tumbuh di pinggir jurang, atau di tebing-tebing curam yang sangat keras

Tak semua orang bisa memandangmu, mengajakmu tersenyum di sana
Jika ada yang sanggup memandangmu tersenyum di puncak itu, adalah sebuah anugerah yang paling indah dalam sepanjang hidup

Abadi...itu dirimu...
Kau seolah tak mau mati, meski kerap kali tangan-tangan jahat mencerabutimu dengan semena-mena tanpa memikirkan kesakralanmu

Miris...
Sungguh sangat miris...jika kau telah tercerabut dari sumber kehidupanmu, namun kau masih dengan sekuat dayamu ingin tetap menunjukkan jati dirimu yang sesungguhnya, bahwa kau masih hidup, masih dengan segala keindahan dan ceriamu

Meski kau telah berada di ruang kerja seseorang duduk manis di sana, ada di pasar karena kau hendak dijajakan, bahkan dibuang dengan begitu saja, setelah mereka mencabutmu dari habitat sejatimu

Inikah cara kita mencintai edelweis, wahai makhluk paling mulia dan sempurna di mataNya?

Apakah sudah takdir bahwa manusia itu harus selalu egois dan serakah, hanya demi kepentingannya sendiri? Ingin tetap bertahan namun dengan tega mengorbankan dirimu dengan tanpa ragu?
Mmhhhh...haruskah dirimu dikorbankan? Pantaskah ini...? Ini baru edelweis, belum ke hal-hal yang lainnya...

Aku menangis...mendengar cerita tentang dirimu...jujur...aku menangis...hingga aku sesak nafas...tapi, apa yang bisa kubuat untukmu, selain menuliskan tentangmu di lubuk hatiku, yang kemudian terpapar di blog ini..?

Wahai edelweisku...

Kecintaanku padamu, meski aku belum pernah melihat dirimu seutuhnya di puncak sana, namun aku sanggup mencintaimu dari sini...jauh di bawah kakimu

Semua itu karena auramu yang senantiasa terpancarkan hingga memecahkan rinduku

Bertahanlah terus dalam kehidupanmu...aku mencintaimu karena engkau adalah lambang dari salah satu keajaiban penciptaanNya...

Cerialah terus, berbungalah tanpa mengenal musim...berserilah di habitatmu, di suhumu yang seharusnya...



* buat Belantara Indonesia...

Makasi banget bwt fotonya ya...tolong sampaikan salam cinta dan kasihku pada edelweis hitam, edelweis putih, dan edelweis biru, jika kau menyambanginya lagi...
Makasi juga bwt share-nya, yang bisa menjadi inspirasi bagiku untuk semakin menyayangi alam dengan apa adanya...

*******************************



EDELWEISS

Edelweiss, edelweiss
Ev'ry morning you greet me
Small and white
Clean and bright
You look happy to meet me

Blossom of snow
May you bloom and grow
Bloom and grow, forever

Edelweiss, edelweiss
Bless my homeland forever...

award ke tiga-ku



Hehehe...ada award lagi...aku sengaja bikin postingnya satu-satu... Award ini aku dapet dari Webakoey, - makasi ya - tapi ada pe-er nya yang harus dijawab. Jadi sebagai penerima award ini, diminta memposting pertanyaan dan jawaban yang sudah dipajang.

Ni dia pe-er nya :

Pertanyaan + Jawaban :

Adakah Anda rasa happy sekarang?
Iya...aku sekarang sedang bahagia

Kenapa Anda rasa happy?
Karena aku bisa memberikan sebuah solusi yang membuat temanku terharu sekaligus penuh senyum

Apakah yang boleh membuatkan Anda happy?
Semua teman-teman terkasih yang senantiasa care dalam hal apapun juga

Pernah Anda menerima tag?
Sudah

Nyatakan warna yang Anda suka!
Biru dan salem

Beri tahu 9 orang yang Anda tag

1.  Sientrue
2.  Kerajaanratu
3.  Erianto Anas
4.  Aryadevi
5.  Belajar Design Tshirt
6.  Halaman Samping
7.  Siroel
8.  Helmy
9.  Catatan Akhir

Mmmhh...itu pe-er nya...dan semoga dengan award ini, persahabatan kita dapat semakin indah...:) 

award ke dua-ku


Sebenernya award ini udah lama aku simpan, dan baru sekarang aku bisa pajang awardnya. Award cakep ini aku dapet dari Book Online - makasi ya... - dan aku pengen kasih award ini juga pada sahabat-sahabatku :

1.   Seiri Hanako
2.   Inge
3.   Nensa Moon
4.   Lonely Heart
5.   Mpey
6.   Alin
7.   Cheqna
8.   Belantara Indonesia
9.   Hearthuman
10. Johan

Bagi sahabat-sahabatku yang menerima award ini, diharapkan untuk membagikan kembali kepada sepuluh orang temannya, dan selanjutnya si penerima award ini harus meletakkan link-link berikut ini di blog atau di artikel masing-masing.

1.   Perpustakaanku
2.   Dolphin's Blog
3.   Kumpulan PTC
4.   Loudewik's Blog
5.   All Information For Us
6.   Sumber Informasi Untuk Kita
7.   Baca Komik dan Download VIdeo Naruto
8.   Diary Nadya
9.   Book Online
10. windflowers

Sebelum sahabat meletakkan link-link di atas, hapus terlebih dahulu peserta No. 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Peserta No. 2 menjadi No.1, No. 3 menjadi No.2, dst. Kemudian masukkan link Anda sendiri di bagian paling bawah (No.10). Sahabat semua sebaiknya adil dalam menjalankannya.
Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah :

Ketika sahabat ada di posisi 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jumlah backlink = 5
Posisi 8, jumlah backlink = 25
Posisi 7, jumlah backlink = 125
Posisi 6, jumlah backlink = 625
Posisi 5, jumlah backlink = 3,125
Posisi 4, jumlah backlink = 15,625
Posisi 3, jumlah backlink = 78,125
Posisi 2, jumlah backlink = 390,625
Posisi 1, jumlah backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang sahabat inginkan. Dari sisi SEO (Search Engine Optimation) sahabat sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan keuntungannya, blog sahabat akan mendapatkan traffic tambahan, apalagi jika ada yang meng-klik link ke blog sahabat.
Mohon diterima ya awardnya sahabat....

Jumat, 23 Juli 2010

Hari Anak Nasional

Setiap tanggal 23 Juli, kita memperingati Hari Anak Nasional. Betapa hati kita merasa prihatin dengan anak-anak Indonesia di masa depan.

Bagaimana tidak? Berbagai media dengan leluasa menampilkan adegan kekerasan, atau berita-berita yang bisa jadi head line news, tentang pemerkosaan, atau yang masih hangat terjadi yaitu kasus Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari.
Indikasi yang ada di perkotaan, tak ada lagi lahan bermain, seperti kita waktu kecil... Interaksi dengan teman sebayapun rasanya sekarang sangat sulit, kecuali bermain dengan teman-teman di sekolahnya.

Dengan demikian, orang tualah yang harus benar-benar extra ketat mengawasi anak-anaknya. Namun kadang juga hal ini sulit dilakukan, dimana kedua orang tuanya sibuk bekerja, dan hanya bertemu bersama mereka setelah hari menjelang senja, atau bahkan sudah larut malam.

Pola pikir anak-anak kita, mau tidak mau akhirnya meniru apa yang dilihatnya, dan jika dia tidak bercerita kepada orang tuanya tentang apa yang dilihatnya, tentunya dapat mempengaruhi jiwa mereka dan mencerna dengan seluas pengertiannya yang masih sangat belia...bahkan masih sangat kecil untuk mengetahui hal-hal di luar perkembangannya saat ini.

Pengajaran yang teguh, doa yang tanpa henti bagi anak-anak kita, disiplin yang kuat, tetapi mampu tetap bersahabat dengan anak-anak. Juga mampu meluangkan waktu kita untuk mengawasi mereka, sesibuk kita, agar mereka tidak akan pernah bisa untuk 'diracuni' oleh hal-hal di luar lingkungannya.

Selamat Hari Anak Nasional...

Semoga anak-anak kita kelak mampu menjawab tantangannya pada masa-masa mendatang, jika telah tiba waktunya nanti dengan taat kepada agamanya, cerdas, santun, bijak, penuh tanggung jawab, penuh kharisma, cinta kasih, dan rendah hati.

Kamis, 22 Juli 2010

namamu

Kulangkahkan kakiku menembus pasir di pantai ini
Kutarik diri sejenak dari gelak canda yang tercecer di sini
Aku tak mau terlalu mengumbar suka citaku dengan berlebihan

Aku tak mau terlalu memperlihatkan kebahagiaan hatiku yang melonjak-lonjak saat pertama kali ku melihat buih-buih deburan ombak di luasnya air yang tak berbatas ini

Aku tak mau takabur menikmati keindahan dan keramahan ini, meski dengan setulus dan sepenuh hatiku, aku benar-benar tenggelam dalam indahnya suasana yang tercipta di sini

Aku duduk di haribaan pantai ini
Kuresapkan air-air yang hangat menyambutku
Sendiri... aku senyapkan diriku

Pasir dan air menggodaku dengan caranya yang unik... kubiarkan itu membelai lembut di seluruhnya kulitku
Kubiarkan angin pantai ini mencoba mengeringkan tiap helai rambutku yang telah terlanjur basah oleh sapaan air ini

Syahdu dengan senyumanku terpapar di tempat ini, dan di dalamnya kuteringat dirimu
Kutuliskan namamu di atas pasir ini
Tetapi sesaat kemudian namamu menghilang
Terhapus oleh ombak-ombaknya

Kutuliskan namaku pula di tempat yang sama
Tetapi masih terhapus kembali oleh ombak-ombaknya

Berkali-kali kucoba menggoreskan huruf demi huruf yang kemudian membentuk namamu dan namaku
Namun kembali berkali-kali pula ombak datang menerjang di setiap goresannya

Aku menangis....
Aku lelah...
Seandainya kau ada di sini
Menemani setiap langkahku menyusuri pantai ini
Beriringan menuju cagar alamnya pula
Berputar mengelilingi seluas empat ribu delapan ratus hektarnya pulau ini
Melintasi gua-gua yang ada
Dengan berperahu menantang dengan rendah hati, ombak-ombak yang indah melampaui kepala

Sekali lagi...
Kugoreskan namamu tanpa namaku
Dan sekali lagi pula, ombak itu menerjangnya
Menghapus menjadi lumat, pergi bersama air yang berbuih menjemput namamu

Aku tersadar...
Aku tak bisa menuliskan namamu di pantai ini
Aku akan menggoreskan setiap hurufmu
Di dalam sedalam birunya hatiku
Di luas hamparan kalbuku dengan tinta mulia...

Dan.....
Hatikupun berbisik, "Aku selalu mencintaimu, Pangeranku..."

Rabu, 21 Juli 2010

Bunga Angin

Kalo selama ini, kurang lebih 3 bulan aku wara wiri di blog ini, aku suka tuker link, ato tuker banner...
Tapi, untuk ini kali, aku tuker kata-kata, dengan Athan sebagai salah satu bentuk persahabatan.

Sebenernya sih, dulu waktu pertama kali banget 'menginjakkan kaki' di dunia blogging, sebulan kemudian aku sempet bikin semacam 'review' untuk satu sosok, bernama Seiri Hanako, yang benar-benar merupakan orang pertama yang saya jumpai di sini, yang dari sanalah, akhirnya aku mengenal yang namanya blogwalking, dengan mengklik nama-nama yang memberi komentar di postingannya. Duh, jadi curhat ni...:)

Apapun, bagaimanapun caranya, dan dimanapun juga, persahabatan akan tetap ada, dan inilah rangkaian kata-kata dari Athan.



Bunga Angin

Kemana kan kau teduhkan bahagiamu
Ketika kesedihan mulai menggerimis haru?

Kemana kan kau rebahkan cahayamu
Ketika pendar keteguhan mulai menggelap sayu?

Kemana kan kau endapkan semesta sepi
Ketika tak lagi ada tempat untuk kembali?

Mendekatlah,
Segala rasa yang tlah buatmu lelah
Untuk sejenak lelapkanlah

Bermimpilah,
Segala yang nyaris buatmu menyerah
Untuk sekejap luruhkanlah

Mendekatlah cahaya,
Temani aku menunggu hujan ini reda
Karena ketika angin tlah berbunga
Takkan pernah badai ini buatmu terjaga


Untuk Athan yang menunggu mawarnya bermekaran di hatinya, meski duri pasti mengelupaskannya hingga darahnya berderai...

Selasa, 20 Juli 2010

Yudhistira dan Kesabarannya

Apakah benar bahwa kesabaran memiliki batas-batas tertentu?

Jika memang dia memiliki batas, lantas seberapa luaskah sebuah ruang yang harus dimiliki oleh kesabaran itu?

Belajar pada Yudhistira yang terkenal karena kesabarannya, maka Krisna menyuruhnya untuk memperlihatkan dirinya kepada Prabu Salya (seorang prabu dari negeri tetangga yang sakti mandraguna, tak terkalahkan oleh siapapun juga; yang pada waktu itu Perang Bharatayuda salah masuk ke camp-nya Kurawa sehingga dia kemudian harus membela Kurawa daripada membela Pandawa).

Sehingga hanya dengan memperlihatkan sosoknya saja, Yudhistira yang tidak mempunyai kesaktian sedikitpun, akhirnya mampu mengalahkan Prabu Salya, karena segala kesaktian yang dimiliki oleh seorang prabu ini hilang musnah seketika, setelah melihat sosok Yudhistira. Dengan tangan kosong, takdir seorang prabu ini berakhir di depan Yudhistira.

Berkat kesabarannya pula, Yudhistira sanggup mencapai Puncak Gunung Himalaya, dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang tak kuat menghadapi segala rintangan selama perjalanan ke gunung ini, ketika pasca Perang Bharatayuda, Pandawa Lima harus naik gunung, meninggalkan segala tahta dan urusan negaranya, dengan menyepi di atas gunung ini, dan memberikan tahtanya kepada Parikesit (anak Arjuna).

Nakula - Sadewa mati pertama kali karena mereka selalu merasa diri merekalah yang paling pintar.

Arjuna mati menyusul Nakula - Sadewa, karena dia merasa paling tampan, paling sakti, dan paling gagah.

Bima mati menyusul Nakula - Sadewa dan Bima, karena dia merasa paling perkasa dan gagah, dia merasa yang paling bisa mengalahkan siapa saja karena kegagahannya.

Kini dalam perjalanan ini, yang tersisa hanya Yudhistira sendiri. Yudhistira sanggup menghadapi segala rintangan - yang bukan rintangan kecil saja - karena kesabaran yang dimilikinya, sifat selalu mengalah, dan berlangkah laku apa adanya ini, sanggup membawanya ke Puncak Himalaya.
Yudhistira hidup sebagai pertapa dan menghabiskan seluruh waktunya di sana, hingga akhir hayatnya.

Sabar adalah sebuah aksi yang sangat sederhana dan selalu diremehkan orang. Kebanyakan kita menganggap sikap yang satu ini sebagai tindakan yang bodoh. Sehingga kita tidak mampu melakukannya. Kita sendirilah yang menentukan seberapa luas ruang kesabaran berada di hati dan sikap kita.

Kesabaran...
Di balik kesederhanaannya, dia mempunyai berjuta kekuatan untuk menghasilkan segala sesuatu; apapun itu, yang terbaik dari yang paling baik yang pernah ada...

Senin, 19 Juli 2010

bingkisan hati

Ini bahagiaku yang sekaligus menjadi rasaku

Ini penghargaan dariku buatmu yang sekaligus rasa kagumku

Ini satu ruang rasa yang kubangun hanya buatmu, agar aku dapat setiap waktu menjumpaimu saat rindu menyergapku

Satu ruang yang sederhana, namun hendak kubuat nyaman, senyaman-nyamannya

Agar kaupun merasa indah dan bangga tinggal di dalamnya dan tak ingin kau pergi lagi

Semua yang kulakukan kini, karena kaupun telah memberi sebuah ruang cantik untukku, sebagai bingkisan hati...

suaramu

Lamat kudengar suaramu bersenandung di sebuah malam yang tak memiliki batas kesunyian

Satu sentuhan rasa yang senantiasa mengalirkan kebisuan tak bertepi

Luruh menolak harapan yang telah luas membentangkan dirinya; tak pernah ragu...

Suaramu yang indah, merasuk di setiap detak jantungku, tak dapat dilihat dan disentuh

Namun dia mampu memenuhi selera berkelas yang mendambakan damai kasih bahagia dengan ketulusan yang tak berbatas pula...

Mampu pula mengembalikan setiap serpih harapan yang masih tersisa...

Terima kasih, karena aku telah menemukan suaramu...

Minggu, 18 Juli 2010

sebuah simpul

Simpul-simpul itu merenggang
Tertiup angin yang selalu menerpanya
Entah datang dari mana angin itu berasal
Mungkin dari utara, selatan, barat, timur...
Mungkin juga dia adalah angin laut dari arah tenggara, ataukah barat daya...?

Aku tak peduli dengan nama angin itu
Apakah dia angin pasat, angin bohorok atau angin muson, atau apapun namanya

Aku, hanya peduli pada simpul itu, yang telah renggang dan mulai terkoyak
Aku sedih...sangat sedih...
Aku terpukul, aku terluka, aku kecewa, aku.........

Sebuah simpul manis, yang telah kubuat selama bertahun-tahun, kini telah mulai terkoyak, hanya karena angin...?

Tidakkkkk...!
Ini tidak mungkin...!

Aku tergugu...aku tersedu, dengan air mata yang tadinya mengembun di kedua kelopak mataku, kini benar-benar berderai...

Aku tersentak dan tak percaya dengan apa yang telah aku lihat
Aku benar-benar tak menyangka sedikitpun, mengapa angin itu tega merusaknya?

Simpul itu, kini luruh ada di tanganku...
Kupandangi dia dengan memelas, pilu, dan penuh rasa yang menyayat
Semua rasaku kian bercampur aduk, hingga aku tak tahu lagi, apa yang kurasakan
Aku tak tahu lagi apa yang harus kuperbuat

Sebuah simpul sederhana namun sangat indah dan cantik bagiku
Sebuah simpul yang sangat berarti bagi hidupku
Dialah tanda kasihku, tanda baktiku, dan tanda tulusku pada satu cinta

Belum sempat kau melihatnya, namun semua telah terlepas...ya...simpul itu telah melepaskan dirinya dari satu sama lainnya

Satu-satunya lagi yang tersisa; hanya blog ini
Akankah lepas juga...?
Tiba-tiba mataku berkunang-kunang dan gelap...
Aku terjatuh bersama simpul-simpul di genggaman ini, dan akhirnya aku tak ingat apa-apa lagi...

Sabtu, 17 Juli 2010

melepas egoku

Satu hati berkalang rindu, jemu aku tahankan segala rasa ini

Tapi semua seolah membisu memandangku lekat; hanya memandangku tanpa ekspresi

Satu gugusan bintang di langit tak peduli perihnya aku memendam segala tentangmu

Kau malah menari-nari di atas langit biru bersih itu, berkawan bersama bintang-bintang yang menerangi malam ini dengan seterang-terangnya

Aku...hanya bisa memandang keindahanmu bersama bintang-bintang itu dari tempat ku berpijak; di sini di bumi yang paling rendah

Aku...hanya bisa berbisik sendu bahwa mencintaimu harus rela melepas egoku karena kau tak selamanya bisa berada bersamaku, mereguk hari-hari dengan utuh dan lengkap

Aku...hanya bisa bergumam pilu bahwa mencintaimu haruslah mandiri; tak kan pernah ada kata manja

Aku...hanya bisa mendesah bangga, bahwa mencintaimu haruslah smart dan mampu menjadi filter untukmu; menjadi aura positif bagimu di kala terpuruk dan kalut, menjadi udara segar di kala jiwamu luruh dan terkulai, menjadi penyejuk hatimu di kala kau gelisah saat keadaan mempermainkan emosimu hingga memuncak hendak meledakkan segala amarahmu, mampu membawamu tetap rendah hati dan membumi meski kesuksesan tengah melambungkanmu, mampu mengingatkan untuk selalu bersyukur dan berbagi kasih dengan sesama

Aku...hanya bisa merajuk dalam hati, manakala aku tersadar bahwa mencintaimu dengan segenap hatiku, ternyata mampu menumbuhkan ketulusan, kesabaran, dan keindahan tersendiri bagi lahir dan batinku

Menjadikan pancaran terindah bagi cinta itu sendiri; meneduhkan dan penuh kasih...

Mengubahkan butiran-butiran air mataku menjadi permata-permata yang tercantik saat ku menyambutmu kembali

Menjadikan senyumku senantiasa hadir dalam dukaku sekalipun; menguatkan iman dan batinku yang membuatku selalu percaya bahwa dirimu akan selalu baik-baik saja; memberi yang terbaik dan terindah hanya bagi dirimu dan diriku selamanya...

Jumat, 16 Juli 2010

belantara kehidupan


Kalo dipikir...
Kehidupan ini bagai memindahkan.

Keberadaan kita di muka bumi ini adalah hasil dari proses pemindahan dari air kehidupan ayah kita, yang bertemu sel telur di rahim ibu kita.

Tentu, sebelum itu terjadi, sudah ada cinta yang menurut kata pepatah, "dari mata, pindah ke hati..." Mmh, salah ya, "dari mata, turun ke hati..."

Berawal dari pertemuan antara sel sperma dan sel telur itu, Tuhan menitipkan nafasNya, dan kita bisa dibilang telah ada, dan hanya boleh dikasih waktu selama sembilan bulan berada di dalam kandungan ibu.

Jika ada yang lebih dari waktu tersebut, biasanya bayi itu kelak akan memiliki kawaskitan atau indera keenam atau kemampuan yang exlusive yang kelak akan berguna bagi diri dan sesamanya.

Sungguh, suatu proses pemindahan yang amat agung dengan keajaiban yang sangat luar biasa. Inilah salah satu bukti bahwa Tuhan itu Creator yang amat sempurna.

Alam, secara kodrati akan kembali memindahkan kita dari rahim ibu, ke dunia fana ini, dan.....terdengarlah tangisan pertama kita...!!!

Senyum tulus dan bahagia mewarnai kehadiran kita yang masih merah, mungil, dan lemah...

Sebuah proses agung yang mengandaikan nyawa sebagai taruhannya, telah terlewati dengan selamat dan sempurna.

Lagi...
Ketika kita makan, proses pemindahan itu terjadi. Kita memindahkan menu makanan kita sebagai asupan agar kita tetap bertahan hidup, ke dalam mulut kita, yang akhirnya makanan itu meluncur ke dalam perut kita.

Demikian juga ketika kita minum, untuk melepas dahaga kita.

Lagi...
Saat kita sekolah, kita mendengar dan memperhatikan guru-guru nan mulia kita menerangkan berbagai ilmu pelajaran.
Di sinipun, proses pemindahan itu terjadi.
Dari apa yang telah kita dengar dan perhatikan, penjelasan itu kemudian kita catat yang kelak akan dipindahkan kembali dalam bentuk ulangan, quiz, ataupun ujian untuk meningkatkan kelas kita dalam rentang waktu tertentu.

Lagi...
Ketika kita lulus dari sekolah kita (dari manapun strata kita), kembali proses pemindahan itu terjadi.
Apa yang kita peroleh selama kita dalam masa pendidikan, akan dipindahkan ke dalam setiap karya kita pada sebuah lembaga yang kelak akan memayungi kita.

Meski, tak selamanya kita dapat berkarya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki, tapi tetap saja bahwa ketika kita bekerja, proses pemindahan masih saja terjadi.
Kita, memindahkan data yang ada; yang kita miliki ke dalam bentuk file di komputer kita, sehingga ketika data itu suatu waktu diperlukan, maka jika data itu ditelusur, akan terlihat kembali hasil dari karya kita.

Mmhhh...saat kita menerima salary (dengan penuh syukur), yang merupakan hak kita setelah kita melakukan berbagai kewajiban kita dengan penuh tanggung jawab, kita menerimanya dalam bentuk uang.
Uang yang diperoleh tersebut, kita gunakan untuk keperluan hidup kita sehari-hari. Jadi, uang kita pindah lagi kan...?

Begitu juga dengan berpikir, menulis, bertutur kata, senyum, dan bagaimana attitude kita. Semuanya tak bisa lepas dari proses pemindahan itu.

Apa yang aku lakukan ini juga merupakan proses pemindahan dari pemikiran ke dalam media blog. Bisa juga pemikiran kita ini dipindahkan di atas kertas, tutur kata, sikap yang menentukan pilihan hidup kita selanjutnya untuk menjaga hubungan kita dengan Tuhan, alam, dan sesama kita.

Mmmhhh...sebenernya, masih banyak proses pemindahan di dalam hidup kita ini, yang ga bisa ditulis di sini. Terlalu buanyaaakkk...tar ga muat, hehehe...

Itulah nilai dari kehidupan yang aku tahu. Betapa indahnya proses pemindahan itu mengalami fase dan siklusnya dalam setiap waktunya.

Hingga nyawa ini lepas dari raga kita, roh ini akan berpindah dari alam fana ke alam baka...

Semoga, kita senantiasa diperkenankan oleh Tuhan dan segenap alam raya ini, untuk tetap menjadi insan-insan yang bertanggung jawab, bijak, dan rendah hati dalam setiap proses pemindahan atas apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan di dalam kehidupan ini, sekecil apapun proses pemindahan itu ada. Amin.....

Kamis, 15 Juli 2010

langitku malam ini

Ketika matahari tak berkenan membagi cahayanya pada rembulan

Ada setitik gundah kutemukan di senyumnya malam kali ini

Cahaya bintang yang meredup, terlihat sangat rapuh seiring awan yang berarak tak tentu arah; begitu pasrah di bawa sang bayu

Langitku malam ini berkisah tentang kepedihannya yang sangat mendalam, meski tak ada mendung yang membuat hujan sebentar lagi turun

Malamku...begitu sempurna merayu gelap dan sepi; hingga akupun tak kuasa untuk bertutur kata, walau hanya dengan berbisik sekalipun

Kau membiarkan angin membawa udaranya yang dingin, dengan kabut pekat yang khas dan membuat helai-helai dedaunan itu melayang dan rubuh seiring takdirnya diiringi suara jangkrik dan suara-suara malam lainnya

Wahai langitku yang mulia dan tak berbatas, maafkan kami yang selalu memberikan segala bentuk polusi buatmu

Mungkin itukah yang membuatmu murung?

Sehingga bintang-bintang begitu memudar, dan rembulanpun kau sembunyikan jauh-jauh di balik punggungmu...

Semoga kau tak menyembunyikan pula setiap tetes embun yang harus luruh ke bumi dengan rendah hati berikut kesejukannya yang tiada tara...

LUKA dan sebentuk penyesalannya


Sekian waktu berlalu setelah sekian lama pula aku tak mendengar kabar tentang Luka. Dia bagai tertelan bumi, dihempas angin gelombang pasang yang membawanya tak tentu arah.

Aku termangu di depan monitor komputer kerjaku, yang saat ini aku sedang entri data. Perasaanku suntuk, gerah, dan jenuh. Entah mengapa semua tiba-tiba kompak menyerangku sedemikian rupa, hingga ku tak tahu lagi harus berbuat apa.

Sesaat kemudian aku tersadar bahwa sang waktu sudah menyuruhku untuk pulang. Segera aku matikan komputerku, merapikan berkas-berkas yang berserakan di meja kerjaku, dan kabur. Aku ingin segera tiba di rumah. Merebahkan diri di atas kasurku dengan balutan selimut yang lembut, setelah air segar mengguyurku dengan penuh kasih.

Aku berjalan dengan langkah-langkah yang gontai. Benar-benar sebuah kondisi yang tak kumengerti, karena sebelumnya aku belum pernah merasakannya. Merasakan keletihan yang sangat letih.
Menjelang pintu gerbang kampus, tertegun aku melihat satu sosok di depan gerbang itu. Dia melambaikan tangannya. Luka? Luka kah itu? Batinku sambil mengernyitkan dahiku. Makin lama makin dekat, dan tampak jelaslah sosok itu. Benar, dia Luka. Aku tak menyangka, ternyata dia datang ke kampus, dan mungkinkah dia menjemputku?

"Hai...Luka, apa kabar? Tumben, kamu ke kampus," sapaku dengan senyum yang merebak di bibirku, sambil cipika cipiki.Jujur, dibalik sikap diamku padanya, ada sebersit rasa kangen.
"Kabarku baik Flo...iya ni, sengaja aku dateng ke kampus cuma buat ketemu sama kamu. Abis, kamu gitu...udah berapa ratus smsku ga kamu bales... Jadi kan aku bete... Tapi aku ngerti koq, kalo kamu ga benci sama aku..." ujarnya.

Aku hanya terus tersenyum mendengarkan celotehnya. Tak ada kata membantah dariku, karena memang, semenjak kejadian itu, aku ga pernah mau untuk membalas setiap sms yang masuk darinya. Saat itu aku benar-benar jengah dengan keputusan yang telah dibuatnya. Kehadiranku buat  Luka sungguh kuanggap tak diperlukan lagi. Tapi dasar sahabat, biar bagaimanapun pasti selalu ada benang-benang penghubung yang mengikatnya. Terbukti, detik ini Luka ada di depanku.

"Flo, kita ke kantin depan kampus itu bentar yuk... Aku pengen curhat sama kamu. Kangen juga udah lama ga makan bareng," ajak Luka.

Mmmhhh...bayanganku pudar sudah. Badanku yang letih seletih-letihnya ini ternyata tak bisa untuk segera direbahkan. Ketika kunikmati setiap tetesan air segar yang mengguyurku pun, musnah sudah. Demi Luka, aku harus mengulur waktuku untuk menikmati semua itu. Kembali egoku terkalahkan demi persahabatan ini.

"Oke, kita ke Racun aja Ka.." kataku, sementara kulihat Luka mengangguk menyetujuinya. Racun adalah nama warung tenda yang ada di depan kampus. Dia menggelar dagangannya mulai sore hingga larut malam.

"Flo, aku minta maaf karena aku udah ngecewain kamu. Aku ga nurutin apa yang kamu bilang. Janjiku juga ga terpenuhi demi mendengar kata-kata Aldo. Aku ga nyalahin kamu koq kalo tiap smsku ga kamu tanggepin. Dan penyesalan memang ga datang di depan. Aku nyesel banget udah melakukukan itu Flo... Nyesel banget..." papar Luka panjang lebar, memulai curhatnya.

Kulihat air mata itu hampir menetes di kedua kelopak matanya. Aku hanya bisa terdiam mendengar kata-katanya.

"Flo, tahu ga...ternyata bayi yang ada dalam rahimku itu kembar..." lanjutnya lagi.

Ini kali air matanya benar-benar menetes melebur bersama angin sore itu yang mulai beranjak senja. Sekali lagi aku hanya terdiam. Tak pernah satu kalimatpun kusuguhkan untuk Luka.

Kubiarkan dia terisak. Sementara makanan sudah tersaji di depan kami. Akupun tak menyentuh makanan itu. Begitupun dengan Luka. Dia hanya terisak lirih membiarkan air matanya berderai melewati wajahnya yang masih tirus, dengan tubuh yang tak kunjung gemuk.

Tak kubiarkan pula tangan ini menyentuh tubuh Luka, untuk sekedar memberi sedikit kekuatan buatnya. Air mataku juga tak pernah terbit. Entah ke mana dia perginya. Aku benar-benar diam bagai patung yang tak pernah bergeming, meski ada seseorang yang menangis di depanku, dan itu adalah sahabatku sendiri!

Aku benar-benar membiarkan Luka larut dalam penyesalannya. Entah mengapa juga, aku kehilangan banyak kata untuknya. Sekian lama membisu...sepi dan senyap. Aku bagai berada di tengah hutan yang gelap. Tak ada cahaya setitikpun. Dingin dan mencekam, dibarengi dengan suara-suara hutan yang khas. Tak ada senandung yang terciptakan di sana. Hanya ada isak sedih yang kadang tertelan oleh suara alam di hutan tak berpenghuni manusia itu, kecuali aku yang tengah tersesat di sana.

Kembali kutersadar, bahwa isak itu adalah sebuah isak milik Luka. Aku pandangi wajah Luka dengan seksama. Sungguh lekat. Aku ingin menikmati setiap garis dari wajahnya yang dipenuhi rasa sesal yang menghebat. 

Bukan aku ingin memperlihatkan padanya bahwa aku puas dengan segala penyesalannya, namun entah mengapa aku bisa melakukan hal ini padanya saat itu.  Sampai kami keluar dari Racun, tak ada sepatah katapun yang meluncur dari bibirku, dan Luka tak menuntut itu. Agaknya dia mengerti akan sikapku padanya.

Bagiku kata-kata dariku sekarang ini tak akan pernah bisa mengubah keadaan itu. Mengubahkan sebuah rasa sesal yang ada di hati Luka. Maka, diam merupakan sikap bijak yang kupersembahkan untuknya, bukan aku mau lari dari tanggung jawab sebagai seorang sahabat. Entah benar atau tidak sikapku ini.  Entah  egois atau tidak. Tapi aku juga tak mau memaksakan diriku sendiri untuk berkata-kata, sementara aku hanya ingin diam.

Saat kami harus berpisahpun, aku masih terus terdiam. Aku hanya bisa berkata sambil tersenyum padanya, "Hati-hati ya Ka...sampai ketemu lagi..."
Dan dia hanya mengangguk sambil tersenyum lirih.

Perjalananku yang letih hari ini diselingi pertemuan singkatku yang dipenuhi sesalnya Luka. Aku tak menyangka atas pertemuan ini, dan meskipun pertemuanku dengan Luka teramat singkat, namun ada makna yang berarti di sana.

Aku telah berhasil menjadi seorang pendengar yang baik, dengan membiarkan Luka benar-benar larut dalam  luka dan bilur-bilur penyesalannya, yang entah sampai kapan rasa sesal itu melarutkan dan menghanyutkannya.

Rabu, 14 Juli 2010

coretan untuk adikku termanis


Sepanjang aku mengembara di dunia maya, khususnya di dunia blogging, aku diperkenankan Tuhan bertemu dengan orang-orang pilihanNya, insan-insan hebat yang senantiasa membuatku belajar tentang banyak hal, tak terkecuali tentang kehidupan itu sendiri.
Tiga bulan lewat enam hari, tepatnya tanggal enam juli dua ribu sepuluh, aku bertemu dengan seorang insan manis yang sangat spesial bernama Nilla Gustian dan darinya aku semakin menambah pelajaran tentang bersyukur yang harus dijadikan sebagai kebutuhan, bukan kewajiban yang hanya terucap di bibir saja.
Darinya pula, aku belajar tentang keimanan, ketangguhan, kemandirian, kepasrahan, ketulusan, motivasi, dan keceriaan menghadapi kehidupannya.

Inilah, bait-bait yang bisa kupersembahkan untuknya, sebagai bentuk kagumku padanya, dan sebagai persahabatan. Semoga dia berkenan untuk membacanya pula.


Membaca baris demi baris kalimat yang kau sajikan
Membuatku belajar banyak tentang sebuah sisi dari kehidupan ini
Satu sisi di jalanmu yang harus kau jelang, bahkan kau jalani apa adanya

Senja... itulah satu suasana yang paling kau sukai, yang kau sendiri tak mengerti, mengapa kau begitu menyukainya
Senja... memang inspiratif. Dia identik dengan hening dengan sayup-sayup suara adzan-nya yang berkumandang
Syahdu, penuh semburat yang khas, mampu memikat siapapun juga yang tercenung di bawahnya

Senja... yang selalu sama namun terdapat kualitas berbeda saat kau menikmatinya
Istimewa buatmu menaruh harapan dan cita-cita mulia
Senja buatmu tak kan pernah sepi

Tetaplah kau di tempat itu, bersama senja yang senantiasa menungguimu dengan setia
Dengan semangat, optimis, pantang menyerah...
Dengan keistimewaan yang kau miliki, kau coba mengarungi kehidupan yang bukan hanya sebatas senja ini; dengan tulus dan ceria
Mengisi setiap bejana di jiwamu dengan rendah hati...
Tertanam, tumbuh, berbunga, dan berbuah manis dan lebat untukku

Pancarkanlah sinarmu yang mulia itu...
Sebarkanlah ke seluruh dunia
Pendarkanlah rindu dan cintamu pada sang senja...
Selamanya...

* Suatu hari kelak, kau akan temukan senja yang sesungguhnya, yang selalu bersedia dan ada menemanimu kemanapun kau pergi, dan bersama melangkah yang kian membuat hari-harimu berwarna warni penuh makna bagimu, dan bagi senjamu....

Selasa, 13 Juli 2010

rindu ini milik kita


Saat aku harus diam di sini
Terpaku dalam pagutan dingin yang dalam dan senyap
Menatap punggungmu yang kian menjauh
Membuat mataku berkaca-kaca
Sesaat senyummu menepis keraguan dan ketakutanku akan setiamu

Hanya air mata yang terurai menjabarkan seluruh rasa yang ada
Pergimu citamu, langkahmu masa depanmu

Mengertimu, bagiku adalah sebuah hikmah
Menunggumu, bagiku adalah sebuah ketulusan terindah

Cintaku; malaikat tanpa sayapku...
Kumohon bawalah senyumku
Simpanlah selalu di ruang hatimu yang termanis
Agar kelak kemas cantik itu akan tetap ada
Hingga kau kembali pulang

Cintaku; malaikat tanpa sayapku...
Kumohon bawalah keceriaan wajahku
Simpanlah di sudut hatimu yang tercantik
Rasakanlah debar jantungku di sana
Agar senantiasa bertaut di antara jarak yang membelah kita

Segala doaku ada untukmu
Mengiringimu dalam setiap semangatmu
Menjadi nafas dan butiran-butiran darah baru buatmu

Sosokmu akan selalu menemaniku dalam setiap suasanaku
Akan selalu menjadi inspirasiku (*thanks a lot...)
Hingga kita bertemu kembali
Di dalam tubuh dan jiwa...

Senin, 12 Juli 2010

titik



Aku hanya tahu bahwa aku rindu.Titik.
Aku hanya tahu bahwa aku kangen.Titik.
Aku hanya tahu bahwa aku sayang.Titik.
Aku hanya tahu bahwa aku tak mau kehilangan.Titik.

Aku hanya tahu bahwa semua rasa itu menderaku tanpa henti dan tak bisa kusembunyikan memar lebamnya dari segala deraan itu
Bilur-bilurnyapun sangat jelas terlihat, terlukis di senyumku...bahkan tak jarang pula sanggup membuatku berhenti bernafas untuk sesaat saja

Aku hanya tahu bahwa aku sangat ingin menyentuh senyum itu
Melukiskannya di hatiku dan akan kubawa selalu kemanapun aku pergi

Aku hanya tahu bahwa semua yang kualami ini jujur dan tulus; mengalir dan tak bisa aku membendungnya

Aku hanya tahu bahwa semua yang menyapaku ini adalah kenyataan yang sangat wajar dan natural

Aku...hanya mengerti di batas pengertianku saja

Aku...hanya menjalani semua ini dan tak pernah sedikitpun untuk berpikir tentang apapun yang tersembunyi di baliknya

Aku...hanya benar-benar merasakannya, tak peduli tentangmu dan apapun yang terjadi kelak
Biarlah hari ini cukup dengan kesulitannya untuk sehari ini saja
Membiarkan esok hari dengan kesulitannya tersendiri
Dan membiarkan bahagia datang untuk selamanya...


* aku rindu embun pagiku...dan kaupun tahu itu...pasti...LOL