Inilah mataku, yang memandangmu saat kau bermimpi dan saat kau terjaga dengan tatapan yang takjub
Inilah mataku yang terpejam saat kau kecup keningku dengan penuh rasa hormat dan sayang, seakan kau sedang mengecup lukaku dng hati2, agar kecupanmu dapat menjadi obat bagi lukaku...
Inilah mataku yang terpejam saat kau memeluk dan menciumku dengan romantisnya dan penuh kasih sayang...
Inilah mataku, yang memandang punggungmu hingga dia menghilang di balik kabut, saat kau harus pergi...mataku akan senantiasa memandangmu kemanapun kamu pergi, karena mataku adalah juga merupakan mata hatiku yang ada untukmu.
Mata inilah yang selalu menitikkan air mata buatmu, menyirami tanaman cinta kita, hingga mereka tumbuh berkembang, semerbak penuh warna warni dengan keindahan tersendiri, ceria, dan subur...
Air mata inilah yang menyeka wajahmu agar engkau senantiasa semangat dalam menjalani hari2 yang kau lalui...entah berapa meter kubik sudah, air mata yang jatuh mengalir, dari mata airku itu, aku enggan menghitungnya...biarlah ini semua menjadi saksi betapa aku mencintaimu...
Ini hidungku, yang selalu mampu mencium aroma wangi tubuhmu, meski kau berada jauh dariku...hidung yang senantiasa seolah terbang pergi ke tempatmu, saat kau menyanjungku bermil-mil jauhnya...
Inilah kedua pipiku yang merona saat kau cium, karena saat pertama kali itulah kamu berani menciumku...pipi yang menempel di dadamu, saat aku menangis di pelukanmu...
Inilah kedua telingaku, yang selalu mendengar setiap bisikan hatimu, dan setiap keinginanmu meski tak pernah terucap dari bibirmu...telinga yang selalu siap mendengar keluhanmu, apapun itu...
Inilah bibirku, yang menciptakan senyumku, yang selalu mengembang untukmu meski dalam keadaan pedih dan duka sekalipun... Senyum yang mengantar dan menemanimu kemanapun kau pergi... Itulah senyum di bibirku, yang tercurah dengan tulus saat mendengar kabar hebatmu dan segala tentangmu yang indah-indah...dari bibirku itulah, yang selalu menyebut namamu dengan penuh perasaan di dalam segala aktivitasku... Dari bibirku itulah, yang selalu mengucap hal yang indah dan yang manis tentangmu, menjadi sebuah doa yang tulus dariku sebagai persembahanku...
Itulah bagian dariku yang ada buatmu, yang setia menemanimu di seluruh kehidupanmu dalam setiap detiknya...
Kumohon, jadikan dia malaikat hatimu yang selalu menjadi petunjuk bagi langkahmu dalam suka dukamu selamanya...
Jika saja Tuhan memperbolehkan aku untuk menyembahmu, maka dengan senang hati aku akan menyembahmu...
Tapi cukuplah kau menjadi pangeran bagi hati dan jiwaku di dalam dimensi alam yang tiada abadi ini...
Inilah mataku yang terpejam saat kau kecup keningku dengan penuh rasa hormat dan sayang, seakan kau sedang mengecup lukaku dng hati2, agar kecupanmu dapat menjadi obat bagi lukaku...
Inilah mataku yang terpejam saat kau memeluk dan menciumku dengan romantisnya dan penuh kasih sayang...
Inilah mataku, yang memandang punggungmu hingga dia menghilang di balik kabut, saat kau harus pergi...mataku akan senantiasa memandangmu kemanapun kamu pergi, karena mataku adalah juga merupakan mata hatiku yang ada untukmu.
Mata inilah yang selalu menitikkan air mata buatmu, menyirami tanaman cinta kita, hingga mereka tumbuh berkembang, semerbak penuh warna warni dengan keindahan tersendiri, ceria, dan subur...
Air mata inilah yang menyeka wajahmu agar engkau senantiasa semangat dalam menjalani hari2 yang kau lalui...entah berapa meter kubik sudah, air mata yang jatuh mengalir, dari mata airku itu, aku enggan menghitungnya...biarlah ini semua menjadi saksi betapa aku mencintaimu...
Ini hidungku, yang selalu mampu mencium aroma wangi tubuhmu, meski kau berada jauh dariku...hidung yang senantiasa seolah terbang pergi ke tempatmu, saat kau menyanjungku bermil-mil jauhnya...
Inilah kedua pipiku yang merona saat kau cium, karena saat pertama kali itulah kamu berani menciumku...pipi yang menempel di dadamu, saat aku menangis di pelukanmu...
Inilah kedua telingaku, yang selalu mendengar setiap bisikan hatimu, dan setiap keinginanmu meski tak pernah terucap dari bibirmu...telinga yang selalu siap mendengar keluhanmu, apapun itu...
Inilah bibirku, yang menciptakan senyumku, yang selalu mengembang untukmu meski dalam keadaan pedih dan duka sekalipun... Senyum yang mengantar dan menemanimu kemanapun kau pergi... Itulah senyum di bibirku, yang tercurah dengan tulus saat mendengar kabar hebatmu dan segala tentangmu yang indah-indah...dari bibirku itulah, yang selalu menyebut namamu dengan penuh perasaan di dalam segala aktivitasku... Dari bibirku itulah, yang selalu mengucap hal yang indah dan yang manis tentangmu, menjadi sebuah doa yang tulus dariku sebagai persembahanku...
Itulah bagian dariku yang ada buatmu, yang setia menemanimu di seluruh kehidupanmu dalam setiap detiknya...
Kumohon, jadikan dia malaikat hatimu yang selalu menjadi petunjuk bagi langkahmu dalam suka dukamu selamanya...
Jika saja Tuhan memperbolehkan aku untuk menyembahmu, maka dengan senang hati aku akan menyembahmu...
Tapi cukuplah kau menjadi pangeran bagi hati dan jiwaku di dalam dimensi alam yang tiada abadi ini...
0 komentar:
Posting Komentar