Satu hati berkalang rindu, jemu aku tahankan segala rasa ini
Tapi semua seolah membisu memandangku lekat; hanya memandangku tanpa ekspresi
Satu gugusan bintang di langit tak peduli perihnya aku memendam segala tentangmu
Kau malah menari-nari di atas langit biru bersih itu, berkawan bersama bintang-bintang yang menerangi malam ini dengan seterang-terangnya
Aku...hanya bisa memandang keindahanmu bersama bintang-bintang itu dari tempat ku berpijak; di sini di bumi yang paling rendah
Aku...hanya bisa berbisik sendu bahwa mencintaimu harus rela melepas egoku karena kau tak selamanya bisa berada bersamaku, mereguk hari-hari dengan utuh dan lengkap
Aku...hanya bisa bergumam pilu bahwa mencintaimu haruslah mandiri; tak kan pernah ada kata manja
Aku...hanya bisa mendesah bangga, bahwa mencintaimu haruslah smart dan mampu menjadi filter untukmu; menjadi aura positif bagimu di kala terpuruk dan kalut, menjadi udara segar di kala jiwamu luruh dan terkulai, menjadi penyejuk hatimu di kala kau gelisah saat keadaan mempermainkan emosimu hingga memuncak hendak meledakkan segala amarahmu, mampu membawamu tetap rendah hati dan membumi meski kesuksesan tengah melambungkanmu, mampu mengingatkan untuk selalu bersyukur dan berbagi kasih dengan sesama
Aku...hanya bisa merajuk dalam hati, manakala aku tersadar bahwa mencintaimu dengan segenap hatiku, ternyata mampu menumbuhkan ketulusan, kesabaran, dan keindahan tersendiri bagi lahir dan batinku
Menjadikan pancaran terindah bagi cinta itu sendiri; meneduhkan dan penuh kasih...
Mengubahkan butiran-butiran air mataku menjadi permata-permata yang tercantik saat ku menyambutmu kembali
Menjadikan senyumku senantiasa hadir dalam dukaku sekalipun; menguatkan iman dan batinku yang membuatku selalu percaya bahwa dirimu akan selalu baik-baik saja; memberi yang terbaik dan terindah hanya bagi dirimu dan diriku selamanya...
Penyebab Darah Rendah
1 hari yang lalu
14 komentar:
melepas ego demi dia yang dicintai >.<
indah ^^
seperti butir butir pasir dilaut...banyaknya masalah karena ego...yang bisa menguasai seperti kristal, menyatu jadi terbiasa dan bukan apa apa
salam ^_^
wah puitis sekali, bagai membaca sebuah puisi panjang ...
mantap, endingnya mbak tetap tersenyum, melepas ego emang lumayan berat di awal tapi setelah ikhlas jadi plong serasa permen bolong qe3 keep smiling, mbak ;)
terjebak dengan ke egoan...
selamya aku kan hanya mnjadi akar pinus tua yg hnya bsa mngagumi psona chyamu dr kdlman tnah ini...
Wah kata-katanya puitis..
Wah itu yang tersusah dan penting ga perduli sama ego demisi dia hhe... maknyuz banget nie Puisi hhe....
Happy weekend..
Kebahagiaan dalam mencintai adalah tatkala segala ego berhasil dihapuskan dari seluruh lubang ambisimu...
berkunjung malam minggu
kunjungan,tkar link yuk?
mampir sobat..salam kenal
yang terpenting adalah melakukan yang terbaik yang kita bisa, mungkin gitu saja deh
memang hrs ku lepaskan egoku, tp kadang ga adil, ah mba din tlsanx mnggambarkan isi hati ku deh jd ktauan haha, keren bnget mba
Posting Komentar