Inilah perkataanmu padaku, bahwa kau akan memberikan apapun yang merupakan hakku.
Hakku menjadi ada, karena engkau berkenan menciptakannya.
Sesungguhnya, kau dengan mudah bisa melakukannya sendirian, tanpa membukakan hak bagiku.
Namun, dengan kerendahan hati kau lakukan untukku; kau bagikan untukku.
Betapa terharu saat aku menyadarinya...
Bahkan saat satu, bahkan bebrapa suasana yang tidak ramah berpihak padamu, kau masih saja mau berbagi untukku.
"Tak ada hubungannya," begitu katamu...
Dengan tak berdaya, akhirnya aku menerima apa yang menjadi hakku...
Kau setia pada janji...
Setia pada perkataanmu sendiri...
Menghormati tutur katamu sendiri
Menjaga harga dirimu
Salutku, angkat topiku hanya ada buatmu...
Terima kasih...
Tuhan memberkatimu dengan kesehatan dan rahmat yang berlimpah... Amin...!
Sebuah Puisi di Hari Ibu
22 jam yang lalu
2 komentar:
setia dan kesetiaan tanpa tendensi...merubah alur ya dan tiada....yg kupetik, adalah setia ortu kita...sampai mati pun beliau tetap memegang janji, surga di sisi mereka kelak....Faithfull is everything...
@belantara indonesia..yup..orang tualah bakti kita bwt selamanya..mereka selalu ada dan ada saat kita terluka penuh dng penderitaan..
tp yg ini jg tanpa tendensi..hny ucapan yg bs dipegang yg merupakan cermin kepribadiannya..:)
Posting Komentar