di kebun bungaku, suatu ketika

Ratusan lembar kelopak bunga yang
berhamburan tertiup angin senja itu..

Menebarkan aroma yang sangat memukau
Hadir di sela kontemplasiku
Menyeruak hingga sanubari yang paling dalam...

Entah bunga apa itu... hingga membuatku sungguh bagai terbius
Oleh semerbak yang membuatku menerawang..
Membawaku ke tempat yang sangat jauh
Ke balik awan dan gunung-gunung, ke lembah yang tak berkesudahan

Entah bunga apa itu...hingga dia sanggup membuatku mampu
Berada ke tempat yang belum pernah aku pijak
Berada ke sumber air yang jernih, sejuk, dan gemericiknya sesuai kodrati alam
Seperti menempuh perjalanan ke bintang-bintang yang cemerlang

Bunga yang tak kuketahui nama dan asalnya itu
Telah membuatku mengerti akan segala dimensi ruang dan waktu yang ada di dunia ini
Telah memberiku kekuatan lahir dan batin, sehingga aku mampu tetap tersenyum, meski hari-hariku gelap
Telah menuntunku pada satu yang....aku sendiri tak tahu...apakah itu...?

Tak jelas semua yang aku lihat dan aku alami kini
Yang jelas, semua jadi penuh makna dan warna
Yang jelas, aku merasa nyaman dan kuat di detik-detik yang harus bergulir di depanku
Bagai melintasi pelangi tak lekang oleh waktu
Bagai minum air dari air kesejukan itu sendiri

Bunga di kebunku, suatu ketika
Telah menyadarkan aku...ternyata, aku memiliki bunga itu..
Bunga yang kelopaknya rapuh jika tertiup angin
Tapi dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan kokoh

Bagiku, bunga tak bernama itu sangat berharga dan tak akan pernah tergantikan oleh apapun juga
Aku sangat beruntung memilikinya, dan tak kan kubiarkan ada tangan yang menyentuhmu, apalagi memetikmu sampai kapanpun juga...
Dengan rendah hati dan kesederhanaanku, akan kusirami engkau dengan cinta dan sayangku
Agar engkau tetap berkembang dan tumbuh, masih di kebun bungaku....



Bandungku, biarkan bunga itu tumbuh dan berkembang hanya buatku