Dalam serpihan jiwa yang berlapis-lapis
Dalam sempurnanya roh tercipta
Dalam kumparan waktu dengan siklusnya yang senantiasa terjaga
Dalam gegap gempitanya seluruh alam dari setiap detiknya
Dalam cerah cerianya susunan tata surya semesta raya
Dalam damai dan angkara murkanya dari jagat ini
Dalam segenap rangkaian cerita cinta yang membuat derita sekaligus bahagia dengan segenap rasa yang dipersembahkannya
Terdapat satu rongga kecil namun dapat memberi suatu kedamaian jika kita mampu menyikapinya
Dialah ceruk kenikmatan itu
Sebuah ceruk yang dinamakan dengan rasa syukur
Dari ceruk inilah kemudian tercipta keindahan, kenikmatan, kedamaian, dan kebahagiaan sejati
Bagi kita : apapun, siapapun, dan bagaimanapun keadaan kita...
Satu ceruk yang meliputi rasa yang sanggup melampaui segalanya...
11 komentar:
Sungguh nikmat rasanya bila kita bisa mensyukuri semua nikmatnya.
Salam saya..
mampir dulu...sambil menunggu ceruk kenikmatan
Alhamdulillah masih dapat bersyukur mba...
satu ceruk dalam jiwa.. yang trkadang kita lupa, sungguh beruntung orang2 yg pandai mensyukuri NikmatNya.. Makasih mb".. bagus pusisinya!
mbak, ceruk itu bisa dimana aja...menurut saya, ceruk itu ada pd bahu kita...cobalah cium org yg kita cintai di ceruk itu...
dan kalo mbak baca Novel Manjali dan Cakrabirawa, ceruk itu adalah celah kaki yg selalu lembab n hangat (kata Ayu Utami)
Dan ternyata ceruk itu tidak dimana-mana...
Tapi tertutup ketika di cari keman-mana ...
Padahal ia selalu menunggu:
di hati yg selalu bersyukur
--------------------------------
Meskipun secara keseluruhan puisi ini
sebuah simphoni lembut yg kuat mbak,
tapi saya benar2 tertambat pada kata yg sebaris ini:
"Dalam serpihan jiwa yang berlapis-lapis"
ingin temeukan dan rasakan ceruk kenikmatan ituh,,,
@mood, johan, aryadevi, deasy...yup, aku bersyukur krn masih bisa bersyukur dengan segenap hatiku...:)
@antoninilez...iya, ceruk kenikmatan itu memang ada di manapun..tp menurutku, dia lebih berada di tempat tersembunyi, di jiwa kita yg berlapis2 itu...itulah yang akan berpendar menjadi aura terbaik kita...
@mas anas...iya mas..jiwa kita emang berlapis-lapis..ada kalanya jiwa kita sedih, bahagia, merasa terhina, merasa kesepian, merasa bangga, dihargai, dan apapun namanya, dia menumpuk di sana..dan jika semua lapisan itu tidak diimbangi dengan rasa syukur kita, lantas apa jadinya kita...?
@kolaborasi posting...temukanlah lewat hal2 sederhana dan kecil..:)
Indah sekali puisinya mba, aku sampe merinding, dan semoga aku tergolong umat yang bersyukur atas nikmat...
Kalau kita mampu untuk terus "menenggelamkan" diri dalam ceruk itu...Subhanallah..maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan, begitu firman-Nya.. :)
Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu bersyukur ya kak..
@mba triz, nilla...amin, semoga kita selalu pandai bersyukur dalam segala kondisi kita, apapun itu...:)
Posting Komentar