Ksatriaku,
Lama kau terdiam di situ
Tegap membisu, serupa sebongkah batu karang di luas lautan
Kau seolah tengah menyerap segala keriuhan menjadi sumber keheningan yang paling sepi
Ksatriaku,
Tolong pinjami aku keriuhan sepimu
Bolehkah aku menyusuri segenap diammu?
Bolehkah aku menerjemahkan segenap keteguhan batu karangmu?
Ksatriaku,
Jika boleh, pinjami aku sepimu dan ijinkan aku menjadi bagiannya
Lihatlah taman salju ini
Ia ada tulus buatmu
Ia selalu setia menanti kepingan sepimu; menanti jejak-jejak kakimu
Ksatriaku, pangeranku...
Jadikanlah aku menjadi sepimu
Sentuhlah aku dengan hatimu
Agar aku kian memahami keriuhanmu, yang bagimu adalah sepotong sunyi yang paling puisi
Sepotong sunyi yang paling sempurna
Hingga, suatu saat kelak...
Sepiku menjadi untaian kata terindah bagimu, dan sepimu menjadi sebuah keriuhan cinta bagiku
Sebuah Puisi di Hari Ibu
17 jam yang lalu
2 komentar:
Dan semoga akan ada keriuhan cinta itu tidak sepi lagi...
semoga sang ksatria mendengarkan yah mbak. heheehe
Posting Komentar