1. "Jarak bukan masalah, sayang. Karena cinta tak mengenal jarak," ucap Givan pada Riri saat di bandara ketika ia hendak meninggalkan Riri di kota ini. Riri hanya meneteskan air matanya saat Givan kembali berujar, "Tenang, sayang... Kamu kan bisa hubungi aku kapan pun juga, dan jika kamu belum sempat menghubungiku, aku pasti akan selalu kasih kabar koq,"
2. "Meski kita belum pernah bertemu, tetapi entah mengapa hatiku berdebar setiap aku melihatmu online. Miss you," ucap Riko di seberang sana ketika ia menelepon Bella dengan senyum renyahnya.
Mereka baru pertama kali saling bertukar suara.
***
Waktu terus bergulir, segala peristiwa menimbun yang pernah ada, tak terkecuali dengan sepenggal kisah dua pasang kekasih yang tengah mengubah getar menjadi debar, dengan apa adanya.
Jika salah satu dari mereka tak pernah lagi membalas setiap sms dan membiarkan ratusan panggilan tak terjawab, apa yang sesungguhnya terjadi?
Jangankan untuk memberi kabar, untuk menjawab sms atau telepon saja, ia sudah tak sanggup...
Jika di antara mereka yang belum pernah bertemu satu sama lain namun salah satu di antaranya mengharap kejelasan tentang hubungan itu, apa yang sesungguhnya terjadi?
Sementara hingga detik-detik berlalu, mereka belum pernah mendaratkan hubungan yang sesungguhnya ke bumi dan masih mengawang di langit biru, yang kadang kelabu...
Ada sekian tanda dari berjuta kejadian. Jika semua tanda itu benar-benar tejadi... Apakah itu pertanda ia ingin menghentikan hubungan yang tengah terjalin? Jawabnya adalah belum tentu.
Semua bergantung pada keyakinan hati. Yakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Hubungan ini sungguh mengandaikan kepercayaan dan positive thinking yang sangat tinggi.
Jika pada akhirnya tak sanggup menjalani semua ini, mundurlah dengan teratur dan elegan.
Yakinkan pula bahwa tak ada waktu yang terbuang sia-sia. Waktu telah berkenan mendidik kita lewat berbagai hal untuk pertumbuhan bagi sebuah kebijaksanaan, kepekaan, dan kedewasaan. Maka, bersyukurlah atas segalanya...
Tidak usah memperparah keadaan diri menjadi demikian terpuruk, apalagi sampai mendramatisir suasana hati.
Jika bukan diri sendiri yang menjaga hati kita, lantas siapa yang harus menjaganya?
Teruslah berupaya dan berkata, "never say never!" karena sesungguhnya kesempatan itu selalu ada, selama kita masih bernafas...
*Untuk yang sedang menjalani LDR... Tak perlu kecil hati dan membandingkan dengan hubungan yang tak berjarak. Kata orang bijak yang pernah aku dengar : Sayangi proses melebihi hasil yang akan didapat :))
9 komentar:
hua.... ini bagus banget mba...
suka sekali dengan cara berpikirnya, meski tak mudah untuk melaksanakannya.
aku suka banget artikel ini, singkat tapi sangat bermakna.
mundur dengan elegan..., yg kebayang gimana selanjutnya, hehe...
mba Diana, ngasih judulnya unik, ditunggu sampai vol. 1000 deh ^_^
siang teteh.....hehehhe msh semedi, jd bw-nya msh terbatas hehehe. Tp daku kangen pengen baca tulisan indah lg di blog ini..^_^, so benerrr.. tulisan di atas kayaknya cucok buat yg ldr saat ini..hehe, ak jg prnh alami, huaahh tp capek lho ldr..^_^, selamat menulis teteh cantik, spt biasa tulisannya sll sarat makna...
Aku pernah LDR mba, tapi gagal biasany penuh dusta. Mungkin tergantung orangnya juga sih dan keyakinan hati seperti yangmba sebutkan :).
Kapok LDR mba >,<
motivasi yg bagus buat yg lg LDR...
Karena kata orang bijak, yang utama adalah prosesnya coz ada pembelajaran disitu.
Salam.. .
hm,...don't say never,..sounds like we must give up..although everything happen in our heart..:) nice post mbak..:)
Salam
Maaf, baru berkunjung lagi mbak.
Wah, bahasan LDR nya ciamik mbak. Saya suka.
Salam kawan
LDR yah, Mbak? Saya kudu lebih realistis menghadapi LDR, tapi takut kena juga hehehe
Posting Komentar