Saat lembayung senja merona dan membelai sukmaku dengan sentuhannya yang khas
Saat angin dengan segala kelembutannya membuai kepalaku dengan mengibar-ngibarkan rambutku
Saat semua ciptaanNya kembali pulang beriringan menuju tempat mengaso
Saat aku mengucap syukur untuk hari ini, atas segala penyertaanNya, sehingga aku sanggup mempersembahkan segala karyaku dengan baik
Saat-saat inilah, yang membuatku sanggup menghadapi kembali hari esok dengan kesulitannya tersendiri
Saat-saat inilah, yang membuatku merasa berarti; duduk bersimpuh, bertelut dalam keheningannya meminta kekuatan dariNya meski hanya setitik saja, namun cukuplah bagiku; bahkan lebih...
Saat-saat inilah yang membuatku peka dengan kegala keajaiban yang ditawarkanNya
Dan...
Saat-saat ini pulalah, yang membuatku sanggup untuk tetap bertahan meski terkadang niatku yang baik ini tak selamanya keterima baik pula, meski aku harus merasakan sakit, kalut, perih, pedih, pahit, terluka, gamang, dan ragu...
Mohon Bantuannya agar Dua Gedung Gereja Ini Segera Berdiri
18 jam yang lalu
13 komentar:
selalu berucap syukur untuk semua yang terjadi walau kadang tak sesuai apa yang kita harapkan, dengan demikian semoga kita dapat lebih menikmati setiap berjalannya waktu ^^
dalem banget...
itulah kehidupan...yang pasti hadapi dengan penuh rasa syukur.
kuat untuk tetap bertahan adaah pilihan.. as usual.. i adore ur contempation, poems,,and all here Mb".. so inspiring! Thanks
lagi bersusah hati y mbak diana??
semoga bisa mengatasi semua masalah dengan ikhlas dan sabar...
keep spirit..keep fighting jeng....gmn kalo komen jgn di popo up tapi di bawah posting?.hehehee..usul lho
jika benar mba gamang dan ragu, kami tetap menyemangati kok ^_^^^^
karena di saat-saat itulah kita menyungkurkan kening dalam keheningan dengan segenap kepasrahan. Untuk kemudian kembali berjalan bahkan berlari esok hari :)
masa2 suLit seperti ini, kadang membingunkan apa yg harus diLakukan. kecuaLi, meLakukan apa yg harus diLakukan. berserah diri kepada-Nya.
semangat ya mb, hehe :) dan sllu bersyukur saja...
hidup bersyukur...:)
makasi temen2 terkasihku...:)
Mungkinkah
Semua ini sebuah ketegaran dalam getir...
Mereguk tangis, sbl mengepalkan tinju..
Tangis yg nikmat ...
Tangis yg dibaliknya sebuah pencerahan ....
* puisi ini menggambarkan suasana hati yang sedang getir, tapi dari kegetiran itu lahir sebuah ketegaran mental. Semoga tafsiran saya tidak salah mbak....
mas anas...hehehe..tau aja deh...:)
Posting Komentar