Di antara kita pastilah pernah, bahkan sering mendengar tagline "Pembeli Adalah Raja". Tagline ini sungguh sangat mengartikan bahwa pembeli adalah seseorang yang harus dihormati, dilayani dengan penuh senyum dan riang. Lemah lembut dan tidak sombong. Sang penjual mutlak harus menjalankan tagline ini jika warung atau toko atau kedai atau restoran atau penjual jasa lainnya, dan lain sebagainya yang ingin selalu dibeli oleh para pengunjungnya.
Keramahan, yang identik dengan bibir yang selalu tersungging senyuman, juga rasa hormat menghormati sebenarnya layak dimiliki oleh setiap orang. Bukan hanya para penjual kepada para pembelinya. Pembeli pun bagus kan kalo datang ke warung itu dengan senyum dan ramah. Mengucapkan terima kasih sesaat setelah dilayani oleh penjual. Tak perlu membentak-bentak kalo ada kesalahan dari penjual.
Jadi ada ide ni, kalau saja tagline itu ditambah "Pembeli adalah raja dan penjual adalah ratu" dimana itu berarti antara pembeli dan penjual mempunyai status yang sama dan sederajat. Karena pada hakekatnya dunia dagang itu ibarat ijab kabul. Terjadinya transaksi adalah karena kedua belah pihak telah sama-sama ikhlas dalam menjual dan membeli. Terjadi serah terima. Makanya kalo di Jawa Barat seringkali terdengar ungkapan begini, "Nampi barangna, nyanggakeun artosna...." Itu kata-kata dari sang pembeli, yang artinya "Nerima barangnya, menyerahkan uangnya..." Kira-kira begitu artinya, yang menandakan bahwa baru saja terjadi transaksi jual beli.
Tagline pembeli adalah raja sepertinya telah membuat keadaan menjadi tidak seimbang. Tapi tak apalah, selama kita bisa mengambil sisi positifnya, hantam sajaaaa... :D
Tanda Usus Kita Kotor
11 jam yang lalu
3 komentar:
Hampir mirip2 dengan tagline, "Kejujuran itu mahal harganya"...Seandainya pembeli adalah orang yang membutuhkan, penjual adalah pelayan plus murahnya kejujuran. Betapa indahnya negeri ini...nice post and happy blogging!
iya, setuju, memang begitu harusnya. pembeli dan penjual memang harusnya sejajar karena posisinya sama2 saling membutuhnya. meski istilah 'pembeli adalah raja' juga gak salah, asalkan si pembeli juga punya tag line sendiri yg 'mengistimewakan'penjual. sama2 saja, lah, hehehe :)
setuju mbak, seharusnya mah sama saja. pembeli jg harus menghormati penjual, juga sebaliknya ya. jadi adil.
Posting Komentar