Hai Langit...
Aku menjerit pilu semalaman
Dengarkah kau?
Hai Bumi...
Aku menangis meraung semalaman
Dengarkah kau?
Aku tersayat
Aku terluka
Namun tak ada yang pedulikan aku!
Saat kepala itu dipenggal
Saat darah itu muncrat di atas koral batu
Saat jiwa itu melayang
Pedih menyaksikan raganya tak utuh lagi
Di mana pembelaanmu?
Di mana nyalimu?
Di mana keberanianmu?
Di mana kegagahanmu?
Dua puluh delapan kali
Nyawa melayang tanpa arti di negeri orang
Haruskah ada yang melayang lagi?
* Untuk Ruyati; seribu bunga kurangkai untukmu, teriring doaku buatmu...
Dalam sedu sedan pucat pasi
Dalam simpuh raungan ini
Aku hanya bisa berdoa
Selamatlah kau di alam sana
Tempat istimewa telah menantimu... Amin...
Sebuah Puisi di Hari Ibu
12 jam yang lalu
3 komentar:
hiks hiks T_T
innalillahi wainna ilaihi rajiun..
apa kabar? di tunggu follownya yah
Anda Butuh pengunjung dari blog coretan rizal? Silahkan Klik Di Sini
Turut berduka untuk Ruyati dan bangsa ini...happy blogging!
Posting Komentar