Pangeranku,
Telah jutaan kata kau tuturkan padaku. Bisa jadi, telah ribuan genggaman tanganmu di jemariku. Telah ratusan pelukan kau hamburkan untukku. Ciuman yang kau kecupkan di keningku, dan usap lembut jemarimu untukku sudah tak terhitung lagi. Itu semua kau persembahkan dengan mata terteduh ketulusanmu melihatku. Dengan senyum terurai; senyum yang paling manis.
Pangeranku,
Jika cinta adalah bakti, aku akan selalu berbakti padamu di seluruh sisa waktuku. Segenap inderaku, aku akan melayanimu, membaktikannya dengan penuh syukur dan senyum.
Pangeranku,
Saat hatiku bergejolak karena sesuatu yang tidak jelas, kau senantiasa mengusap kepalaku; memberiku kekuatan, dengan pancaran matamu nan teduh. Tak ada sepatah kata pun terucap dari bibirmu. Kau ayomi jiwaku dengan sikap sederhanamu.
Pangeranku,
Aku ingat, saat kau tak melakukan semua itu untukku. Beberapa hari lamanya kau hanya diam. Beku. Membisu. Jangankan pelukanmu, usap lembutmu, bahkan tutur katamu pun tak keluar jua dari bibirmu. Kau membuatku berpikir tentang kesalahanku padamu. Memang tak seharusnya aku tak mempercayaimu. Aku tak pantas mengatakan sesuatu yang menyakitimu; wahai jiwa yang santun mencintaiku; menerima aku apa adanya.
Pangeranku,
Saat-saat kau mendidikku adalah saat-saat yang paling berat bagiku. Kau benar-benar menghilang dalam kehampaan. Dalam pekat malam kau biarkan aku yang terduduk sendirian menikmati rindu yang kian menggebu, juga dengan rasa bersalah yang kian menggunung.
Pangeranku,
Dalam penyesalan dan linang air mataku, aku memohon maafmu yang terdalam, dengan penuh kerendahan hatiku. Ternyata...
Hatiku terlampau sempit dan dangkal; maafkanlah untuk itu...
Pangeranku,
Dalam hal ini, aku hanya ingin kau mendidikku sekali saja. Aku tak mau kehilangan mata teduhmu, saat menatapku yang manja, tempatku berenang-renang dan bermain di sana. Aku telah bertekad untuk selalu berpikir sebelum bersikap dan berkata-kata. Ini bukan hanya aku lakukan terhadapmu saja. Tetapi akan aku lakukan terhadap siapa pun juga!
Pangeranku,
Terima kasih atas bimbinganmu. Terima kasih atas didikanmu. Terima kasih atas kelembutanmu, dalam diam ternyata kau masih saja berdoa untukku. Terima kasih, wahai jiwa yang santun mencintaiku; menerimaku apa adanya... Kau telah mengarahkan aku untuk terlupa bagaimana rasa marah tanpa menghilangkan unsur api dalam jiwaku. Denganmu aku telah terbiasa untuk tidak cepat marah. Sebab saat aku marah, kau malah tak mempedulikan aku barang sedetik pun. Kasihmu seakan hilang di balik kemarahanku. Saat aku mutung, maka saat itu pula kau akan langsung lenyap bagai tersapu angin. Kau telah membuatku luluh dengan sikapku sendiri. Didikanmu sama seperti ibuku. Waktu kecil saat ibu membeli makanan dan ibuku membagi dua makanan itu dengan saudara laki-lakiku, dan aku langsung menangis karena aku ingin makanan itu menjadi untukku utuh. Tentu saja aku menangis karena berharap ibu langsung memberikan makanan itu hanya untukku sendiri. Namun, apa yang terjadi? Ibu mendiamkan aku hingga aku lelah menangis dan tertidur di lantai. Setelah terbangun, aku kemudian berpikir betapa meruginya aku! Makanan aku tak dapat, yang ada malah lelah menangis. Lalu? Apa yang kudapat selain kesia-siaan? Kemudian, aku dengan malu-malu bilang pada ibuku bahwa aku menginginkan sepotong makanan itu. Ibuku langsung memberikan makanan itu seraya tersenyum dan mengusap kepalaku. Ibu telah mengajarkan aku sesuatu, selain berbagi!
Pangeranku,
Sosok yang amat aku banggakan, aku hargai, aku sayangi, dan aku cintai. Kau sosok smart yang rendah hati dan tegas. Ijinkanlah aku untuk tetap menyimpanmu sebagai bingkai hidupku. Kau mengingatkanku pada sosok yang melahirkanku. Dan kau telah melahirkan cintaku kembali. Peluklah aku dalam damai cinta di dadamu. Rengkuhlah aku dalam taman surgamu. Kecuplah keningku dengan keharuman jiwamu. Genggamlah tanganku dengan sucinya hatimu. Lumatlah aku dengan belaian lembutmu. Aku... Ingin menempelkan senyummu di senyumku.
I love you so much..
Sebuah Puisi di Hari Ibu
12 jam yang lalu
6 komentar:
dalemmm banget..
berbagi kata kata motivasi gan
Wanita sulit jatuh cinta, karena lebih baik menunggu pria setia daripada menerima yg datang, tapi bisa pergi kapan saja.
semoga bermanfaat dan ku tunggu kunjungan baliknya :D
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.
berbagi kata kata motivasi gan
Orang yang berpikiran negatif selalu melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, Sedangkan orang sukses selalu mencari kesempatan dalam setiap kesulitan.
salam kenal, sukses selalu dan ku tunggu kunjungan baliknya ya :D
betapa bahagianya pangeranmu bisa memilikimu :)
I wanted to thank you for this great blog! I really enjoy every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you post.
Posting Komentar