Thanks for this day.. May God bless us everyone and everywhere..
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 04 Agustus 2010

Maaf, Aku Tak Mengenalmu Lagi

 
Saat aku terhanyut dalam satu suasana yang sangat mencekam.
Tak seorangpun mengetahui akan asal usulnya selain atas nama cinta kita hadir ke dunia ini.
Setiap detak di jantung seolah tak bermakna...sia-sia!

Aku menangis, tersungkur dalam kelamnya malam yang semakin membawaku menerawang dan tak sepatah katapun mampu terucap...

Sedih, perih, pedih... Semuanya bercampur... Semuanya terakumulasi...

Mencari jawab...

Mengapa tiba-tiba aku merasa sangat tak berarti...?

Mengapa aku merasa sangat kecil, bagai serpihan debu, yang siap dikibaskan dari kaki orang-orang terhormat itu?

Mengapa seonggok daging ini bagai tak bernyawa, tak berjiwa, tak bernilai...?

Mengapa, Tuhanku.....???

Derai air mata yang tak tertahankan ini senantiasa menemani dalam kontemplasiku saat ini...

Aku.....

Aku ingin punya jiwa...

Sanggup mengibarkan panji-panji kesetiaan, kesabaran, rendah hati, bijaksana, kebaikan, pengertian, totalitas kepasrahan yang cukup tinggi...

Selalu merasa kecil dan tertunduk penuh hormat... Hening........

Mempersembahkan baktiku di sela-sela kerapuhan dan kelemahanku sebagai manusia biasa....tak berdaya sama sekali....

Bahkan untuk menggapai daun kering yang luruh ke bumi, dan melepaskan sehelai rambutku sekalipun, sungguh tak berdaya melakukannya...

Tuhanku satu-satunya... Ampunilah aku; kasihanilah aku...

Hati yang remuk redam ini kan kupersembahkan padaMu seutuhnya.

Aku ingin selalu dapat mengambil bagianku yang tak akan pernah dapat terlepas, kecuali jika aku membuangnya.

Dan...aku tak ingin kelak; jika waktuku telah tiba, KAU berkata, "Maaf, Aku tidak mengenalmu lagi..."

24 komentar:

non inge mengatakan... [Reply Comment]

duuuuuuh jangan sampai dech Allah berkata begitu dihari akhir nanti >.<

have a nice day mba' cantik ^^

Erianto Anas mengatakan... [Reply Comment]

Ya Tuhan ....
Bukakan mata hatiku. Agr dapat kutahu, apa yg terjadi dg sobatku ini.Saya membaca kata-katanya "terbakar"....

Ya Tuhan ...
Percikkan kesujkanMU di hati kami. Tuliskan "Cinta" MU di hati kami, agar blogging kami berjalan di atas cinta.

----------------------------------------

Saya maafkan kok mbak gak sempat mampir ke blogernas.....

Ferdinand mengatakan... [Reply Comment]

Aku pun ga ingin itu terjadi padaku Sob..... aku ga mau Tuhan bilang ga kenal sama aku hhe...

Sejarah_Bangsa mengatakan... [Reply Comment]

Wah jangan sampe hal itu terjadi pada kita ya Sob....

slam knal.. aku Follow sekalian ya (Sejarah Bangsa).... Klo berkenan Follow balik ya Sob...thnx...

NENSA MOON mengatakan... [Reply Comment]

Setiap diri dan jiwa yang hidup pasti
mengalaminya..
merasa kecil bagai serpihan debu
tak berarti bagai seonggok bangkai
begitulah manusia
jika berada didepan sang Penguasa kehidupan...

namun jika si diri dan jiwa berhadapan dengan sesama
Tak perlu merasa seperti debu...
atau seonggok sampah tak berguna
karena sesungguhnya setiap diri dan jiwa adalah sama dihadapan-Nya

Justmeilani mengatakan... [Reply Comment]

sist,..puisi yg indah,..aku ingin Tuhan selalu tahu dan dekat dngku,..amin

Aryadevi mengatakan... [Reply Comment]

persepsi manusia....menjadi keseharian rasa hal yang itu...kadang memuji...kadang membantahkan akan kuasaNya...seolah....^_^ padahal sejatinya Yang Maha Kuasa yaaa..tetap Kuasa, Tuhan yang Azali...tak tergantung...dan bergantung dengan makhluk...

Mpey mengatakan... [Reply Comment]

Ada apa gerangan mbak ku ?

Saya ingin menguatkan, sama hal nya dengan mu ketika menguatkan aku ...

Semangat mbak ... :)

johan mengatakan... [Reply Comment]

tak kenal maka tak sayang...

catatan akhir ........ mengatakan... [Reply Comment]

Mbak,
ada sebab kenapa Allah tak mau kenali kita, dan itu jelas termaktub dalam kitab dan hadits yang ada.

Sebanyak apapun amal kita, belumlah jaminan Allah Ridho atas itu semua, maka dari itu selama kita masih bisa bernafas, mari kita tempuh arah dimana Allah menjadi ridho atas diri kita dan perjalanan ini sungguh tidak enak, tidak nyaman untuk ukuran duniawi, tapi akan menjadi ringan dan sangat nyaman bila kita tahu arahnya dan sadar betul bahwa sawah kita nanti diatas perlu diairi dengan amal juga taqwa, itu yang kutahu.

Salam - Satrio

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

Allahu Akbar...hanya Tuhan yg tahu...dan hanya ada 3 kali panggilan Allah Swt...hehehehe...ihklas dan sabar ya disukai oleh Beliau....

titoHeyzi mengatakan... [Reply Comment]

Hayoo mbak semangat, semoga Allah selalu mengingat kita. Sholat 5 waktu membangun hubungan yang hakiki dengan sang pencipta.

gaelby mengatakan... [Reply Comment]

Ingin ku tepis semesta lara dan nestapa yg skrang menjahilimu sobat :(
Tiada satu ujianpun yg diturunkan Allah di bumi ini, melainkan bentuk manifestasi dari Rahman dan Rahiim-Nya untuk kita renungi menjadi hikmah.
Aq punya keyakinan haqqul yakin, adinda bisa melewati ini semua dengan merubah obyek cinta.
Karena Obyek yang paling pantas dicintai sepenuhnya adalah yg Maha Cinta, maka kelak adinda bsa dg leluasa bertemu menghadap kraribaan-Nya.

Clara Canceriana mengatakan... [Reply Comment]

duh ngeri banget kalo sampe dibilang aku ga dikenal...sedih :(

Unknown mengatakan... [Reply Comment]

jujur mba...
nich teh asa lia pzn skrg teh....
perumpamaan "maaf aku tak mengenal mu lagi" temen lia yang dah dibilang deket banget walaupun baru kenal tp tadi malah bikin lia sakit hati pzn...
setiap dia ngomongin kekurangan lia dengan nada ejekan sampai lia ga kenal ini lho temen lia kok kaya gini...apa kaya gini temen ato dia emang harus kata kayak gini
"maaf aku tak mengenal mu lagi"
pas baca nich...
megang banget.........

makasih mba atas renungannya..


heheheheehhehe
curhat colongan...


tapi bagussssss buanget.....

Kita Semua Berhak Merdeka mengatakan... [Reply Comment]

siapakah gerangan ??

alin marlina sagala mengatakan... [Reply Comment]

keren bgt ka...bener, kudu tetep punya rasa ketergantungan yg kuat sma Tuhan, tanpa Dia kita bukan apa-apa..

Belajardesigntshirt mengatakan... [Reply Comment]

Pencapaian tertinggi dari setiap hidup pada dasarnya adalah kesadaran kita, bahwa; "There's sometime and somewhere" kita akan kembali keasal kita diciptakan...semoga "sang tanah" tetap mengenal sedagai bagian darinya kita saat kita kembali...

Nilla Gustian mengatakan... [Reply Comment]

Renungan malam yang sangat mengena di hatiku kak.....

om rame mengatakan... [Reply Comment]

mendekatkan diri dengan keagungan Tuhan.

Sukadi Brotoadmojo mengatakan... [Reply Comment]

buatlah hidup berarti, buatlah 'tanda pengenal' yang telah disetujui NYA, dan kelak DIA tak akan lupa pada dirimu...

-semangat mbak... :)

attayaya mengatakan... [Reply Comment]

abis majang award mba
http://www.attayaya.net/2010/08/balon-udara-dan-balon-sabun.html

widi mengatakan... [Reply Comment]

Di penutup narasimu, membuatku takut mbak.

Salam kenal ~ Jogja

ian mengatakan... [Reply Comment]

mengingatkan kita pada dosa kita, ampuni ya ALLAH hambamu ini, kenalilah aku kelak.

Posting Komentar

[[ Form mobile comments ]]