Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 18 Juli 2011

Jakarta (oh) Jakarta

Jakarta,
Mengapa aku belum pernah bisa untuk mencintaimu?
Mengapa kau begitu gerah bagiku?
Mengapa...?

Jakarta,
Kau terlalu sibuk dengan dirimu sendiri
Saat Monas terpampang di depan mataku
Kau terlalu hiruk pikuk...

Akankah aku mencintaimu?
Setelah kucoba melebur denganmu seharian kini...
Akankan kau mengenalku, dan memberikan senyummu kepadaku kelak?
Setelah dengan peluh bercuruan sepanjang pagi tadi aku teteskan di atas bumimu, hingga habis riasan bedakku?

Ah, Jakarta...
Jakarta (oh) Jakarta

8 komentar:

TS Frima mengatakan... [Reply Comment]

jakarta itu..
saya gak tau seperti apa :D

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan... [Reply Comment]

jakarta oh jakarta kapan macetmu berkurang

Ajeng Sari Rahayu mengatakan... [Reply Comment]

jakarta...kapan ku ke sana
untuk menagih bukti, bukan sekedar janji

ketty husnia mengatakan... [Reply Comment]

jakarta,..mengapa justru dirimu yg terus diburu??
mengapa tak banyak orang yang pindah hati untuk mencari sesuap nasi di kota lain yg lebih baik??

Iskaruji dot com mengatakan... [Reply Comment]

Jakarta oh jakarta...ibukota Indonesia..Hikss..Garing..Happy blogging aja dech!

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

Jakarta.... sampai kapan kau hanya terdiam dan membisu ?

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

Bang Pendi mengatakan... [Reply Comment]

Jakarta memang panas Bu, dah gitu macet pula...bikin orang malas kemana-mana. Tapi klo bunda mampir ke rmah Bang Pendi, masih adem kok...mo nyebur ke empang juga bisa, masih banyak soalnya...hehe

ISTI mengatakan... [Reply Comment]

hahaha ktauan nih haha, tnyata bisa kan sndri tnpa ku hmmm, jakarta itu mnyebalkan mba, lain kali kjakarta sendiri ya, jng pk taxi tp pk bajaj cb deh biar mrasa bnr2 D JAKARTA MBA

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]