Hujanku, hujanmu, hujan kita bersama
Pertama kali mereguk hujan di Bulan September
Selamat datang, Hujan
Basahi kembali bumi dengan segala ketulusanmu
Basahi bumi hingga ke dalam rongga yang paling sulit kau jangkau
Biarkan para petani kembali tersenyum riang
Agar hasil panenan melimpah ruah bagi Ibu Pertiwi
Agar hewan-hewan pun bergembira dengan kesejukan yang kau bawa; meminum air-airmu
Segarkan tetumbuhan dan pepohonan yang lama kehilanganmu
Hujanku...
Pergilah ke sudut-sudut hati yang gersang
Tumbuhkan benih-benih cinta itu
Jangan biarkan ia kerontang tergerus kemarau garang
Hujanku...
Jangan khianati ketulusan embun pagi
Temani ia menggulirkan bening-beningnya
Agar berkatmu merata hingga ke pelosok tanah gersang
Ah, Hujan
Semakin aku menuliskanmu
Dirimu seakan mewakili kerinduanku padanya
Yang pernah bertahan hidup dengan makan hati pisang
Tawa lebarku... Ada untuknya saat ini!
Sebuah Puisi di Hari Ibu
16 jam yang lalu
5 komentar:
Hujan ...
Aku juga rinduuu
Meski sudah bulan Sept, di Palembang masih jarang hujan :)
Lama sudah hujan tak mengguyur di tempat saya, hanya mendung dan tak jua jadi hujan.. :)
Rindu hujan -,-
@mba yunda..bandung hujan, tapi sekarang udah kemarau lagi mba..hehehe
@mas sukadi...memang sepertinya kemarau akan panjang mas...
@three...hujan memang identik dengan kerinduan..hehe ga nyambung ya..
hujan sekarang memang dirindukan di indonesia..udah banyak yang gersang dan kekuarangan air..mmhh..semoga hujan datang dengan merata...amin.. :)
sama, di Jember juga beberapa hari yang lalu turun hujan pertama, kemudian sekarang kering lagi.. -_-
Posting Komentar