Ibu...
Aku tak bisa memungkiri, bahwa karena cinta dua anak manusia aku hadir ke dunia fana ini
Ibu...
Aku juga sangat menikmati saat-saat aku harus tumbuh di dalam rahimmu
Betapa menakjubkan keajaiban itu terasakan
Satu demi satu organ mungilku tumbuh dengan sempurna, setelah DIA meniupkan roh bagi segumpal daging asalnya...
Ibu...
Kaulah perantara dari penciptaanNya
Kaulah salah satu bukti bahwa hingga detik ini betapa Tuhan sangat menyayangi dunia fana ini
DIA tak pernah berhenti menciptakan anggota-anggota baru di muka bumi ciptaanNya ini untuk menghuni dan menjaganya
Ibu...
Kaulah senandungku saat menjelang tidur
Perjuanganmu adalah nafas bagiku
Kelembutanmu adalah detak jantungku
Pribadimu adalah aliran darah bagi seluruh nadiku
Sikapmu adalah oksigen bagi tubuhku
Tutur katamu adalah doa-doa bagiku
Cintamu adalah denyut nadi yang menggerakkan seutuhnya jiwa dan batinku
Kau ajari aku tentang sebuah kejujuran
Kau ajari aku tentang sebuah ketulusan, kerendahan hati, dan keanggunan
Kau ceritakan padaku tentang balada kehidupan ini
Ibu...
Dalam suka dan duka telah kau paparkan dengan senyum termanismu
Kau selalu membawa sukacita dan kedamaian bagiku, betapapun rapuhnya diri dan jiwamu
Ibu...
Sekian waktu telah berlalu
Setiap perjalanan selalu ada akhirnya
Kau kini telah berlabuh pada lautan kasih indah tiada tara
Meski ragamu telah luruh ke bumi
Namun sukma sucimu telah menemui sumber dari segala kasih itu sendiri
Pelukan surga telah menanti kehadiranmu
Dengan bait-bait suciNya akan merengkuhmu
Ibu...
Terima kasih atas baktimu
Kini, ijinkanlah aku mengantar kepergianmu
Meski tak ada isak tangis yang berlebihan
Namun, aku jelas sangat kehilanganmu
Dengan rendah hati, maafkanlah segala kesalahan yang telah kubuat padamu
Kan kukenang selalu segala keindahan yang telah kau torehkan di hidupku
Menjadi sebuah semangat yang tak kan pernah padam
Berawal dari satu titik, dan berakhir pada titik yang sama pula; dari kekal hingga ke kekal...
Kau berasal dari kasihNya, maka pulanglah menuju kasihNya kembali
Ibu...
Aku akan merindukan selalu senyummu
Kelak aku kan memandang senyummu kembali
Kini, aku hanya bisa memandang bintang-bintang yang paling bersinar itu
Sebagai tanda kehadiranmu untukku
Selalu memandang bahagiaku karena kau telah lebih bahagia di atas sana, daripada di sini, di bawah bumi yang fana ini...
* Tuhan, kumohon terimalah jiwa-jiwa yang telah meninggal dunia
Semoga mereka bahagia di alam kekalMu... Amin
** Untuk temanku yang baru saja kehilangan ibunya...
Turut berduka cita yang paling mendalam. Semoga tetap tabah menghadapi kedukaan ini...
Sebuah Puisi di Hari Ibu
16 jam yang lalu
11 komentar:
Ibu, mama, emak, nyokap, mbok, biyung dll itulah a Hero!..apapun keadaannya. Dialah jalan surga kita, anaknya....ada idiom dan ungkapan, marahnya ibu adalah marahnya Tuha, sabarnya Tuhan juga sabarnya ibu....yoooo... ingat jasa beliau sewaktu ada ataupun tiada....
mengamini setiap doa yang teruntai indah itu...
jadi kangen emaaaaak -_-"
Jadi luruh hatiku membaca puisimu
Aku turut berdo'a dan berduka cita
Atas kepergian seorang ibu menghadap kepada NYA
Semoga mereka para ibu mendapatkan Surga
Puisi yang menggugah rasa, jadi teringat sama ibuku yang juga sudah tiada. Yah, semoga saja jiwa jiwa yang sudah tiada mendapatkan tempat yang baik disisi Nya.
Salam.. .
sebentar lagi hari ibu.....salam damai dan sejahtera mba ^_^
@belantara indonesia...siap bos...:d
@inge...iya non..aku jg jd kangen banget ni...
@mba triz..amin mba, makasi...
@mood...iya mas..amin..makasi..:)
@aryadevi..salam kembali..:)
puisi yang sangat menyentuhhh, ouwghttt
mantaff neng....sory neh baru bs mengunjungimu.. :)
Yang datang pasti akan pergi, yang dititipkan pasti akan diambil oleh PEMILIKNYA.
@lirik video..thx..:)
@julicavero..thx abang..gpp koq, dimaafkan...:d
@mas sukadi..iya mas, semua sudah menjadi ketentuanNya..kita hny menjalani saja..semoga kita kuat dan ikhlas atas apapun yg terjadi..:)
ibu adalah pahlawanku...
Posting Komentar