Siang berdebu dengan pancaran terik sang mentari
Sejenak berubah menjadi bersih dan segar, sejak hadirmu di sini
Perjalanan di siang inipun seolah mengisyaratkan titik temu antara kau dan aku
Sebuah perjalanan menakjubkan yang penuh keajaiban terselami dengan indahnya
Saat senyum merebak di bibirmu
Sesaat jantungku seolah berhenti untuk membawaku ke tempat yang paling indah bagiku
Saat rentangan tanganmu siap memelukku
Saat itulah seluruh nadiku berhenti berdenyut untuk membawaku ke tempat penuh warna warni bunga berikut keharumannya yang belum pernah aku temui sebelumnya
Tatap matamu, seakan membawaku berkeliling ke nirwana dengan berjuta keindahannya
Rengkuhanmu yang lembut sekaligus kuat ini, sanggup menghangatkan kembali seluruh kehidupanku
Kecupan dan torehanmu cukup membuatku bergejolak
Haaaah...?
Keindahan macam apa ini...?
Persembahan macam apa yang kau berikan untukku...?
Batinku berteriak tak mengerti; meronta dan mencari tahu
Diam tak bergeming, batinku melemah dan seluruh sendiku lunglai tak sanggup memberi sebuah jawab
Aku hanya ingin siang ini jangan cepat berlalu
Sebelum sang mentari senja benar-benar membawamu pergi
Aku hanya ingin kesejukan yang kau bawa ini jangan cepat berlalu
Sayang...
Sebelum angin membawamu pergi, sebelum kau melakukannya buatku untuk yang terakhir kalinya...
Maukah kau mendengarkan bisikanku...?
Bahwa "Aku akan selalu merindukanmu, dan kau tahu itu..."
Sebuah Puisi di Hari Ibu
15 jam yang lalu
6 komentar:
Nice poem! Selamat Tahun Baru dengan semangat baru...
miss u too..hehe
Hai, Mbak :)
Duh, rasanya saya baru kemari (eh pernah ndink, cuma nggak meninggalkan jejak hehehe)
Hmmm.. pada rajin dan bisa buat puisi, saya kalau puisi no komen deh, secara nggak bisa buat hehehe
Tentang lomba FF, paling lambat tanggal 22 februari
dapat inspirasi dari mana mba ?
romantisnyaa...kalimat paling bawah itu
Cieh... yg lagi kangen... kali ni ane g mo ganggu deh...
Posting Komentar