Kalo dipikir...
Kehidupan ini bagai memindahkan.
Keberadaan kita di muka bumi ini adalah hasil dari proses pemindahan dari air kehidupan ayah kita, yang bertemu sel telur di rahim ibu kita.
Tentu, sebelum itu terjadi, sudah ada cinta yang menurut kata pepatah, "dari mata, pindah ke hati..." Mmh, salah ya, "dari mata, turun ke hati..."
Berawal dari pertemuan antara sel sperma dan sel telur itu, Tuhan menitipkan nafasNya, dan kita bisa dibilang telah ada, dan hanya boleh dikasih waktu selama sembilan bulan berada di dalam kandungan ibu.
Jika ada yang lebih dari waktu tersebut, biasanya bayi itu kelak akan memiliki kawaskitan atau indera keenam atau kemampuan yang exlusive yang kelak akan berguna bagi diri dan sesamanya.
Sungguh, suatu proses pemindahan yang amat agung dengan keajaiban yang sangat luar biasa. Inilah salah satu bukti bahwa Tuhan itu Creator yang amat sempurna.
Alam, secara kodrati akan kembali memindahkan kita dari rahim ibu, ke dunia fana ini, dan.....terdengarlah tangisan pertama kita...!!!
Senyum tulus dan bahagia mewarnai kehadiran kita yang masih merah, mungil, dan lemah...
Sebuah proses agung yang mengandaikan nyawa sebagai taruhannya, telah terlewati dengan selamat dan sempurna.
Lagi...
Ketika kita makan, proses pemindahan itu terjadi. Kita memindahkan menu makanan kita sebagai asupan agar kita tetap bertahan hidup, ke dalam mulut kita, yang akhirnya makanan itu meluncur ke dalam perut kita.
Demikian juga ketika kita minum, untuk melepas dahaga kita.
Lagi...
Saat kita sekolah, kita mendengar dan memperhatikan guru-guru nan mulia kita menerangkan berbagai ilmu pelajaran.
Di sinipun, proses pemindahan itu terjadi.
Dari apa yang telah kita dengar dan perhatikan, penjelasan itu kemudian kita catat yang kelak akan dipindahkan kembali dalam bentuk ulangan, quiz, ataupun ujian untuk meningkatkan kelas kita dalam rentang waktu tertentu.
Lagi...
Ketika kita lulus dari sekolah kita (dari manapun strata kita), kembali proses pemindahan itu terjadi.
Apa yang kita peroleh selama kita dalam masa pendidikan, akan dipindahkan ke dalam setiap karya kita pada sebuah lembaga yang kelak akan memayungi kita.
Meski, tak selamanya kita dapat berkarya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki, tapi tetap saja bahwa ketika kita bekerja, proses pemindahan masih saja terjadi.
Kita, memindahkan data yang ada; yang kita miliki ke dalam bentuk file di komputer kita, sehingga ketika data itu suatu waktu diperlukan, maka jika data itu ditelusur, akan terlihat kembali hasil dari karya kita.
Mmhhh...saat kita menerima salary (dengan penuh syukur), yang merupakan hak kita setelah kita melakukan berbagai kewajiban kita dengan penuh tanggung jawab, kita menerimanya dalam bentuk uang.
Uang yang diperoleh tersebut, kita gunakan untuk keperluan hidup kita sehari-hari. Jadi, uang kita pindah lagi kan...?
Begitu juga dengan berpikir, menulis, bertutur kata, senyum, dan bagaimana attitude kita. Semuanya tak bisa lepas dari proses pemindahan itu.
Apa yang aku lakukan ini juga merupakan proses pemindahan dari pemikiran ke dalam media blog. Bisa juga pemikiran kita ini dipindahkan di atas kertas, tutur kata, sikap yang menentukan pilihan hidup kita selanjutnya untuk menjaga hubungan kita dengan Tuhan, alam, dan sesama kita.
Mmmhhh...sebenernya, masih banyak proses pemindahan di dalam hidup kita ini, yang ga bisa ditulis di sini. Terlalu buanyaaakkk...tar ga muat, hehehe...
Itulah nilai dari kehidupan yang aku tahu. Betapa indahnya proses pemindahan itu mengalami fase dan siklusnya dalam setiap waktunya.
Hingga nyawa ini lepas dari raga kita, roh ini akan berpindah dari alam fana ke alam baka...
Semoga, kita senantiasa diperkenankan oleh Tuhan dan segenap alam raya ini, untuk tetap menjadi insan-insan yang bertanggung jawab, bijak, dan rendah hati dalam setiap proses pemindahan atas apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan di dalam kehidupan ini, sekecil apapun proses pemindahan itu ada. Amin.....