Malam itu, sekitar jam delapan, hari Rabu kemarin banget. Aku tak sengaja melewati sebuah rumah sakit. Tampak di selasar rumah sakit itu satu wanita yang kelihatannya sedang hamil, terbaring lemah dengan nafas satu-satu.Bisa jadi, wanita itu juga hendak melahirkan.
Tak jauh dari tempatnya berbaring, ada sekitar enam orang mengerumuninya, mungkin mereka adalah anggota keluarganya, dan dua orang suster yang ikut mempersiapkan yang perlu dipasang untuk wanita hamil ini, seperti infus dll. Mobil ambulance juga telah tersedia di situ, tak jauh dari wanita itu. Mungkin, wanita ini hendak dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar lagi, yang masih satu yayasan dengan rumah sakit ini.
Miris, sedih, dan.... Entah apalagi yang terlintas di benakku waktu itu. Yang pasti, bersyukur karena saat ini aku sehat, tak harus pergi ke rumah sakit. Itu yang pertama.
Ada perasaan ikut gelisah juga, setelah melihat pemandangan itu. Padahal aku tak mengenalnya. Aku hanya melihat bahwa dia tengah berjuang, bukan untuk dirinya sendiri, tetapi dia hendak bersalin. Melahirkan bayi suci tanpa noda, mewujudkan penciptaanNya, hingga bisa dipastikan bayi itu benar-benar terlahir ke dunia fana ini dengan selamat. Itu yang kedua.
Keterkaitannya dengan dunia wanita yang ditugaskan oleh Tuhan untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui bayi yang dititipkanNya... Bahwa, orang-orang hebat di dunia ini, dilahirkan pula melalui "gua" suci itu. Tak ada satupun manusia yang terlahir dari batu. Di sini, aku berharap bahwa kaum lelaki yang juga pernah dilahirkan dari kaum wanita, untuk menghormati dan menyayangi para wanita, atas segala perjuangannya. Itu yang ketiga.
Dari pemandangan singkat yang kudapat malam itu, ternyata aku harus semakin tenggelam dalam ceruk kenikmatan itu. Tak ada alasanku untuk tidak bersyukur, atas segala karunia yang telah diberikanNya padaku. Tak setitikpun aku sanggup memungkiri dan menepis kasihNya yang teramat tulus buatku, dan sambil berlalu, hatikupun berdoa untuk wanita itu, agar dia senantiasa diberikan yang terbaik....AMIN...
12 komentar:
anaknya laki2 apa perempuan jeng? wah orang puitis emang kalo nyritain diri sendiri kayak crita buat orang lain yah..hihihihihi...turut bahagia dgn kelahirannya....aminnn
@belantara indonesia...wew..bukan aku yg ngelahirin wooyyy...
betapa susahnya seorang ibu melahirkan kita ke dunia
assalamualaikum...
perjuangan ibu memang tiada duanya ya?
thanks sudah follow ya
salam
entah kenapa kaLau memabaca atau mengetahui seseorang yg sedang atau akan mengaLami proses keLahiran dengan mendadak denyut jantung saya kian meninggi dan buLu kuduk menjadi berdiri, hingga akhirnya harus keLuar (tidak meLankutkan) apa yang saya ketahui tersebut. termasuk tuLisan Mbak kaLi ini tidak sepenuhnya saya baca, maaf.
karena dengan tiba2 saya seLaLu teringat perjuangan seorang Ibu yg sangat saya kasihi dan sayangi teLah banyak mencurahkan segaLanya untuk seorang anak yg bLm tentu bisa membahagiakan beLiau.
mbak, tahu gak kalo dlm dunia yg kita tinggali ini budaya patriarkhat masih kental?
mbak, tahu gak, kalau ada sebagian masyarakat dunia yg berpikir bahwa perempuan itu cuma wadah laki2 menyemai benih? anggap saja perempuan itu alat parut kelapa (masukan kelapa trus keluar parutan kelapa)...saya seorng feminis n saya suka cara mbak berkata ttg perempuan..GBU...asah selalu penamu
itulah kenapa ada pepatah, "surga ada ditelapak kaki ibu".
Yupz... aku pun sangat cinta sama Ibuku....mungkin cuma cintaku sama Tuhan yg bisa ngalahin cintaku ke Ibuku hhe.....
Pokoknya .. wanita emank mesti dihargai.. cuma kesringan aku malah ngalah sama si dia.. tp gpp haha.....
met akhir pekan yach....
Amin ya Robbal Alamin..
Ga ada lagi kata0kata yang bisa terungkap untuk menjelaskan perjuangan seorang ibu. Subhanallah...
@mas pakies...amin mas..semoga aku, kita dpt smakin peka..gpp mas, memang kehidupan nyatalah yg hrs didahulukan...:)
@johan dan neng rara...iya, perjuangan seorang ibu sangat mulia..sm2 neng, aku jg makasih..:)
@om rame...wah..maafin dong, kl tulisanku udah bikin detak jantung om jd meninggi dan bulu kuduk meremang hingga ga bs nerusin bcnya hehe..memang om, sedari itu usahakan kita bahagiain ibu kita dan para wanita di sekitar kita dng proporsional..oya om, tar kl isteri om melahirkan, kl bs temani dia ya...aku yakin, om pasti bisa:)
@antoninilez..iya mas, memang sepertinya sudah mrpkn kodrat, jika di dunia yg kita tinggali ini menganut patriarkhat..sebuah budaya bhw perempuan itu hanya melakukan 3 hal : kasur, dapur, sumur, hanya berada di belakang..justru itulah, alasannya knp seorang wanita harus dilindungi dan disayangi dng kasih setulusnya, dng sewajarnya juga...mmhh thanks a lot bwt supportnya ya..GBU too..! :)
@trimatra...iya mas..semoga kita bs jd yg terbaik bwt ibu kita..:)
@ferdinand...siipp mas..cinta kita kpd Tuhan memang hrs lbh besar drpd kpd siapapun jg..cinta sm ibumu, cinta sm si diamu..hehe..jngn ngalah mulu tapinya..tar dia ga tau kl dia salah deh...sayangi dia, tp jng bikin dia manja hihi..pis ah...
@nilla...iya de..ga bs lg diungkap dng kata2..itu sudah mrpkn salah satu dari sekian keajaiban yang diberikan Tuhan...:)
Selamat untuk mbak Diana yang hatinya mudah terbakar kebenaran. Dan itu nikmat yang tak terlukiskan. Seakan bumi dan segalanya kehilangan arti...
Mbak terbakar rasa kasih, cinta ...
utk penderitaan kaum senasib ...
Dan atas nama seorang feminis, saya juga mencintai wanita, mencintai ibu saya (saya terenyuh), dan .... mencintai sang ibu kehidupan.... untukmu semua wanita
mas anas...terima kasih banyak dari dalam hatiku setulusnya, atas ucapan selamatny..makasi jg, ternyata mas anas adalah seorang yg feminis...:)
Posting Komentar