Tulisan ini merupakan turunan dari Hidup ini TERLALU Indah. Dalam banyak kasus, sekarang ini sepertinya bunuh diri adalah merupakan sebuah penyelesaian akhir yang dianggap indah. Selain itu, tulisan ini juga lahir setelah aku dengar ada seorang mahasiswa yang terjun bebas dari lantai atas kostannya di bilangan Jl. Ciumbuleuit Bandung. Ia seorang mahasiswa ITB, 23 tahun. Usia yang terlampau muda dan tergesa untuk pergi dari dunia ini. Menurut kabar dari orang-orang sekitar, ia terjun bebas setelah diputusin sama pacarnya. Sesuatu yang tidak seimbang. Cinta telah ia salah gunakan, rupanya. Ia tak kuat menerima didikan cinta yang memang terkadang menyakitkan. Saat ngobrol-ngobrol tentang kejadian itu, aku berseloroh kepada temanku. "Seandainya anak itu kenal sama kamu, mungkin dia ga bakalan bunuh diri deh, Neng. Hehehe..." Ujarku kepada temanku yang berapi-api menceritakan tentang kejadian itu. Temanku sangat mengecam bunuh diri. So do I!
Aku ga akan menulis tentang bagaimana cara Tuhan memandang tentang manusia yang sudah nekat mengakhiri hidupnya dengan membunuh dirinya sendiri. Menurutku, Tuhan sudah demikian mencintai kita, sehingga DIA menghadirkan kita ke dunia ini sebagai manusia sempurna. Bukan sebagai hewan atau makhluk hidup ciptaanNya yang lain. DIA sudah menghabiskan cintaNya sehabis-habisnya demi berlangsungnya siang dan malam, yang berporos pada bumi yang diciptakanNya sendiri. Menghadirkan kemegahan lainnya agar manusia ciptaanNya ini betah dan mengelola alam raya seluas ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Masakan kita kalah hanya karena putus cinta? Lalu, dianggap apakah penyelenggaraanNya selama ini??? Lantas, di mana akal, otak, dan hati nurani yang telah diberikanNya kepada kita semenjak kita lahir itu???
Jika masalah keluarga dan perekonomian menjadikan alasan untuk bunuh diri, itu pun sungguh tak seimbang. Tuhan sudah demikian bersusah payah mengatur kehidupan manusia. Antara lahir, mati, pertemuan, perpisahan, dan tidak lupa rejeki bagi kita. Juga membantu membentuk, membangun sebuah keluarga dan banyak teman untuk kita. Jika iman kita terawat dengan baik, kita akan yakin bahwa pertolongan Tuhan akan segera menjangkau kita. Tidak sayangkah kita terhadap KuasaNYA??? Tidak percayakah kita kepadaNYA??? Harus berapa juta atau bahkan berapa miliar kali Tuhan harus meneteskan air mataNya untuk kita??? Tak maukah kita bersyukur atas segala yang telah diperintahkanNya untuk kita? Rejeki, pasangan, dan segala cita-cita yang DIA bersitkan untuk kita, demi kebahagiaan kita sendiri??? Tidak sayangkah kita pada rencanaNya yang indah untuk kita??? Biarkanlah rencanaNya indah pada waktunya. Jangan dipotong oleh kekuasaan kita sendiri. Berhakkah kita untuk memberhentikan rencanaNya???
Sayang, jangan biarkan setan menggerogoti pikiran kita. Hindarkanlah keindahan sesaat. Narkoba yang akan membunuhmu sia-sia. Juga keinginan bunuh diri yang demikian kuat. Berdayakan teman-teman dan keluarga, ajaklah berdiskusi. Buatlah Tuhan tersenyum. Jangan biarkan DIA menangis terus. Tuhan akan terus bersama kita sampai selama-lamanya, jika kita sungguh-sungguh mau terbuka akan kehadiranNya dalam bentuk sederhana, dimana pun dan bagaimanapun caranya...
* Nah, tuh.... Ada lagi karyawan pendiam yang terjun bebas dari lantai 12! Huffttt