Ternyata, ada cerita yang tertinggal di saat hiruk pikuk menjelang lebaran.
Sepasang suami isteri, sebut saja Dadang dan Susi yang hidup di tengah kesederhanaan yang amat sangat...
Di saat suasana lebaran yang semakin mendekat, sedang mereka tidak mempunyai uang sedikitpun untuk merayakan hari lebaran ini secara lebih istimewa dari pada hari-hari biasanya; membuat ketupat dan opor, serta kacang bawang goreng.
Maka terbersit di benak Dadang untuk menjual rambut isterinya ke salon. Adapun, rambut yang berkenan tumbuh di kepala Susi ini panjang dan lebatnya luar biasa. Entah dapat inspirasi dari mana, koq tiba-tiba Dadang kepikiran untuk menjual rambut isterinya, yang merupakan satu-satunya mahkota, satu-satunya harta yang dimiliki oleh wanita sederhana ini.
Susi semula menolak tegas keinginan suaminya untuk menjual rambut hitam tebalnya, yang panjangnya hingga pantat, bahkan hampir menyentuh ke pangkal betisnya ini. Ia ingin merayakan lebaran apa adanya, tanpa ketupat, tanpa opor ayam, dan tanpa kacang bawang goreng, yang merupakan makanan khas pada setiap lebaran tiba. Susi berpikir bahwa yang terpenting adalah bagaimana memaknai lebaran sebagai pembaharuan bagi jiwa-jiwa yang kembali pada fitrahnya. Bukan terletak pada makanan yang tersaji.
Tapi, bukanlah Dadang jika tidak bisa membujuk isterinya. Maka, jadilah rambut Susi dipotong, dan dijual dengan kesepakatan harga seratus tiga puluh ribu rupiah, yang jika telah jadi, sang pemilik salon bisa menjual hair extension ini sekitar 15 ribu perak untuk per ikatnya. Meski telah terjadi kesepakatan itu, hingga rambutnya kini hanya sebahu saja, Susi tetaplah tidak rela. Hati kecilnya menjerit hingga jeritannya terdengar sampai ke langit mendung kelabu. But, who's care?
Sepertinya lebaran ini kali telah membuat sedih hati Susi. Ia murung. Meski ia bisa makan lebih enak daripada biasanya, tapi hatinya merasa teriris. Inilah makanan istimewa dari rambutnya. Rambut yang amat dikasihinya, disayanginya.... Rambut yang telah dirawatnya selama bertahun-tahun itu kini telah sirna terganti oleh makanan yang telah tersaji ini, dan akan berlalu hanya dalam hitungan detik saja.
Hingga hari lebaran kedua tiba, Susi masih belum bisa melupakan rambutnya. Ia masih sedih, karena sampai kapanpun ia tak pernah rela jika rambutnya dijual untuk jasa hair extension di sebuah salon itu. Entah sampai kapan ia akan dirundung gundah gulana penyesalan ini...
Makna lebaran jelas bukan terletak pada ciri khas makanan yang tersaji. Tapi lebih kepada individu yang telah ditempa selama bulan ramadhan. Pribadi yang berubah menjadi suci kembali tanpa ada yang harus dikorbankan. Walau hanya sekedar rambut, yang mungkin bagi Dadang dan bahkan bagi kita, itu bukanlah hal yang berarti banyak karena menganggap bahwa rambut akan tumbuh kembali dengan sendirinya. Namun tidak demikian halnya dengan Susi...
* Pastinya, banyak lagi Susi-Susi lain yang tidak dapat merayakan lebarannya dengan semestinya, namun dipaksakan.
Ini hanya merupakan satu Susi yang kebetulan dapat aku dengar ceritanya.
** Hair extension merupakan salah satu produk di dunia hair style, dimana dia merupakan rambut sambungan yang ditanam di kepala penggunanya, agar rambutnya yang pendek tetap terlihat gaya dengan rambut panjang hasil dari rambut sambungan yang ditanam tersebut.
Sebuah Puisi di Hari Ibu
23 jam yang lalu
6 komentar:
Malem...
wah kasian ya Mbak Susi harus motong rambutnya cuma untuk menghidangkan santapan lebaran yang sebenenrnya bukan inti dari perayaan Idul Fitri... klo ini sih masih tugan Pka Beye nie gmn caranya bikin Masyarakat Makmur dan Bisa kaya slogannya.....
teringat saat saya beberapa hari LaLu diceramahi Pak Ustad dan akhirnya saya kabur dgn aLasan mau membeLi rokok.
haL ini merupakan sebuah penyimpangan. yakni penyimpangan terhadap makna yg sebenarnya, dimana sebagian orang justru berLomba-Lomba untuk mengamakan tradisi, bukan justru mentradisikan agama.
pemaknaan Lebaran adaLah bukan kemenangan dari menahan Lapar dan haus saja , namun dibaLik itu ada haL utama yg harus di Lawan adaLah hawa nafsu yg harus diLawan. sebagaimana tradisi yg seLama ini sudah diagamakan, itu juga merupakan hawa nafsu yg berLebihan. sehingga makna puasa menjadi hiLang seteLah Lebaran tiba, tidak jarang masih daLam tahap menjeLang saja, hawa nafsu tsb sudah di umbar sedemikan rupa. adaLah aktifitas puasa justru terganggu, bahkan terbengkaLai akibat dari mempersiapkan diri untuk menyambut "hari kemenangan" yg sudah banyak disaLahartikan.
trims, sekian pidato dari saya.
enggak pake Prof., Dr., Ir. Om Rame, enggak pake S.Ag juga
Kasihan sekali si susi. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya. Jelas makna lebaran yang diamalkan oleh suaminya tsb telah bergeser maknanya menjadi sesuatu yang sifatnya mengandalkan materi. Mudah2an tidak ada susi2 yang lain.
Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan SELAMAT IDUL FITRI 1431 H. Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Semoga amal ibadah puasa yang kita laksanakan selama 1 bulan diterima Allah SWT. Juga mohon dimaafkan apabila selama ini ada komentar-komentar saya yang saya utarakan di blog kerabat tidak berkenan di hati kerabat. Semata-mata karena ketidaktahuan dan ketidakpekaan saya. Semoga persahabatan dan silaturahmi ini selalu berkekalan
@ferdinand...yup, kasian bnget..aku yg dnger langsung critanya aja ampe miris bnget dengernya...dan apalagi kl diperkenankan liat orangnya...duh...
pak beye..?tempo hari aja ada seorang ibu yg bunuh diri trus ngajakin kedua anaknya yg masi kecil..gara2 dia punya utang 20rb...hehe...dia adem ayem aja tuh...apalagi kl hanya ngeliat yg dipotong rambutnya demi lebaran...
@om rame...yup om...makna lebaran semakin jauh...jadi, hanya terkesan 'diada-adakan'...ga ngeliat lagi makna apa sih sesungguhnya dari lebaran itu sendiri...itulah yang terjadi di sebagian masyarakat kita..dan bukti kongkritnya, telah aku share-kan...:)
@mas ifan...melawan hati nurani demi lebaran...memang sedih banget mas...pergeseran makna lebaran menjadi ke arah untuk gengsi belaka, dng mengutamakan sajian2 yang bersifat fisik...
amin mas...smoga ga ada susi2 lainnya..tp aku ga yakin deh heheh...
aku juga mohon maaf ya mas...mungkin kata2ku jg pernah menjadikan hati mas kurang berkenan, aku mohon maaf...
salam persahabatan....:)
tepat sekaLi Mbak tembakannya, saya mati nih. hakhakhak...
It is very important to do some research before you have your hair extension done. Some extensions will be better for you than others. Some salons and stylists are better trained and more experienced than others. In general you get what you pay for. Hair extension prices vary by salon and method, they are not cheap.
Posting Komentar