Saat-saat ini pikiranku tengah melayang ke tempat antah barantah. Aku sendiri tak mengetahui, tempat apa sebenarnya ini. Tak bisa terbayangkan sedikit pun sebuah eksekusi mati dengan cara dipancung. Sangat mengerikan bagiku.
Australia, pengekspor sapi untuk Indonesia, sempat marah-marah dan menghentikan pengiriman sapi-sapinya, karena cara kita memotong sapi tidak sesuai dengan 'aturan'. Indonesia dicap telah memperlakukan sapi-sapinya dengan tidak semestinya.
Indonesia, *maaf* sebagai 'pengekspor' tenaga manusia untuk Arab Saudi, apakah akan tinggal diam dengan perlakuan yang demikian itu? Australia saja menghentikan ekspor, karena sapi-sapinya diperlakukan tidak baik di negeri pengimpornya. Lah, ini manusia!!! Sampai kapan ketidakpedulian ini terus merebak?
Entahlah, tiba-tiba kepalaku berdenyut. Aku memang tak ada kepentingan membahas masalah ini. Tapi apa daya, otakku penuh dengan kejadian ini. Kepalaku kian berdenyut, bintang-bintang datang berhamburan seperti kunang-kunang.
Tolong siapkan bantal buatku. Aku sepertinya mau pingsan...............
Sebuah Puisi di Hari Ibu
16 jam yang lalu
6 komentar:
Jangan pingsan dulu Mbak...takut didalam ketidaksadaranya malah mimpi dipancung juga...hiii
Sayangnya pemerintah memang kelihatan seperti tutup mata dengan apa yang terjadi dgn TKW kita. Kayaknya mesti belajar banyak dari pemerintah Philipina...
Bener tu mbk.. ungkapan yang pas dengan keadaan negri ini yang kurang peduli ma kalangan bawah,, :( miris mbk...
Salam
Walo sama2 mahluk hidup, tapi manusia lebih mulia.
Harusnya pemerintah belajar dari kasus sebelumnya..
Salam kawan
Salam kenal dari Resep Rumah Makan Indonesia. Ditunggu kunjungan baliknya! :)
harusnya mereka lebih mengerti, sapi juga makhluk hidup,
Posting Komentar