Aku menunggumu bagai menanti rembulan yang terbit
Utuh penuh sinarnya yang jatuh di antara dedaunan
Teduh, tak menyilaukan mata, melainkan memberi kedamaian dan ketenangan hati
Aku memandangmu bagai melihat kerlip bintang
Indah, dengan geriapnya yang cerdas
Gemerlap menghiasi langit yang bersih dan terang, meski malam kian menjelang
Aku mendengar suaramu bagai mendengar senandung rindu
Penuh kasih berseri memberi satu nuansa yang sangat berbeda
Tanpa ada keraguan bahwa dirimu bagai serpihan surga di genggaman
Semakin aku menyadarinya
Bahwa mencintaimu tak perlu satu kata pun
Biar hening yang tercipta hanya dengan rendah hati
Bagai rembulan dan bintang yang selalu menemani malam hingga dia beranjak...
9 komentar:
indahhhh bgt mba'.... ^^
berkunjung mba ^-^ tapi tetap menyimak.....
Lalu...
terbitlah sang bulan membelah malam
Menerobos barisan serdadu malam
Menampakkan wujudnya nan rupawan
Dan tak ada kata lagi yg terucap
Melainkan...mencintaimu!!
ehem..puisinya mantaff....hadelah pokokna mah..hehe
Cinta yang teduh dalam sebuah keheningan...^_^
Met malam kakakku.....
menunggumu....kata sederhana mempunyai nilai arti yg lebih
menunggu maLam untuk bertemu dengan-Nya sampai pagi menjeLang.
cinta itu tidak butuh apa-apa, termasuk kata. karena cinta telah cukup untuk cinta.. :)
cinta itu diam,
cinta itu tak terdengar,
cinta itu tak terlihat,
tapi sekujur tubuhmu tlah mengalir darah cintanya ...
selamat malam sobat,
peluklah cinta itu,
agar damai di hatimu
dan malam ini,
kubongkar satu rahasia,
stiap malam ku dtang ke sini,
tp engkau tdk tahu
dan aku pun jg tak bersuara
aku slalu mengintip stiap update terbarumu,
Tapi blm ada tempat untuk kataku-kataku mendarat,
dan malam ini,
aku bermukim di bawah tulisan ini,
happy blogging to you ..
Posting Komentar