~ Maksudnya selama berpacaran? Pasti ada kalanya kita menyakiti atau disakiti. Walaupun mungkin sebenarnya kita dan pasangan ga bermaksud untuk menyakiti – Duhita, 27 th.
~ Mayoritas ga bisa – Fitri, 25th.
~ Kalo mencintainya karena Allah, Insya Allah ga akan melukai. Kita malah cenderung ingin dia maju. Karena ingin menyempurnakan dia bukan mencari sempurnanya dia – Nurmalia, 26 th.
~ Waduh, namanya juga manusia, ga ada yang sempurna.. Aku aja kadang merasa dicintai namun sekaligus dilukai... dan tanpa sadar juga, kita bisa melukai seseorang – Nani, 25 th.
~ Ga bisa, keduanya selalu terlibat... udah hukum alamnya keduanya selalu bersama haha – Nova Wantira, 24 th.
~ Ga bisa. Kata temenku, Dodi Novarian, kita tidak hidup di negeri dongeng – Pungky, 25 th.
~ Hmm... karena kalo kita udah mencintai seseorang atau sesuatu, pasti selalu ingin ngasih yang terbaik. Ga mungkin nyakitin. Gitu kalo menurut aku – Juzan, 26 th.
~ Bisa... Mencintai tanpa melukai... Cinta tulus pasti ga akan melukai – Felita, 25 th.
~ Bisa. Tapi yang kita cintai suatu waktu mungkin terlukai tanpa kita sadari – Eky Sidiq, 22 th.
~ Kalo orang yang pernah terluka, pasti semua jawabannya BISA – Alan, 28 th.
~ Menurut aku, mencintai pasti melukai. Makanya cinta ga cuma bisa bikin bahagia, tapi bisa meremukkan hati – Aida Maria, 27 th.
***
Itu dia, hasil survey kecil-kecilan yang secara iseng aku lakukan. Jawaban yang jujur dan spontan dari kalangan usia 20-an tahun. Jawaban orang-orang yang sedang mengecap kehidupan cintanya masing-masing.
***
Oke, sekarang giliran mengumumkan siapa saja temen-temenku terkasih yang beruntung mendapatkan novelnya Donny Dhirgantoro yang berjudul 5 Cm.
Jujur, aku bingung untuk menentukan siapa pemenangnya. Semuanya bagus, dengan tulisan yang mengena. Ini jujur aku sampaikan, meski terkesan klise, dan saking bingungnya, aku sampai mendelete salah satu peserta untuk membantu aku dalam menilai, dan dia ikhlas dihapus sebagai peserta, demi membantu aku yang kebingungan ini. Mungkin diantara temen-temenku terkasih sudah ada yang mengenal dia. Mau tau siapa yang aku delete sebagai peserta? Dia adalah Nilla Gustian, yang karena satu dan lain hal, maka untuk sementara waktu, blognya di non aktifkan.
Setelah dapet Nilla, ternyata kebingunganku ga berhenti sampai di situ. Aku gaet lagi satu orang yang bagiku, dia adalah seorang kakak, sahabat, teman, dan figur. Dia bagaikan kakak sulungku yang kedua, karena usianya yang seumuran dengan kakak kandungku yang sulung. Dia bukan seorang blogger, jauh dari sentuhan dunia maya, selain hanya email saja yang dia punya. Sosok sahabat dan teman yang sekaligus aku segani itu bernama FA. Wiranto. Sungguh, bagiku dia bukan orang sembarangan :)
Komentarnya begini :
Membaca tulisan tentang cinta memang asyik.
Ungkapan kata-kata tampak indah yang bukan sekadar bersilat lidah.
Terbersit pengalaman, kental permenungan dan pemaknaan.
Inilah Tragedi Cinta
Ada rasa takut mencinta
Karena takut menimbulkan luka
Mungkin karena cinta itu tipikal dunia fana yang tak sempurna
........dan yang beruntung adalah........
Selamat bagi yang beruntung. Bagi yang namanya disebutkan di atas, dimohon untuk memberitahukan alamatnya via email ke : dianawardani(at)yahoo.com.
Sebetulnya pertanyaan itu dibuat untuk aku juga, sebagai bahan renungan. Tapi tentu saja jawabanku ga akan aku publikasikan di sini, alias off the record.. Semoga ga ada yang bilang curang ke aku ya :D
Terima kasih bagi para partisipan yang aku banggakan, yang dengan rendah hati sudah merelakan waktunya yang sangat berharga dengan mencatatkan diri sebagai peserta di ajang kecil-kecilan yang aku selenggarakan ini. Sebetulnya jawaban yang temen-temen tulis tidak ada yang salah. Hanya saja karena terbatas, jadi ada seleksinya. Kalo boleh jujur, aku pengen bagiin novelnya buat seluruh MTMers’ sekalian.
Selanjutnya, jika boleh aku berharap pada temen-temenku terkasih, untuk mengukir dengan indah, apa pun jawaban jujur dari temen-temen yang sudah ditulis di acara ini, yang nantinya bisa diimplementasikan dan didedikasikan untuk kehidupan yang temen-temen jalani. Mungkin, kita baru bisa dibilang mencintai, jika kita sudah benar-benar kehilangan hati kita sendiri karenanya (nya = cinta).
Saat aku menjawab : BISA. Mencintai tanpa melukai, dengan mengetahui apa yang tidak disukai dan apa yang disukainya. Bisa saja hal yang disukainya itu bentuknya sederhana. Maka, aku melakukan apa yang disukainya dengan tulus untuk membahagiakannya. Membuatnya tenang dan selalu menjaga hal-hal yang tidak disukainya agar tidak tersentuh olehku.
Itu berarti, bahwa aku sebaiknya tidak hanya mencatat jawaban itu dalam hati saja, melainkan diabadikan dalam bentuk sikap, demi orang yang aku cintai dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah bijak dan indahnya, bukan? Namun sekali lagi aku tekankan, bukan sekadar jawaban semata. Tapi, abadikanlah bijak itu, indah itu, dalam warna sikap, untuk orang yang kita cintai dengan tulus ikhlas.
Halah... bukan off the record lagi dong ya... Tapi itu kan misal :D
Dalam kesempatan ini, ijinkanlah aku untuk berterima kasih kepada yang terkasih Nilla Gustian, dan yang terkasih Mas Wiranto yang telah meluangkan waktunya dengan ikhlas demi aku :D
Tak lupa buat adikku terkasih Isti Lisdianni yang udah membantu aku mengumpulkan jawaban surveynya. It’s a very wonderful job, beib.. :D
Juga sekali lagi, tentunya kepada para MTMers’ yang sejenak melepaskan aktivitasnya untuk mengikuti acara ini.
Mohon maaf bila ada salah-salah kata, dan sampai jumpa pada penyelenggaraan acaraku selanjutnya. Sekarang, saatnya aku untuk mengikuti upacara bendera. Pasti temen-temen juga pada mau upacara kan? Atau bahkan sudah ada yang selesai upacara? :D
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, dan selamat memperingati Hari Ulang Tahun RI ke 66. Dirgahayu Negeriku Tercinta. Merdeka! Semoga kemerdekaan yang sudah diraih ini adalah memang milik kita semua, bukan hanya milik para koruptor semata. Halah, ga nyambung ya :D
Aku tetap dan akan selalu mencintaimu bagaimana pun keadaannya, dan apa adanya. Dengan wujud karya-karya yang bisa aku persembahkan bagimu. Semoga berkenan ya, Ibu Pertiwi... :)
Salam Mencintai Tanpa Melukai....