Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 23 Agustus 2010

Pengakuan Tulus Seorang Blogger

Ramaditya Adikara, seorang blogger tunanetra yang mengaku telah menciptakan musik sebuah game di Jepang, ternyata kemarin, tertanggal 20 Agustus 2010 dengan ketulusan hatinya mengakui bahwa dia telah melakukan kebohongan publik. Dengan bahasa yang lugas dan tegar, dia menjawab seluruh wawancaranya di sebuah stasion televisi (TV1).


Dalam tayangan itu juga Rama tak lupa meminta maaf kepada semua pihak.

Jujur, aku salut dengan keputusannya untuk mengakui semua yang telah dilakukannya, di saat namanya tengah melambung tinggi dengan segudang apresiasi yang terlanjur telah diperolehnya.

Tak mudah untuk melakukan ini. Memang, kejujuran seringkali membuat orang lain terluka dan bahkan bisa saja orang banyak yang merasa telah bersimpati kepadanya, akan berbalik membencinya. Tapi itulah seorang Rama... Dia telah tegar, mengakui semuanya demi hati kecilnya, dan dia telah tabah menghadapi semua efek dari kejujurannya. Sebuah kejujuran yang dijunjung tinggi, meskipun dia harus merangkak kembali dari bawah...



* semoga kau selalu semangat menghadapi apapun juga...kau telah memberi teladan bagi banyak orang, tentang sebuah semangat tentang inti dari kejujuran...

14 komentar:

catatan akhir ........ mengatakan... [Reply Comment]

pertanyaannya : 'kenapa dia lakukan itu sebelumnya...??' sensasi, atau gimana. Tapi bila dia mau jujur sekarang ya syukurlah... moga aja di faham dan ga ngelakuin hal itu

Nilla Gustian mengatakan... [Reply Comment]

Met siang kak...^_^

Aku kaget banget waktu tahu berita ini. Tapi apapun alasannya, aku juga salut sama Rama. Pasti sesuatu yang dirasa tenang oleh dirinya sendiri, karena dia udah jujur terutama jujur kepada dirinya sendiri

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

klo aku gak salah yg blogger tuna netra ya Sob?

aku juga salut tuh sama dia..... jarang2 orang mau ngaku salah....

attayaya jadi anak smp mengatakan... [Reply Comment]

yup
berani berbuat berani bertanggung jawab

semoga kita semua mendapat pelajaran dari hal tersebut

Belajardesigntshirt mengatakan... [Reply Comment]

Salut untuk Rama...
Jika kita dibenci karena kejujuran, setidaknya itu hanya sementara. Tapi memendam kebohogan, maka seumur hidup kita akan merasakannya...!

Happy blogging!

johan mengatakan... [Reply Comment]

susah banget..berbuat jujur

misfah mengatakan... [Reply Comment]

walaupun menyakitkan kejujurannya patut dihargai. memang perlu kekuatan hati untuk mengakui sebuah ketidak jujuran.

Anonim mengatakan... [Reply Comment]

Apapun alasan dia melakukan 'pembohongan' dan kini mengakuinya, kita patut menghargai usahanya, semoga ini menjadi awal untuk memperbaiki diri sebab pengakuan belum cukup bila tidak dilanjutkan dengan tindakan perbaikan sebagai bukti bahwa dia menyesali apa yang terlanjur dilakukannya.
Dan katakanlah kejujuran walau terasa pahit, begitu nasihat bijak mengatakan. karena kejujuran terkadang pahit, maka sebaiknya kita berpikir berulang kali sebelum melakukan ketidakjujuran. jangan pikirkan apa yang akan kita dapatkan, tapi pikirkan bagaimana kita akan mempertanggungjawabkan, kalau tidak di dunia, di akhirat kelak. Semoga pengakuan Rama bisa menjadikan pembelajaran kita semua.

Inung Gunarba mengatakan... [Reply Comment]

Pertama, semoga kita tidak terjebak atau menjebakkan diri meraih ambisi instan. Ya, saya juga harus jujur terus terang bahwa di mata saya, Rama ambisius. Apapun tutur kata penyesalannya.

Kedua, saya salut atas keputusannya untuk mengakui kekonyolannya. Ini membuatnya memulai satu langkah keluar dari penjara kebohongan yang ia ciptakan sendiri. Entahlah jika langkah kedua menemui aral sebagai konsekuensi reputasi yang ambruk.

Semoga ia belajar. Dan, berkaryalah dengan penuh semangat. Sejauh itu orisinil, saya mendukungmu! :)

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@catatan akhir...bs aja mas, awalnya krn dia terlalu ambisi ingin menjadi 'sesuatu' :)

@nilla...yup bener de..dia pngen tenang...:) met siang juga..

@ferdinand...yup bener fer..susah bnget lho mengakui kesalahan yg udah lama tersimpan..

@bang atta...yup, amin...:)

@mas iskaruji...iya bener..segala susah akibat sebuah kejujuran akan ada batasnya...:)

@johan..bener jo..susah..:)

@mba misfah...iya mba..bener..perlu kekuatan dan jiwa yang besar..:)

@abi...betul sekali mas..mengikuti hati nurani meski sangat sulit, tp bs membuat tenang untuk langkah ke depannya...:)

@mas inung...ya, semoga ia dapat terus berkarya dengan sebaik2nya tanpa karya2 palsu lagi, sehingga dia bisa menikmati hikmah dari kejujuran yang sudah ia paparkan...:)

Admin mengatakan... [Reply Comment]

Bagaimanapun manusia punya khilaf, dan butuh keberanian luar biasa untuk mengakui tindakan khilafnya, itu yang harus kita hargai

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

ketenangan hati yang dicari, bukan ketenaran...jadi keputusan yang sangat benar.

Erianto Anas mengatakan... [Reply Comment]

Memang saat ini itu terjadi pada Rama,
Tapi jangan lupa kita juga manusia spt dia,
Tidak ada yg bisa menjamin bahwa kita bisa selamat dari godaan spt itu,
Dan atas nama manusia biasa,
Saya malu,
Saya jg ingin belajar menaklukan kesombongan ini,
Semua ambisi blogging ini ....

windflowers mengatakan... [Reply Comment]

@e-alkes blog...iya..manusia tempat benar dan salah, bersatu menjadi jiwa yang memang sudah menjadi kodratnya..dan menyadari setiap kesalahan adalah sebuah langkah yg bijak..:)

@aryadevi...ketenangan batin lebih berharga daripada segalanya yang bersifat duniawi mas...:)

@mas anas...ya mas..kita bisa belajar selalu dan selalu dengan hati yang ikhlas dan rendah hati, untuk memperoleh sesuatu yang terbaik dan berharga bagi kehidupan batin kita, yang tak bisa ditukar dengan apapun juga..:)
happy blogging mas anas...semangat...! :)

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]