Wahai mendung, mengapa kau hanya diam menatap bumi dari atas sana, hanya bergeser sedikit saja dari tempatmu, itupun karena angin yang tak henti mendorongmu dengan segala kekuatannya?
Wahai mendung, kumohon teduhkanlah alam ini... Turunlah engkau menjadi titik-titik air yang membasahi bumi yang gersang, menyegarkan seluruh alam semesta tanpa kecuali, dengan adilmu
Wahai mendung, lihatlah padang rumput, ladang, dan sawah... Tidakkah kau ingin membagikan airmu di sana?
Kumohon, hitam pekatmu lepaskanlah menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi mereka
Tak terharukah dirimu melihat para petani yang dengan tulus dan sabar menebar benih di bawah mentari yang seringkali menyengat tubuh mereka hingga menjadi legam?
Mendungku, kumohon turunlah dari singgasanamu dan bersihkanlah langitmu, dan biarkan semuanya menjadi cerah kembali.
Tak bosankah dirimu yang membatu di sana dengan segala kepekatanmu...tak lelahkah dirimu dengan keadaanmu yang seperti itu?
Turunlah, meski hanya sesaat saja... Jatuhkanlah partikel-partikelmu dengan elegan dan rendah hati
Turunlah dengan senyumanmu tanpa angin ribut dan topan badai yang menemanimu
Turunlah dengan penuh suka cita dan bijak
Turunlah hanya dengan kedamaian dan cinta yang kau bawa
Jangan kau hancurkan semuanya
Demi bumi dan segenap makhluk yang tinggal di dalamnya
* Quick! Show your true value...^_^
3 komentar:
setidaknya tunggulah sampai aku nyampai di rumah ...
Turunlah dengan penuh suka cita dan bijak
iyah harus bijak juga yah... biar ndak banjir ^^
numpang jalan-jalan
lagi di solo
hhehehe maaf ga bisa komen beneran
Posting Komentar