Lemah dengan nadi yang merayap
Meresapi pilu, meregang sang waktu
Kasih,
Mungkin kini waktumu telah tiba
Untuk menyelami waktumu yang sesungguhnya
Serupa dedaun gugur perlahan, satu demi satu
Rapuh dalam pelukan ibu pertiwi
Kasih,
Benar... Auramu kian mengabu
Baktimu telah berada di ujung pekat malam
Melayang, menghampa, dan menghilang
Selamat jalan.....
Hanya ini hatiku berucap
Dalam kelu lidah dan semburat air mata
Tempat terbaik telah tersedia bagimu di sana
Senyummu abadikan bahagiamu di batinku
Kau bukan hanya pantas untuk dikenang
Namun, kaulah kenangan itu
Kan kubangun sebuah prasasti di kalbu ini
Sebagai tempatku bertemu engkau dan sunyi
* Teruntuk sahabat terkasih yang kemarin telah meninggalkan kami.... Deritamu kini telah berakhir.... Beban duniawimu pun usai sudah.... Namun kau selalu hidup dalam kisah yang tak kan pernah usai....
Semoga Tuhan memelukmu dengan damai sejati; memberikan kebahagiaan suci di alam keabadianmu.... AMIN.....Kelak, jika waktuku tiba, mungkin kita kan bertemu kembali di sana....
7 komentar:
Innalilahi Wainalilahi Rajiun...bner gtu kan Jeng Diana?....dari tanah kembali ke tanah bukan?..
hiks..hiks...,
semoga amal ibadahnya diterima disisiNYA amiin
tengku...
flo
semoga sahabat mba diana damai disana, amin...
terlepas dari puisi kesedihan, tapi kalimatnya apik mba, salut :)
Semoga sahabat mbak menemukan kedaimaian, disana... :(
@sahabat2ku terkasih...terima kasih atas doa2nya untuk dia..semoga kita semua diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa...Amin..
Posting Komentar