Kulangkahkan kakiku menembus pasir di pantai ini
Kutarik diri sejenak dari gelak canda yang tercecer di sini
Aku tak mau terlalu mengumbar suka citaku dengan berlebihan
Aku tak mau terlalu memperlihatkan kebahagiaan hatiku yang melonjak-lonjak saat pertama kali ku melihat buih-buih deburan ombak di luasnya air yang tak berbatas ini
Aku tak mau takabur menikmati keindahan dan keramahan ini, meski dengan setulus dan sepenuh hatiku, aku benar-benar tenggelam dalam indahnya suasana yang tercipta di sini
Aku duduk di haribaan pantai ini
Kuresapkan air-air yang hangat menyambutku
Sendiri... aku senyapkan diriku
Pasir dan air menggodaku dengan caranya yang unik... kubiarkan itu membelai lembut di seluruhnya kulitku
Kubiarkan angin pantai ini mencoba mengeringkan tiap helai rambutku yang telah terlanjur basah oleh sapaan air ini
Syahdu dengan senyumanku terpapar di tempat ini, dan di dalamnya kuteringat dirimu
Kutuliskan namamu di atas pasir ini
Tetapi sesaat kemudian namamu menghilang
Terhapus oleh ombak-ombaknya
Kutuliskan namaku pula di tempat yang sama
Tetapi masih terhapus kembali oleh ombak-ombaknya
Berkali-kali kucoba menggoreskan huruf demi huruf yang kemudian membentuk namamu dan namaku
Namun kembali berkali-kali pula ombak datang menerjang di setiap goresannya
Aku menangis....
Aku lelah...
Seandainya kau ada di sini
Menemani setiap langkahku menyusuri pantai ini
Beriringan menuju cagar alamnya pula
Berputar mengelilingi seluas empat ribu delapan ratus hektarnya pulau ini
Melintasi gua-gua yang ada
Dengan berperahu menantang dengan rendah hati, ombak-ombak yang indah melampaui kepala
Sekali lagi...
Kugoreskan namamu tanpa namaku
Dan sekali lagi pula, ombak itu menerjangnya
Menghapus menjadi lumat, pergi bersama air yang berbuih menjemput namamu
Aku tersadar...
Aku tak bisa menuliskan namamu di pantai ini
Aku akan menggoreskan setiap hurufmu
Di dalam sedalam birunya hatiku
Di luas hamparan kalbuku dengan tinta mulia...
Dan.....
Hatikupun berbisik, "Aku selalu mencintaimu, Pangeranku..."
23 komentar:
" Biarlah nama itu kau tulis indah abadi di hatimu, mbak "
Nice poem mbak ku .... :)
Semesta kejadian akan ada waktunya dan hikmahnya.
Aq yakin suatu saat ombak-ombak itu tak lagi menjahili pasir2 itu, dan Sang pencinta akan kembali dengan cinta tulusnya.
Ttap semangat Mbak, salam sobat :)
iya mba ^_^ sangat serasi untuk pengendalian dirinya, hendaknya dalam bersuka ataupun berduka, adalah sekedarnya. jangan berlebihan.
byuh...byuh... beruntung nian sang Pangeran itu qe3 jika tertulis di pantai pasti lekas tersapu ombak tak berbekas, jika terpahat di kalbu akan abadi menenemani :D
Trims udah berkunjung dan komment ke postinganku mbak :)
wah,rangkaian kata2 yang keren...
Nice poem, beautiful lines..thank u for sharing..
:-)
ntah knpa ya, membaca tulisan teteh yg kali ini, hati indri gerimis. udh hmpir mo kluar tu 'air ujan' dri mata, teringat suatu keadaan masa lalu yg mrip dgn tulisan ini. hikzz T_T
bacalah
dengan menyebut NAMA TUHANMU
harimau mati meninggalkan belang
gajah mati meninggalkan gading
manusia mati meninggalkan NAMA
uggghhh komenku ga nyambung neh
hehehe
Kunjungan siang mbak..
biar namanya tertulis abadi dalam hati, tak tersentuh, tak terukur....
indahnyaaaa... ^_^
Tulis di kertas trus Masukin dalam botol aja namanya, trus lempar ke lautnya...hihihihi
jadi inget ...waktu di pantai...dalem banget puisinya
ini puaisi atau suara hati yach...??
menjerit aja biar sekalian dengar semua... hiks hiks
ketika nama itu tertulis dengan hati, mungkinkah debur ombak itu tak menghapusnya melainkan membawanya pergi untuk ditempatkan di dasar samudra..
terima kasih atas visitnya nb
salam kenal juga
dan saya follow juga
have a nice day
Kenangan akan selalu ada walau bagaimanapun ombak akan menghapusnya...hanya jiwa yang lepas dari raganya yang akan menghapus semua itu...
jadi terkenang masa LaLu nih, saat-saat indah di pandai berasamanya.
terima kasih teLah berbagi puisi indahnya.
selamat hari anak nasional hari ini..tgl 23...
@mpey..siipp...thanks a lot ya pey..:)
@mas gaelby...ok mas, thanks ya..:)
@mas aryadevi...betul, biar kesemuanya terjadi dengan balance..:)
@mas inung...heheheh..aku suka dengan kata2 byuh-byuh heheh...thanks juga mas..:)
@mas joe...thanks ya..:)
@cheqna...thanks a lot for beautiful lines...:)
@indri...duuuhh...aku jadi membuka masa lalumu yang penuh gerimis dong..maaf yaa...
@bang atta...tar disambungin aja bang pake gigi biru...heheh
@athifah...thanks kunjungannya...
@nilla...siiipp adikku..thanks yaa...:)
@mas herry...iya...baru kepikir itu pas ga lagi di pantai...
@mas johan...thanks :)
@mas jabon...ini rangkaian kata
mas...heheh
@alumni darul amanah...kl ngejerit mah ga akan kedengeran dong..saingan sama deburan ombak
@mas hendriawanz...mungkin bisa jadi mas..nama itu tertulis di dasar samudera...:)
@om rame...cieee jadi bisa bernostalgia kan dengan baca tulisan ini..heheh
@manajemen emosi...met hari anak juga..
butir pasir di pantai,
buih, ombak di lautan,
tak sanggup menyimpan cinta .....
kecuali hanya merekam jejaknya
dan Tuhan pun "bingung"
dimana cinta hendak ditiupkan
gunung sinai runtuh
alam semesta punah
akhirya cinta hanya
bersemayam di hati
dan biarkan semuanya pergi
peluklah cinta itu di hati...
Kan kutulis namamu d psir itu
Walau kutahu,
Akhirnya kan pupus oleh jilatan ombak waktu
Sperti sat ia memupus cahaya dariku
Kan kutulis namamu d psir itu
Dan kau,
Takan prnah mnysal ku mngenalmu
Takan prnah mnysl kumilikimu
gi ingt s'sorang y? memang, wktu bsa mmupus smua knangan. tp rsa yg dtnggalknnya, pahit manisnya, takkan prnah sdikitpun terpudarkan.
nama yg ditulis di hati , akan selalu abadi dan menemani kita di manapun.
sedang rindu dgn siapakah dirimu,Wind?
salam
@ mas anas...akan kupeluk semua bentuk cinta di hatiku..perih dan sukanya, selamanya..:)
@ lone fighter...betul waktu bisa memupus senuanya, selagi kita tak mau untuk mengenangnya...:)
@ bundadontworry...yup, pasti akan selalu menemani bun..heheh..aku gi kangen sama yang indah2..
Posting Komentar