Sayang,
Lihatlah senyum bunga itu
Ia begitu tulus memberikannya untuk kita
Ia rela ditiup angin dan melepaskan kelopak-kelopak warnanya
Sayang,
Jika kau ingin membubuhkan kelembutanmu padaku
Cukuplah kau ajak aku ke taman bunga itu; sekali lagi
Bahkan jika perlu, ajaklah aku di setiap waktumu
Sebab,
Sesungguhnya aku tak menginginkan sekuntum bunga tercantik dengan helai-helai kelopaknya yang utuh dan indah darimu
Wujud romantismu bukan dengan memberikan sekuntum bunga itu untukku
Jika kau bersikeras memberikannya kepadaku
Maka embun-embun di mataku akan menetes
Sebagai tanda dukaku, karena engkau telah mencerabuti dia dari kehidupannya
Sebuah Puisi di Hari Ibu
17 jam yang lalu
4 komentar:
Memang..sesungguhnya sekuntum bunga itu akan telihat lebih indah jika ia tetap ditamannya. Maka romantisme tertinggi adalah,"Berilah aku taman bunga dan jangan berikan aku sekuntum bunga"...happy blogging!
aku punya impian, kelak nanti jika aku punya rumah sendiri, akan aku buat taman bunga disamping rmh, agar suasana lbh tenang dan damai
memang sejuk dan menentramkan jika memandangi bunga berwarna-warni yang tumbuh ditaman. melihatnya tumbuh dan bermekaran, sebuah kesenangan tersendiri....
setuju mba diana memang pecinta lingkungan hidup, romantis tak hanya untuk manusia tapi juga untuk alam dan kehidupan
Posting Komentar