Wahai kelana...
Berhentilah sejenak di pematang itu
Di bawah pohon rindang bertuliskan irama batinmu
Mungkin kelak, kau tak kan pernah menemuinya kembali
Wahai kelana...
Berdirilah sejenak di padang ilalang itu
Nikmatilah desau angin di sana
Untuk kau hirup udaranya menjadi nafas hidupmu selamanya
Semua tentang dirimu telah tertulis lugas oleh alam
Berjalanlah seiring pengetahuanmu, seiring kecerdasanmu
Mulai petang ini, berdoalah agar kau bisa berdoa
Jangan pernah memohon apapun, sebelum kau bisa berdoa
Kau sendiri tak akan pernah mengetahui waktumu yang tersebar bagi dunia
Hingga sang waktu kan berjalan di atas kepalamu
Di jejaknya sang waktu bersama embun pagi
Kelak, kau akan dibalut waktu untuk mengetahui ketetapanmu
Ingatlah : Kau amat berharga bagi siapapun dan apapun juga......
5 komentar:
Sang kelana yang terus berjalan, boleh tau siapa sang kelana itu Mbak ?
Smoga saja dia kembali untuk menikmati desau angin dipadang ilalang, karena ia terlalu berharga untuk siapapun...
kalau udah begini susah deh, jadi menebak-nebak
alhamdulillah kabar baik mba, semoga mba Diana kabar baik juga ya.
sulit bagiku menangkap maknanya mba.
ga ngerti bahasa puisi :(
puisi yang indah untuk sang kelana :)
Posting Komentar